Pengetahuan

Masih Ragukah Akan Jaminan Rezeki dari Allah SWT ?

Doc. Pribadi

Adakalnya, dimana manusia akan merasakan pahit manisnya dunia dengan segala ujian yang diberikan Allah SWT. Tidak terlepas juga, bahwa rezeki manusia tidak ada yang tahu datangnya melainkan dari Sang Maha Pencipta. Pasalnya dalam kesehariannya, setiap manusia memiliki kebutuhan tersendiri dan keinginan yang ingin diraihnya. Dari situlah, kadang manusia merasa resah akan kapan datangnya rezeki itu.

Apakah anda masih ragu-ragu tentang jaminan rezeki dari Allah SWT? Padahal, pada kenyatannya sampai hari ini anda dapat tumbuh dan berkembang. Dimana selama kesehariannya, anda dapat menikmati makanan yang ada dan menghirup udara dengan sepuasnya. Terlebih lagi, ketika anda diberi kenikmatan oleh Allah Swt yang mungkin itu tidak didapatkan oleh Allah SWT.

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

 “Tidak suatu binatangpun (termasuk manusia) yg bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin oleh Allah rezekinya.”(QS. Hud: 6).

Artinya Allah akan memberikan kesehatan, makan, minum untuk seluruh makhluk hidup di dunia ini. Oleh itu yakinilah dengan sepenuh hati bahawa setiap anak yang lahir ke dunia, Allah SWT telah menjamin rezeki untuknya. Setiap manusia yang diciptakan oleh Allah SWT telah ditetapkan rezeki sejak di dalam kandungan ibunya. Allah SWT  yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang telah menjamin rezeki untuk semua makhluknya. Didalam hidup ini, manusia hanya diminta untuk berusaha, berdoa dan bertawakkal.  Dengan harapan nantinya akan mendapat dan memiliki rezeki yang telah disedaikan oleh Allah SWT dimuka bumi ini.

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا (3)

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath Tholaq: 2-3)

Takwa adalah merupakan kriteria atau ukuran sesaorang yang paling hampir dengan Allah SWT.  Siapa saja dikalangan hamba-hamba Allah yang paling tinggi takwanya maka dia adalah orang yang paling mulia disisi Allah SWT. Orang yang bertakwa adalah orang mukmin yang cukup berhati-hati didalam menjalani kehidupan didunia ini, teramat takut kalau-kalau dia terjerumus didalam kehidupan yang mendatangkan kemurkaan Allah SWT.

Allah SWT akan membantu orang-orang yang bertakwa dari segala kesusahan dan kemiskinan serta apa-apa saja permasaalaan hidup yang dihadapinya. Kadangkala seseorang pernah bertanya pada diri sendiri, “Kenapa rezeki ku  masih kurang?  Dan apakah saya akan hidup seperti ini terus?”.

Perlu di ingat, bahwa semua rezeki yang ada dibumi ini berasal dari Allah, karena Allah adalah Ar-Razzaq (Maha Pemberi Rezeki). Ada orang yang berusaha keras, siang dan malam, pagi dia keluar lebih awal dan pulang di senja belakangan, tapi rezekinya juga tidak seberapa banyak. Di sisi lain ada juga yang kelihatannya biasa-biasa saja, bahkan mungkin tidak berbuat banyak untuk mendapatkan rezeki, tapi ia malah bertaburan dengan rezeki.

Allah SWT Maha Mengetahui dengan apa yang akan berlaku kepada para hamba-Nya, baik itu akan dilambatkan permohonannya adalah untuk kebaikan hambanya sendiri. Karena ketika takwanya seseorang belum mantap, maka seseorang itu akan diuji lagi supaya semakin banyak ia berusaha, berdoa dan bertawakal maka akan melahirkan hubungan yang erat hatinya dengan Allah SWT dan dia ingin memberikan pahala yang besar kepadanya diatas kesabarannya. Oleh karena itu, sebaiknya kita dapat berbaik sangka dengan Allah SWT dengan terus berdoa dan jangan putus asa. Cepat atau lambat, masalah dikabulkan atau tidak doa kita itu adalah urusan Allah SWT.

Kesimpulannya, dalam usaha mencari rezeki di atas dunia ini, jangan sampai menjauhkan kita daripada beribadah dan mangingati Allah. Oleh karena itu, kita perlu bertawakal kepada Allah dengan hakikat tawakal yang sebenarnya. Setidaknya kita dapat berusaha dan berikhtiar akan hal itu dan bersyukurlah apabila hal itu bisa kita dapatkan. Begitupun sebaliknya, dengan bersabar dan berbaik sangka dengan Allah, yang terpenting kita setidaknya tahu meletakkan kepentingan antara dunia dan akhirat.

Semoga bermanfaat.

 

Tagged , , ,