My Story

(PART 5) KEGIATAN KKN SETELAH HARI RAYA IDUL FITRI – KEGIATAN KKN DI PAPUA

Part 5 ini merupakan cerita pengalaman perjalanan terakhir kegiatan KKN kami di Ilaga. Banyak pelajaran yang kami dapatkan selama KKN, terutama bagaimana kami belajar dalam hal mengabdi kepada masyarakat dan hal ini yang nantinya menjadi bekal kami ketika sudah benar-benar terjun langsung ditengah masyarakat.

Pesan saya bagi teman-teman yang akan menjalankan kegiatan dimanapun tempatnya, manfaatkan sebaik mungkin waktunya. Begitupun dengan cerita pengalaman saya ini, ambilah hal positif yang bisa kalian terapkan dan apabila ada sesuatu yang kurang baik dapat dijadikan bahan evaluasi kalian ketika berada di KKN. Mohon maaf juga, apabila ada kata-kata yang kurang pas dan tidak enak dibaca.

Oke langsung saja kita ke ceritanya saja ya. Semoga bermanfaat.

Kamis, 7 Juli 2016

  • Sosialisasi Peternakan Sapi Perah dan Kelinci

Suasana lebaran masih terasa pada saat itu, namun kegiatan sosialisasi kami pun tetap harus berjalan sesuai jadwal yang telah disepakati bersama pihak Dinas Kabupaten Papua. Kebetulan kami dari program peternakan harus melakukan sosialisasi kembali di peternakan yang terdapat di Distrik Gome, yaitu ternak sapi perah sampai kurang lebih hingga waktu dhuhur tiba. Kemudian, jadwal sebelumnya kami juga sempat melakukan sosialisasi peternakan babi dan kelinci di Distrik kimak. Bersyukur untuk perjalanan menuju ke tempat pelaksanaan ini kami bersama dengan pihak Dinas Pertanian di Ilaga ini dengan menaiki mobil Dinas. Alhasil, kegiatan yang kami lakukan bisa sesuai waktu dan dapat berjalan dengan lancar.

Sebelum memulai kegiatan

Pada Sosialisasi peternakan sapi perah ini, kami memberikan sharing terkait pemeliharaan, produksi, pakan, olahan ternak, dan pemanfaatan limbah ternak sapi perah itu sendiri.

Saat sedang melakukan penyuluhan

Kemudian, kami sempat memberikan obata-obatan kepada peternak-peternak yang hadir. DIharapkan obat-obatan yang kami berikan ini dapat berguna untuk kesehatan ternak. Kebetulan obat-obatan ini kami diberikan oleh pihak Indmira pada saat kami melakukan kunjungan untuk pelatihan di Indmira Jogja.

Pemberian Obat-obatan Ternak kepada Peternak


            Tak lupa, kami pun didampingi oleh Dinas Pertanian Kabid Peternakan dan stafnya. Sehingga membantu kami sekali baik itu saat pengumpulan peternak maupun pada saat membantu kami menerjamahkan bahasa indonesia kedalam bahasa mereka pada saat bersosialisasi.

Foto bersama usai penyuluhan
  • Silaturahmi Lebaran ke Mes Gome

            Usai dari Pelatihan peternakan, siang harinya kami akan berkunjung ke Mes Gome. Kebetulan kami berkunjung dalam rangka silaturahmi hari raya idul fitri, pasalnya usai lebaran kami belum sempat ke mes gome juga. Tidak hanya kami anak-anak kkn, guru-guru penggerak lainnya pun sempat hadir disini. Pada acara silaturahmi ini, selain kami saling memaafkan dan kami juga makan dan ngobrol-ngobrol bersama.

Usai acara, kami pun lekas pulang kembali ke mes dengan berjalan kaki. Pasalnya kami berangkat dari mes juga berangkat kaki. Dari sini kami sangat bersyukur sekali dalam lebaran ini kami tetap bisa silaturahmi kebeberapa tempat.

  • Silaturahmi di Paskhas TNI AU  Kabupaten Puncak

Sepulang dari mes, disore harinya kami dijadwalkan untuk silaturahmi di Paskhas TNI AU (Pasukan Khas TNI Angkatan Udara) Kabupaten Puncak. Tidak jauh berbeda dari silaturahmi sebelum-sebelumnya, dari mulai kami masuk kerumah disambut dengan baik oleh mereka. Kemudian kami bersalam-salaman, makan bersama dan habis itu dilanjutkan dengan ngobrol-ngobrol.

Saat acara makan-makan

Jumat, 8 Juli 2016

Pagi yang indah dan suasana yang sangat menyegarkan, dimana sudah dua hari kami merayakan lebaran. Ada hal yang berbeda dari hari sebelumnya, terutama pada saat kita bangun tidur dan makan pagi. Mengingat selama lebaran, kami melakukan sahur dan perlu ada yang dibangunin untuk makan pada jam-jam itu. Kemudian, biasanya habis sahur  itu kami melakukan tidur kembali. Hal itu memang merupakan kebiasaan yang selalu terjadi selama kami berpuasa pada bulan ramadhan. Sedangkan kali ini, kami sudah tidak perlu membangunkan masing-masing dan makan pun sudah bisa dilakukan waktu pagi pada saat matahari terbit.

Mengingat pagi ini kegiatan kami hampir semua jadwalnya siang hari, maka dari itu kami sempatkan duduk bersama didepan mes. Ada yang sedang memotong sayur, ada yang sedang makan labu dan ada yang mengejarkan tugas masing-masing kluster

Saat Persiapan Masak
Kegiatan kluster Saintek
  • Mewarnai Botol untuk Tempat Tanaman

Mengingat akan diadakannya penanaman tanaman yang ditempatkan pada botol-botol bekas. Maka dari itu dari kami sempat melakukan persiapan dari mulai mengumpulkan botol dan mewarnainya.

Saat Mewarnai Botol Bekas
  • Buat Olahan Singkong dan Terong Belanda di Mes Pertanian

            Pelatihan olahan hasil pertanian akan diagendakan kurang lebih pertengahan bulan juli ini, untuk mempersiapkan hal ini biasanya anak-anak dari Kluster Agro meminta bantuan ke Rumah Dinas agar kami bisa memakai dapurnya. Perihal alat-alat yang tersedia di mes pertanian cukup lengkap. Namun hari ini karena kondisi tidak ada kegiatan, kami memutuskan untuk memanfaatkan waktu membuat olahan singkong dan selai terong belanda.

Mengingat hari ini hari jumat, tak lupa kami yang putra akan melaksanakan shalat jumat terlebih dahulu. Kemudian kembali ke Mes Pertanian kembali.

Saat Shalat Jumat di Masjid Al Ikhlas
  • Optimalisasi Pelayanan Kesehatan

Pada hari ini juga, Kluster Medika mempunyai kegiatan di Puskesmas Ilaga untuk membantu pelayanan kesehatan. Mengingat memang dari salah satu tim kita ada yang jurusannya dari bidan, sehingga sangat cocok sekali dengan tugas yang dilakukan ketika berada di puskesmas. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengembangkan kegiatan yang menunjang peningkatan kemampuan hidup sehat, pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan, tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk atau individu agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, serta pemberdayaan masyarakat sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum melalui pembentukan kader kesehatan sebagai promotor kesehatan masyarakat.

Puskesmas Ilaga

Dalam pelaksanaan program posyandu serta pembentukan dan pembinaan kader, akan bekerja sama dengan puskesmas dan dinas kesehatan setempat. Mekanisme pembentukan kader membutuhkan kerjasama tim. Hal ini disebabkan karena kader yang akan dibentuk terlebih dahulu harus diberikan pelatihan kader. Pelatihan kader ini diberikan kepada para calon kader di desa yang telah ditetapkan. Sebelumnya telah dilaksanakan kegiatan persiapan tingkat desa berupa pertemuan desa, pengamatan dan adanya keputusan bersama untuk terlaksananya acara tersebut. kader kesehatan ini nantinya akan turut berpartisipasi dalam kegiatan posyandu, serta sosialisasi dan edukasi kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Program ini dilaksanakan bekerjasama dengan dinas kesehatan dan Puskesmas Ilaga.

Saat Pelayanan Kesehatan

Sabtu, 9 Juli 2016

  • Jalan-jalan ke Distrik Kimak

Untuk mengisi waktu luang pada pagi hari ini, kami dan beberapa anak menyempatkan waktu untuk jalan-jalan disekitar Distrik Kimak. Mumpung pagi dan siang ini tidak ada agenda, sehingga kami sempatkan untuk keliling di daerah sekitar. Pasalnya kalau pada hari aktif kegiatan, biasanya kami sudah sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Saat berada di jalan

Selama perjalanan, pastinya kita hanya melihat sekeliling pemandangan sekitar. Dari mulai melihat bukit-bukit, berbagai bentuk macam rumah, melihat hewan-hewan sekitar dan tak lupa kami sempat mengabadikan foto-foto juga selama perjalanan.

  • Jalan-Jalan di Pasar Ilaga

Kemudian kami pergi ke pasar dan membeli gorengan. Di pasar Ilaga kalian akan melihat deretan mama-mama sedang menjual dagangannya. Dipasar ini cukup ramai orang berdatangan untuk membeli kebutuhan pangan disetiap harinya. Pasalnya, pasar ini bisa dibilang cukup luas dengan aneka macam dagangan baik itu sayur-sayuran, pakaian, makanan ringan, warung makan dan lain sebagainya.

Pasar Ilaga

Ada juga tempat potong rambut, bagi yang ingin potong rambut mode anak ilaga. Jangan ditanya ya kalau masalah tarif harganya, potong rambut disini anda cukup membayar uang seharga 50 rb untuk sekali potong. Begitu juga untuk barang-barang lainnya juga serba mahal. Jadi jangan heran kalau sedang berada di ilaga, segala sesuatunya mengenai harga tidak terbayangkan. Maka dari itu, sebagai pendatang di ilaga pastilah kami berusaha untuk menghemat segala sesuatunya. Tapi tetap bersyukurlah apapun itu makanannya. Karena ketika makan dengan kebersamaan itu akan terlihat lebih indah. Beruntungnya lagi, apabila kita mengenal atau dekat dengan warga yang ada disini. Kadang ketika kita sedang bermain atau berkunjung ke lahan dan berpas-pasan dengan warga, kita malah dikasih sayuran atau bahan makanan lainnya.

Beli Sayuran
  • Pendataan Kondisi Fisik Panel Surya

Pada hari ini dari Kluster Saintek mengadakan pendataan kondisi fisik panel surya. Mengingat di distrik Ilaga ada penjatahan panel surya untuk warga lokal dari pemerintah daerah (pemda). Mekanisme pembagian panel surya kepada masyarakat lokal yaitu, pihak pemda langsung memberikan sejumlah panel surya kepada kepala kampung. Dan dari kepala kampung baru di distribusikan pada warga lokalnya. Yang menjadi permasalahan adalah setelah panel surya dibagikan, pemda tidak dapat mengetahui bagaimana kondisi panel surya tersebut setelah beberapa tahun. Untuk membantu pengembangan listrik tenaga surya di distrik ilaga maka kami dari tim KKN menawarkan bantuan untuk mendata setiap panel surya yang ada dirumah warga. Hal yang perlu didata yaitu yang pertama masih adakah keberadaan panel surya tersebut, dan yang kedua adalah apakah panel surya tersebut masih dalam kondisi yang baik atau sedang mengalami kerusakan.

Pendataan kondisi panel surya ini dilaksanakan pada  minggu pertama dan kedua. Teknisnya yaitu kami dari tim KKN dengan berjumlahkan 4-5 orang menghampiri satu per satu kediaman warga, baik itu rumah maupun honai. Permasalahan atau kendala yang ditemui dilapangan pada saat pendataan terkait masalah komunikasi dengan warga lokal. Dimana masih banyak warga lokal yang belum mengerti bahasa Indonesia, sehingga ketika kami datang dan mewancarai mereka terkait kondisi panel surya yang ada di honai mereka, kebanyakan dari mereka sulit menjawab setiap pertanyaan kami. Bahkan ada beberapa honai yang tidak berkenan untuk diwawancarai.

Setelah sekitar 2 minggu, pendataan pun selesai dan hasilnya adalah sekitar 200 data kondisi panel surya terkumpul. Dari data tersebut menunjukkan banyak panel surya yang kondisinya sudah tidak terlalu baik, mulai dari air aki yang habis, inventer yang rusak atau bahkan ada panel surya yang telah dijual. Namun tidak sedikit panel surya yang masih dalam keadaan baik. Data yang diperoleh ini selanjutnya diserahkan kepada pihak pemda, yaitu dinas terkait. Kemudian dari pihak pemda berjanji akan memberikan penanganan lanjutan dari setiap data yang telah diperoleh.

Pendataan Kondisi Panel Surya milik warga setempat
  • Bermain Bola Volly dan Sepak Bola dekat Area Taman Baca

Fasilitas di area sekitar Taman Baca dapat dikatakan sudah cukup baik dalam hal penempatan tempat bermain untuk anak-anak. Ditambah lagi warga sekitar taman baca ini juga teramat suka berolahraga. Sehingga, bagi teman-teman kami yang suka bermain sepak bola maupun Volli dapat berkesempatan untuk main bersama.

Saat bermain Volli
Saat bermain Sepak Bola

Minggu, 10 Juli 2016

  • Gorengan Idaman Makanan Ringan Kami di Ilaga

Pada hari ini kebetulan anak-anak non muslim ada kegiatan ibadah di Gereja Eleksia Ilaga, Kabupaten Puncak. Mengingat Jadwal hari minggu saya kosong, sehingga saya sempat ikut berangkat bersama mereka untuk ikut ke Gereja. Sebelum pergi ke gereja bersama teman-teman, kami sempat ke warung bu lubis untuk jajan gorengan dulu. Warung Milik Ibu Lubis atau biasa dipanggil juga dengan nama Nantulang, salah satu warung dipasar ilaga yang sebagian besar dari kami menjadi tempat tongkrongan baik itu pada saat akan berkegiatan maupun sedang jalan-jalan.

Beli Gorengan di Warung Bu Lubis

Dan biasanya yang menjadi makanan ringan favorit kami untuk dibeli adalah gorengannya. Bagi sebagian besar dari kami merasakan, bahwa rasa gorengan dan teksturnya itu sangat enak. Ditambah lagi dengan tambahan cabai atau sambalnya yang menjadi rasa semakin nikmat. Walaupun harganya cukup mahal dengan 1 gorengan harganya 5 rb, tetapi bagi kami tetap ada rasa ingin membelinya. Pasalnya, harga bahan-bahan yang dibutuhkan juga cukup mahal. Sehingga, tidak heran kalau harga 1 gorengan berbeda dengan harga jual yang ada didaerah kita. Pokoknya kalau ke ilaga, jangan sampai lupa untuk mencoba gorengan yang satu ini ya, karena bakal ketagihan kalau sudah mencoba satu gorengan saja.

Saat Menikmati Gorengan
  • Kegiatan Non Muslim ke Gereja Eleksia Ilaga

Ini kegiatan gereja teman KKN yang Non Muslim kami sampai kurang lebih jam setengah 11 siang. Mohon maaf saya hanya numpang foto saja. hehe

Saat Pelaksanan doa didalam Gereja
Foto bersama usai ibadah di Gereja.
  • Melengkapi Peralatan dan Perlengkapan Taman Baca

Kemudian dari KLuster pendidikan mengadakan sebuah program pendidikan yaitu melengkapi sarana perpustakaan. Kegiatan melengkapi sarana perpustakaan ini dilakukan di sebuah taman baca yang ada di distrik Ilaga, Kabupaten Puncak yang bernama Taman Baca Negeri Pelangi.

Meskipun di distrik ini ada sebuah taman baca, namun kondisinya masih cukup memprihatinkan. Awal kami masuk taman baca ini banyak buku-buku yang masih berserakan, lemari-lemari kurang tertata, banyak barang-barang lain yang tertumpuk, meja-meja belajar yang tidak tersusun rapi, serta kurang optimalnya pemanfaatan peralatan maupun perlengkapan taman baca. Tidak kondusifnya keadaan taman baca tentunya dapat menghambat kegiatan-kegiatan di taman baca.

Salah satu contoh kegiatan melengkapi peralatan dan perlengkapan taman bacaadalah pembuatan meja belajar untuk anak-anak taman baca. Kegiatan ini dilakukan dari tanggal 10 Juli sampai dengan tanggal 12 Juli 2016. Pembuatan meja belajar diawali dengan pengukuran meja belajar. Setelah meja selesai diukur, maka mulailah pemotongan kayu dengan gergaji yang dipinjamkan oleh masyarakat yang berada di sekitar taman baca. Hari selanjutnya dilakukan pengecatan kayu yang telah di potong-potong dengan warna biru dan merah.

Saat Pemotongan Kayu

Senin, 11 Juli 2016

  • Edukasi Tata Kelola Sampah dan Pembinaan Rumah Sehat

Honai merupakan rumah adat masyarakat lokal Distrik Ilaga, masih jauh jika disesuaikan dengan standar rumah sehat. Pasalnya, honai tidak memiliki sirkulasi udara dan sanitasi yang baik untuk memenuhi kebutuhan tubuh manusia. Rata rata masyarakat yang tinggal di Honai, menderita ISPA dan penyakit kulit. Hal ini disebabkan karena terdapat perapian di dalam Honai sedangkan tidak ada ventilasi yang mendukung terjadinya sirkulasi udara menyebabkan udara di dalam Honai tidak bisa tergantikan dengan udara yang bersih dari lingkungan luar, hal ini sangat berdampak pada gangguan sistem pernapasan. Selain permasalahan sirkulasi udara, rumput yang digunakan untuk alas Honai pun kurang higienis, beberapa bahkan ada yang memelihara hewan seperti babi, atau anjing di dalam Honai. Masih jauh jika dikatakan bersih, rata rata, masyarakat Ilaga mengganti rumput minimal satu minggu sekali. Selain itu, kurangnya kesadaran untuk menjaga kebersihan diri menjadi pemicu pula terjadinya penyakit kulit di kalangan masyarakat Ilaga.

Program pembinaan rumah sehat ini dilaksanakan melalui pemberian edukasi dengan mengunjungi Honai, minimal 1 kali per minggunya. Hambatan pelaksanaan program ini adalah keterbatasan fasilitas yang dimiliki masyarakat untuk mewujudkan Honai yang bersih dan sehat, sehingga perlu tindak lanjut dari pemerintah untuk memfasilitasi masyarakat serta memberikan pemahaman tentang rumah sehat.

Selain tentang Honai, permasalahan sampah pun menjadi hal yang crusial di distrik Ilaga. Masih karena keterbatasan informasi yang berdampak pada kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai tata cara pengelolaan sampah yang baik.

Menindak lanjuti permasalahan ini, Kluster medika mengadakan edukasi tata kelola sampah dimana realisainya melalui pemberian pemahaman mengenai cara pemilahan sampah organik dan anorganik serta cara pengelolaan dan pemanfaatannya.

Kedua sub program ini bisa berlanjut apabila dinas, tenaga kesehatan, serta para tokoh lain yang menjadi panutan bisa cukup memperhatikan permasalahan lingkungan di kalangan masyarakat Ilaga.

  • Lanjutan Melengkapi Peralatan dan Perlengkapan Taman Baca

Usai tanggal 10 Juli pada pembuatan meja belajar untuk anak-anak taman baca, kemudian kluster pendidikan dan teman-teman lainnya melanjutkan untuk membenahi beberapa perlengkapan dan peralatan yang ada di taman baca ini. Serta tak lupa meja yan kemarin telah dipotong, kemudian di cat warna merah dan biru. Hambatan serta tantangan selama pelaksanaannya dapat dikatakan cukup banyak ditemui dalam melengkapi peralatan dan perlengkapan taman baca khususnya pembuatan meja belajar. Salah satunya adalah cukup padatnya kegiatan belajar-mengajar yaitu dari hari senin hingga jumat serta adanya kegiatan olahraga dan kelas impian di hari sabtu, menyebabkan kami harus mencari celah waktu untuk membuat meja belajar. Selain itu juga terdapat kesulitan dalam membuat meja belajar dikarenakan kurangnya tenaga dan alat-alat penunjang.

Saat Proses Pengecetan

Kegiatan dalam program melengkapi peralatan dan perlengkapan taman baca ini mendapat bantuan dari tim KKN tahun lalu dan Komunitas Untuk Papua. Tim KKN tahun lalu ikut membantu dalam hal pengadaan alat-alat peraga pendidikan sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Sedangkan Komunitas Untuk Papua membantu dalam hal pengadaan buku tulis dan buku bacaan. Dalam pembuatan meja belajar kami mendapat bantuan dari masyarakat di sekitar taman baca yaitu pemberian kayu dan peminjaman alat-alat pertukangan untuk membuat meja belajar.

Program melengkapi peralatan dan perlengkapan taman baca ini perlu pengembangan serta keberlanjutan program. Pengembangan program melengkapi peralatan dan perlengkapan taman baca ini antara lain yaitu pembuatan meja belajar dalam jumlah yang lebih banyak agar jumlah meja belajar seimbang dengan jumlah anak-anak taman baca yang datang.Selain itu, masih dibutuhkan juga alat-alat peraga pendidikan lain yang belum ada di taman baca. Pengoptimalan manfaat dan fungsi dari alat peraga pendidikan yang telah ada juga perlu dilakukan. Keberlanjutan dalam program ini adalah tetap dipertahankannya program melengkapi peralatan danperlengkapan taman baca ini sehingga menjadi program yang berkelanjutan.

Selasa, 12 Juli 2016

  • Jalan Kaki Menuju Bandara

Mencoba hal baru dan berjalan-jalan ketempat yang baru merupakan salah satu hal yang kami sukai. Sejak jauh hari-hari, ketika tahu akan ada jadwal kosong biasanya kami sempat membicarakan akan kemana kita nantinya. Pada saat perbincangan, sempat kami terpikir untuk berpergian jalan kaki melewati jalan dan menuju ke arah bandara. Mengingat ke arah bandara jaraknya juga cukup jauh, sehingga kami merasa tertantang untuk bisa melewatinya. Itung-itung selama perjalanan ini bisa dijadikan sebagai olahraga.

Saat Berjalan Kaki Ke Bandara

Pada awalnya kami ingin kebandara dengan berjalan kaki, hanya saja mengingat jarak yang cukup jauh. Kemudian di pertengahan jalan, kami ditawari seseorang untuk menaiki mobil. Akhirnya kami naik mobil yang sedang lewat, dan melihat sekeliling perjalanan. Barulah ketika sampai dibandara untuk pulang kami berjalan kaki. Intnya dari mulai bandara hingga sampai sore hari kami hanya berkeliling menuju ke mes.

  • Kegiatan Terakhir Melengkapi Peralatan dan Perlengkapan Taman Baca

Sore hari dimana hari ini merupakan hari terakhir pada tanggal 12 Juli anak-anak kluster pendidkan melakukan pembenahan perlengkapan dan peralatan kembali di Taman Baca. Pada hari sebelumnya terkait pembuatan meja belajarnya, kayu yang telah di cat tersebut di rakit dengan menggunakan palu dan paku yang telah tersedia. Pembuatan meja belajar pun berjalan dengan baik, dimana dihasilkan 7 meja belajar baru untuk anak-anak taman baca.

Program melengkapi peralatan dan perlengkapan taman baca ini menjadikan hubungan batin dengan anak-anak taman baca dan pengelola taman baca semakin dekat. Hal itu menjadikan para penanggungjawab program dan pembantu program dengan anak-anak dan pengelola taman baca mempunyai kedekatan tersendiri satu sama lain. Banyaknya keterlibatan anak-anak taman baca pada saat hari perpisahan menjadi daya tarik tersendiri dalam program ini.

Rabu, 13 Juli 2016

  • Kegiatan Persekutuan Doa Non Muslim di Gereja

Pada pagi hari dimana teman-teman non muslim diundang oleh pihak gereja mengadakan persekutuan doa. Kalau di islam sendiri, persekutuan doa itu kurang lebih seperti halnya pengajian. Dimana perdekutuan doa dan pengajian itu sama-sama berdoa didalam satu kelompok, namun hanya berbeda saja terkait doa nya.

  • Melihat Warga Mengolah Tanah Dilahan

       Usai dari jalan-jalan, kemudian di bekang mes terlihat beberapa orang sedang melakukan olah lahan. Dari situlah, kami mencoba untuk menghampiri orang-orang tersebut. Dengan harapan kami bisa membantunya.

Aktivitas Warga sedang Mengolah Lahan
  • Mampir Ke Rumah Warga

Usai dari melihat warga mengolah lahan, kami sempat mampir ke salah satu honai. Dimana orangnya sangat baik dalam menyambut kami untuk bergabung dengan mereka.

Saat menyiapkan hidangan makanan
Saat bermain bola dengan warga

Pada saat itu kami sempat ditawari untuk makan bersama dengan porsi besar. Menunya cukup enak dari mulai ayam, keladi dan sayur-sayuran.  “Makan bunuh” sebutan kami untuk makan besar atau makan nasi. Nasi segunung dan lauk sayur khas penuh rasa.

Makan Bunuh
  • Kegiatan Ketrampilan Bercocok Tanam di Taman Baca

Sore harinya kami ada semacam acara penanaman vertikultur bersama anak-anak taman baca. Keterampilan bercocok tanam di taman baca telah dilaksanakan dengan bantuan pihak Dinas Pertanian dan teman-teman dari kluster agro. Kegiatan dimulai dari anak-anak taman baca menanam bibit sawi. Sebelum anak-anak melakukan praktek bercocok tanam, mereka diberi penjelasan terlebih dahulu bagaimana cara menanam yang baik, dan apa manfaat dari bercocok tanam ini.

Pada saat praktek bercocok tanam, anak-anak taman baca terlihat antusias sekali. Ada sekitar 30 orang anak yang ikut dalam program keterampilan bercocok tanam. Setelah selesai menanam, mereka juga diberi kesempatan untuk menuangkan kreativitas mereka dengan mengecat pot masing-masing menggunakan cat yang telah disediakan. Terakhir, disediakan air agar anak-anak dapat menyiram tanaman yang telah mereka tanam.

Saat Proses Pembuatan

Kemudian hari berikutnya, anak-anak menanam bibit bayam dan wortel di pot yang disusun berbentuk vertikal. Penanaman tanaman seperti ini dinamakan teknik vertikultur. Media vertikultur yang digunakan ialah botol bekas yang dihias dengan warna warni. Setiap anak mendapatkan satu botol bekas untuk kemudian dihias dengan kreasi masing – masing anak.

Penanaman di Pot

Proses terakhir, dimana anak-anak melakukan penyiraman tanaman yang telah mereka tanam, dan diberi pengetahuan tentang pentingnya menyiram tanaman setiap hari.

Hasil Karya Anak-anak Taman baca

Kamis, 14 Juli 2016

  • Ada Masak-masak di Mes Pertanian

       Kembali lagi, anak-anak agro dan dibantu kluster lain sempat ke mes pertanian untuk membuat keripik dari ubi. Ubi yang kami dapatkan, kebetulan dikasih oleh warga pada saat kami berkunjung ke lahan pertanian mereka.

Ubi yang akan diolah
Proses Olahan
Singkong yang akan digorong
Pengemasan
  • Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Mencegah lebih baik daripada mengobati, prinsip kesehatan inilah yang menjadi dasar pelaksanaan Program PHBS. Beberapa perilaku hidup bersih dan sehat yang perlu dikenalkan pada masyarakat antara lain kebiasaan  menggosok gigi, cuci tangan, dan menjaga kebersihan lingkungan. Dalam rangka program KKN-PPM di Distrik Ilaga, dilakukan upaya edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat. Kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk penyuluhan, demonstrasi, games, dan melalui media (poster).

Program ini Dilaksanakan dengan bekerjasama dengan pihak pemerintah tepatnya dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak dan bekerja sama dengan pihak sekolah di SD  Eromaga serta di taman baca pelangi Ilaga. Landasan Kluster Medika melaksanakan program ini adalah melihat situasi dan kondisi di lapangan dimana masih banyak anak-anak di Kab.Puncak khususnya di Distrik Ilaga yang belum memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, dengan demikian kami berupaya untuk mensadarkan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, dengan melakukan upaya praktek sikat gigi bersama dan cuci tangan bersama.

Dalam pelaksanaannya sosialisasi ini, Kluster medika melakukan dengan cara bekerjasama dengan program pendidikan. Untuk pelaksanaan program ini dua kali dalam seminggu dilakukan di SD Eromaga saat jam istirahat dan dilakukan di Taman Baca Pelangi pada saat sore hari. Kondisnya disitu dengan mengajarkan cara sikat gigi dengan baik dan benar dan cara cuci tangan dengan baik dan benar.

Hambatan yang ditemui dalam melaksanakan program ini adalah anak-anak di Taman Baca Pelangi kurang bisa kondusif, mereka cenderung lebih suka bercanda.

Saat Mengajari Sikat Gigi
Saat Mengajari Cuci Tangan

Jumat, 15 Juli 2016

  • Kondisi Dapur Saat Masak

Inilah kondisi kami pada saat mempersiapkan hidangan untuk makanan pagi maupun siang hari di ilaga. Dimana sayur sayuran lah menjadi hidangan andalan bagi kami disetiap harinya. Mengingat begitu baik manfaat  yang terkandung didalam sayur sayuran bagi kesehatan tubuh kita.

Saat Proses masak

Di ilaga notabenenya untuk sayur-sayuran sangat melimpah dan tumbuh dengan subur. Pasalnya, tanah yang ada disekitar ilaga cukup baik dan mendukung bagi tumbuhnya sayuran maupun tanaman lainnya. Tak heran, apabila di pasar ilaga juga banyak penjual sayur sayuran yang berjejer.

Lain halnya itu, ada satu masakan favorit bagi sebagian besar kami baik itu saat bangun pagi maupun pada saat tengah malam. Masakan itu adalah nasi goreng. Dapat dikatakan masakan favorit, mengingat hampir setiap hari kami kelebihan nasi yang kami buat. Pastilah nasi itu kami buat menjadi nasi goreng dengan berbagai rasa dari berbagai macam perlakuan.

Saat masak nasi goreng

Tidak lupa dalam setiap memasak, kami pun punya jadwal masak tersendiri dengan orang yang berbeda pula. Sehingga anak-anak bisa menikmati hidangan dengan rasa dan keunikan tersendiri. Ditambah lagi dengan hal yang paling menyenangkan adalah pada saat menikmati hidangan itu secara bersama-sama.

Lain halnya itu, ada tempat kami biasanya duduk-duduk bersama sambil melihat pemandangan di sekeilinhg mes. Tempat itu adalah dibelakang mes kami, dimana selain terdapat tempat jemuran pakaian. Kadang kami juga sempat makan-makan juga, terlebih lagi semenjak usai puasa kita dapat makan-makan pagi disini.

  • Proses Pembuatan Kopi

Setelah dari kami memetik kopi dari lahan pada minggu lalu. Berikutnya kami diminta oleh Pak Inti, selaku dinas kabid perkebunan untuk meminta kami membantu proses pembuatan kopi. Untuk diawal kami mencoba untuk merendam kopi dulu yang nantinya akan dilakukan pengeringan. Tetapi sebelumnya kami lakukan pemilihan kopi terlebih dahulu baik itu yang sudah terlihat merah sekali dan kopi yang masih terlihat ada warna hijaunya.

Saat Memilih Kopi yang bagus

Berikutnya kami coba pisahkan antara kulit dan biji kopinya dengan alat ini. Dengan alat ini, agar lebih mudah nantinya kita mendapatkan biji kopinya.

Hasil pemisahan biji kopi dan kulitnya yang sudah selesai. Setelah semua buah kopi yang telah diambil bijinya, kemudian biji kopi direndam pada air untuk melakukan proses fermentasi selama 1 hari full.

Saat biji kopi akan dijemur

Setelah itu, kopi dikeringkan dibawah jemuran sinar matahari hingga kering, hal ini akan membuat biji kopi lebih terjaga dalam daya simpan untuk penggunaan. Adapun untuk tahapan selanjutnya langsung diproses oleh dinas pertanian.

  • Edukasi Deteksi Dini Penyakit dan Kepedulian Terhadap Kesehatan Diri

Hal mendasar yang harus diketahui masyarakat untuk meningkatkan status kesehatan adalah melalui upaya pencegahan untuk mengurangi derajat resiko terjadinya suatu penyakit. Edukasi deteksi dini penyakit dan kepedulian terhadap kesehatan diri merupakan suatu program yang dirancang untuk menindak lanjuti minimnya kesadaran masyarakat Ilaga akan pentingnya pencegahan penyakit. Realisasi program ini, dilaksanakan dengan memberikan edukasi serta pembinaan tentang tindakan preventif untuk mencegah penyakit pada masyarakat yang berobat ke puskesmas dan dengan mengunjungi Honai.

    Hambatan dari pelaksanaan program ini adalah minimnya pengetahuan serta kesadaran masyarakat akan kesehatan, serta perbedaan bahasa dan keterbatasan akses wilayah yang menyulitkan komunikasi menjadi hambatan bagi tenaga kesehatan untuk memberikan edukasi yang komprehensif kepada masyarakat.

    Dalam pelaksanaan program ini, peran serta Puskesmas Ilaga sangatlah besar. Puskesmas memfasilitasi tempat serta peralatan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program. Untuk keberlanjutan program ini, sangat bisa dilakukan apabila pihak Puskesmas menindak lanjuti. Mengingat kompleksnya permasalahan kesehatan yang disebabkan oleh minimnya pengetahuan serta terbatasnya tenaga kesehatan yang ada, harus disokong dan didukung penuh oleh Puskesmas dan Dinas kesehatan.

Saat Pelayanan Kesehatan

Sabtu, 16 Juli 2016

  • Aplikasi Tanaman Vertikultur

       Pada hari ini teman-teman Agro akan memperkenalkan Tanaman vertikultur yang akan diaplikasikan pada perkarangan halaman yang luas diilaga. Yang sebelumnya kami juga sudah melakukan penyemaian bibit tanaman yang nantinya akan dibuat tanaman vertikultur.

Botol atau tempat yang akan dipakai sebagai tanaman vertikultur diwarnai dengan semenarik mungkin, mengingat sasarannya adalah kepada adik-adik yang masih duduk dibangku sekolah dasar khususnya yang berada ditaman baca.

  • Kegiatan Kelas Impian di Taman Baca

Kelas impian yang diadakan oleh Kluster Pendidikan ada dua kali yaitu di Taman Baca Pelangi dan di SD YPPGI Eromaga. Program ini dilaksanakan pada hari sabtu, 16 Juli 2016. Proses pelaksanannya di taman baca menggunakan media tambahan film, yaitu “Semesta Mendukung”. Akan dibagi peserta menjadi beberapa kelompok dan menonton secara terpisah. Hal ini disebabkan tidak adanya listrik untuk menggunakan proyektor dan LCD. Setelah menonton, dilakukan sesi pemaknaan oleh pendamping kelompok. Sesi pemaknaan juga disisipi materi “Mengenal Impian dan Pentingnya Belajar”.

Kelas Impian merupakan kegiatan internal yang dipersiapkan dan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN saja. Fasilitator dalam program ini berasal dari tim pendidikan yang telah di-breafing sebelumnya. Namun, sebagai tindak lanjut program, telah menyampaikan saran untuk keberlanjutannya pasca-KKN berakhir. Dimana akan ada usulan untuk mengenalkan bentuk cita-cita yang lebih beragam dengan variasi metode penyampaian.

Hal unik yang ditemui dalam pelaksanaan program adalah minimnya ragam jenis profesi yang dikenal oleh para siswa. Hampir seluruhnya menyatakan ingin menjadi guru, dokter, perawat, atau pekerja dinas ketika dewasa. Minimnya akses transportasi dan informasi ke luar Ilaga menjadi salah satu faktor penyebabnya. Oleh sebab itu, para siswa memang perlu dikenalkan bentuk cita-cita yang jauh lebih beragam. Siswa juga dapat dimotivasi untuk menempuh pendidikan tinggi di luar supaya dapat kembali untuk membangun Ilaga. Selanjutnya, hal unik yang dirasakan adalah betapa seorang guru sangat dihargai di sana. Betapa seorang guru sangat dirindukan oleh murid-murid di sana. Hal inilah yang juga menjadi alasan beberapa siswa ingin menjadi seorang guru.

Seperti pemaparan sebelumnya, frekuensi kelas impian tidak terlalu banyak. Oleh sebab itu, untuk memperkaya wawasan dan terus membangun motivasi siswa, perlu adanya keberlanjutan program. Ketika seorang siswa mengenal sebuah profesi baru, wawasannya akan terbuka dan semakin luas. Hal itu dapat meningkatkan keingintahuan mereka akan hal-hal lain yang ada di luar lingkungan mereka. Hal ini juga dapat menjadi cara untuk terus mengembangkan kesadaran akan pentingnya pendidikan. Memiliki impian dan belajar akan menjadi proses untuk dapat membangun Ilaga yang lebih baik.

Kelas impian dapat dilaksanakan dengan menggunakan media film, buku, pohon impian, atau kostum profesi. Pihak sekolah juga dapat mendatangkan langsung putra daerah yang telah sukses untuk berbagi cerita dengan para siswa.

Sebagian orang mungkin akan menilai Papua sebagai daerah dengan kualitas pendidikan yang masih sangat rendah. Memang benar, kualitas pendidikan di sana belum mampu untuk disetarakan dengan wilayah lain di Indonesia. Namun, bukan berarti semua anak di sana tidak pandai. Dalam perjalanan singkat ini, saya bertemu dengan anak-anak yang luar biasa. Anak-anak yang memiliki potensi emas untuk membangun “rumah”nya, yaitu Ilaga. Anak-anak yang memiliki impian untuk mereka raih di masa dewasa

Hal lain yang menjadi haru adalah betapa harga seorang guru di sana sangatlah mahal. Betapa seorang guru sangat dibutuhkan di sana. Dirindukan oleh anak-anak yang telah berjalan jauh untuk mengenyam pendidikan. Hal ini membuat seseorang sangat senang ketika seorang siswa menyatakan “Saya ingin menjadi guru.”. Sungguh, betapa mulia impian anak itu.

Suasana Hendak Dimulainya Sesi Permainan “Kata Ajaib”
  • Masker Lulur Wajah Ala-ala Kami

Kurang lebih sekitar tiga minggu kami di Ilaga dengan kondisi yang panas pada siang hari membuat kulit kadang terlihat hitam dan kusam. Namun beberapa teman kami perihal tidak membawa alat untuk luluran wajah. Sehingga, ada yang inisiatif untuk mencampurkan bahan kopi dan putih telur. Berharap dengan masker wajah ala-ala ini dapat memberikan kemulusan di wajah.

Memakai lulur wajah bahan kopi dan putih telur

Minggu, 17 Juli 2016

  • Hari Spesial di Hari Minggu Pun Tiba

Hari minggu merupakan hari yang selalu spesial ketika di Ilaga, walaupun hari-hari lainnya juga termasuk spesial juga. Namun ada rasa spesial tersendiri ketika hari sudah mendeketi hari minggu, hari minggu diyakini oleh masyarakat Ilaga sebagai hari untuk ibadah dan istirahat dari rutinitas dengan menghabiskan waktu bersama keluarga di honai. Tidak menerima tamu dan tidak bertamu. Pun aktivitas penerbangan di bandara juga tdk ada di hari minggu.

Bagi kami, hari minggu kala itu kami gunakan untuk kerja bakti membersihkan masjid, ibadah di gereja, kerja bakti membersihkan rumah, mempersiapkan kebutuhan program, dan tak jarang digunakan untuk mencuci baju dan tidur. Dan yang sangat menyenangkan adalah jalan-jalan sore bersama anak-anak Ilaga. Kehutan cari buah merah kah, buah kuning kah, sarang semut kah, mandi di sungai kah, dan cari sinyal di kantor dinas.

  • Jalan-jalan Mensyusuri Hutan

Mengingat hari ini hari minggu, beberapa dari kami sempat terpikirkan untuk jalan-jalan menyusuri hutan. Akan lebih mengasykkan ketika Keliling Ilaga itu bersama dengan anak-anak ilaga, dimana kami diajak mereka yang tahu tempat perjalannannya

Senin, 18 Juli 2016

  • Pembuatan Plang Mitigasi Rawan Longsor

         Kabupaten Puncak berada di tengah perbukitan dan pegununan yang berbentuk seperti cekungan sehingga menyebabkan sulitnya akses transportasi keluar masuk melalui darat. Kemudian akibat ketinggian yang tinggi menyebabkan tingginya tingkat erosi pada daerah Ilaga, ditambah lagi dalam pembuatan jalan memotong tebing dengan kemiringan yang sangat curam, sehingga menambah tingkat terjadinya longsor. Daerah Ilaga merupakan daerah yang masih aktif menerima gaya yang menyebabkan mudah mengalami retakan yang menjadi bidang lemah untuk terjadinya erosi dan gerakan tanah. Gerakan tanah ang sering terjadi juga dikarenakan batuan penyusun yang didominasi adalah lempung dan lanau yang lengket dan mudah menyerap air sehingga sangat mudah dalam mengalami pergerakan tanah. Lokasi-lokasi yang banyak dihuni oleh masyarakat atau tempat-tempat umum seperti jalan raya menjadi titik dimana banyak ditemuinya daerah yang rawan longsor.

Kurangnya pengetahuan tentang bahaya longsor serta belum dilakukannya pemetaan titik-titik longsor tersebut maka teman-teman dari Kluster Saintek melakukan pemetaan rawan longsor. Disamping itu juga dilakukan plangisasi pada titik-titik rawan longsor tersebut agar masyarakat yang tinggal dekat longsor tetap waspada dan menjadi pengingat bagi masyarakat yang melewati daerah tersebut. Kemudia peta uang dihasilkann dalam bentuk poster A1 kami serahkan kepada Dinas BPBD agar dapat dieprgunakan sebaik mungkin.

Pemasangan plang mitigasi rawan longsor

Selasa, 19 Juli 2016

  • Bakar-bakar Jagung

Pagi hari ini kami sempat bermain ke tempat Guru Penggerak di Gome dan membakar jagung.

Saat bakar-bakar jagung
  • Pengenalan Jenis Hama dan Penyakit Pada Tanaman Hortikultura     

            Pertanian merupakan kegiatan utama masyarakat di Distrik Ilaga, Kabupeten Puncak, Papua. Hasil dari kegiatan budidaya pertanian sebagain besar dikonsumsi untuk keluarga dan dijual di pasar. Namun, dari hasil pertanian tersebut tidak semua dapat dinikmati oleh petani. Salah satu penyebab kehilangan hasil dan kerusakan pada tanaman budidaya adalah organisme pengganggu tanaman (OPT) termasuk hama dan penyakit. Sistem pertanian yang masih tradisional membuat kurangnya monitoring terhadap hama dan penyakit pada tanaman sehingga ketika dipanen terjadi kerusakan yang disebabkan oleh hama dan penyakit yang tidak dikendalikan. Kegiatan pengenalan jenis hama dan penyakit pada tanaman dilakukan agar petani tahu jenis hama dan penyakit yang menyebabkan kerusakan tanaman sehingga petani dapat menentukan cara pengendalian. Dengan demikian, petani dapat meminimalisir kerusakan dan kehilangan hasil akibat hama dan penyakit. Kegiatan ini dilaksanakan pada 19 Juli 2016 di lahan percontohohan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Puncak yang diikuti oleh 10 petani. Petani antusias dalam mengikuti sosialisasi karena mereka mendapat pengetahuan baru dan mempunyai keinginan hasil pertaniannya tidak mengelami kerusakan.

Pengenalan Jenis hama dan penyakit pada tanaman hortikultura
Pengenalan Jenis hama dan penyakit pada tanaman bersama petani dan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Puncak
  • Penyuluhan Pembuatan Pestisida Hama Tanaman Hortikultura  dan Tanaman Pangan

Kegiatan ini dilaksanakan pada 19 Juli 2016 yang diikuti oleh 10 petani di lahan percontohan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Puncak. Kendala dalam penyampaian penyuluhan dalam bahasa Indonesia cukup  menghambat kelancaran komunikasi antara mahasiswa dengan masyarakat, sehingga diperlukan adanya penerjemah bahasa Indonesia ke bahasa suku Dani. Penerjemahan bahasa tersebut dilakukan oleh Kepala Bidang Pertanian, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Puncak yaitu bapak Philipus Kogoya. Kegiatan pertanian yang belum dilakukan secara optimal oleh petani di Distrik Ilaga juga menjadi faktor hambatan yang memperlambat penerapan pestisida nabati pada tanaman pangan.

 Sosialisasi pestisida nabati sebagai salah satu teknik pengendalian hama dan penyakit pada tanaman

Pembuatan pestisida nabati

Mendampingi seorang petani Ibu Kungge Magai dalam membuat pestisida nabati

Pestisida yang sudah jadi dan siap untuk diaplikasikan

Aplikasi Pestisida Nabati pada Tanaman terserang hama

Petani bernama Ibu Kungge Magai mengaplikasikan pestisida nabati pada tanamannya yang terserang hama

Mendampingi Ibu Kungge magai dalam pengaplikasian pestisida nabati

  • Sosialisasi Pengelolaan Hama dan Penyakit Terpadu

            Pengelolaan secara terpadu disosialisasikan kepada petani agar meminimalisir kerusakan dan kerugian akibat hama dan penyakit tanaman serta tetap menjaga lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan pada 19 Juni 2016 bersama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Puncak dan diikuti 10 orang petani.

Sosialisasi pengendalian hama dan penyakit tanaman secara terpadu

Rabu, 20 Juli 2016

  • Pembuatan Plang Mitigasi Rawan Longsor

               Daerah Kabupaten Puncak merupakan daerah yang memiliki ketinggian 2400Mdpl. Kabupaten Puncak berada di tengah perbukitan dan pegununan yang menutupi sehingga menyebabkan sulitnya akses transportasi keluar masuk melalui darat. Kemudian akibat ketinggian yang tinggi menyebabkan tingginya tingkat erosi pada daerah Ilaga, ditambah lagi dalam pembuatan jalan memotong tebing dengan kemiringan yang sangat curam, sehingga menambah tingkat terjadinya longsor. Gerakan tanah ang sering terjadi juga dikarenakan batuan penyusun yang didominasi adalah lempung dan lanau yang lengket dan mudah menyerap air sehingga sangat mudah dalam mengalami pergerakan tanah. Lokasi-lokasi yang banyak dihuni oleh masyarakat atau tempat-tempat umum seperti jalan raya menjadi titik dimana banyak ditemuinya daerah yang rawan longsor.

               Minimnya kesadaran akan bahaya ini menyebabkan dari Tim KKN khususnya Kluster SainTek untuk membuat plangisasi didaerah rawan bencana. Dengan harapan akan menurunkan tingkat korban longsor dan juga menciptakan pemikiran baru untuk menemukan jalan keluar baik itu kepada masyarakat maupun pemerintah. Kesulitan yang kami temui adalah pada saat proses pemasangan plangisasi, dimana kurang terbukanya pada beberapa titik dari masyarakat sendiri dalam pemasangan plang. Sedangkan dari pemerintah ada hubungan timbal balik yang baik yang dipeoleh oleh Tim KKN baik itu saat proses perijinan serta mendampingi di lapangan pada saat pemasangan plangisasi.

               Selain dari pembuatan plang, maka Tim KKN juga membuat dan menempelkan Peta Rawan longsor di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah dengan harapan akan ada pengawasan yang baik pada daerah-daerah yang menjadi titik rawan longsor.

               Plangisasi dilakukan di dua belas titik yang mencakup Distrik Ilaga dan Distik Gome. Yang sebenarnya masih ada daerah-daerah lain yang belum sempat dan terlalu jauh untuk ditempuh karena jalan yang masih kurang baik. Namun 12 titik yang dipetakan dan diberikan plang merupakan lokasi-lokasi paling rawan yang bisa ditemui di daerah Kabupaten Puncak Ilaga dan Gome.

Pembuatan Plangisasi Rawan Bencana

  • Acara Pembukaan MOS SMA

            Setelah beberapa minggu sebelumnya, dari tim KKN pernah membantu kegiatan penerimaan siswa baru SMA. Kali ini dari kluster pendidikan dan teman kluster lainnya berkesempatan untuk membantu kembali dalam kegiatan MOS SMA. Untuk kegiatan pertama, kami sempat melihat prosesi pembukaan MOS SMA dari pihak sekolah.

Saat foto bersama dengan guru dan peserta MOS

  • Pembukaan PSM SMA N 1 ILAGA oleh Anak KKN

Penyuluhan di SMA diadakan pada tanggal 20 Juli 2016 dengan melibatkan 4 orang fasilitator. Kegiatan ini terdiri dari 3 sesi yaitu outbound, pentas seni, dan penyerahan SUP.  Kegiatan awal setelah adanya pembukaan dari pihak sekolah, maka dari itu kami lanjutkan kegiatan oleh teman-teman dari KKN.

Acara Pembukaan

Setelah pembukaan, dari kuster pendidikan mengadakan outbond. Outbound di SMA terdiri dari 3 jenis permainan, yaitu “Blind Walk”, “Harta Karun SUP”, dan “Berdiri Bersama”. Permainan-permainan ini disusun dengan pemaknaan yang selaras dengan tujuan program. Memberikan motivasi untuk hadir ke sekolah, membangun impian, dan belajar menjadi fokus pada sesi ini. Selanjutnya, pada sesi pentas seni, kami dan guru penggerak menyisipkan materi “Berbagi Inspirasi”. Sesi ini berisi kisah-kisah inspirastif dari rekan atau kenalan kami dari Papua yang telah sukses. Sesi terakhir yaitu penyerahan SUP diisi dengan pembacaan surat oleh para siswa.

Penampilan Musik dari anak-anak KKN

  • Acara Outbond 1

           Dalam mempersiapkan program penyuluhan di SMA N 1 Ilaga kami mendapat bantuan perlengkapan oleh Bapak Nathan. Beliau merupakan guru di SMA tersebut. Selain itu, surat-surat yang terkumpul merupakan tulisan dari seluruh rekan dan pemerhati pendidikan yang tersebar di beberapa daerah. Surat-surat tersebut kami kumpulkan sebelum keberangkatan menuju lokasi penerjunan.

  • Acara Outbond 2

           Hal menarik yang ditemui pada saat kegiatan berlangsung adalah para siswa begitu antusias dalam kegiatan outbound. Hal ini menunjukkan bagaimana metode pembelajaran “experential learning” menarik keterlibatan para siswa. Dengan demikian, metode ini bisa diadopsi dalam proses pembelajaran di Ilaga. Harapannya motivasi belajar mereka dapat mengalami peningkatan. Selain itu, atribut lokal yang mereka kenakan dalam kegiatan pengenalan lingkungan sekolah juga sangat menarik. Bukan menjadi sesuatu yang memberatkan, atribut-atribut tersebut mereka buat dari barang/tanaman yang ada di sekitar mereka.

           Motivasi yang terbangun pada diri siswa begitu luar biasa. Antusiasme mereka terpancar dalam sesi outbound dan  pembacaan surat. Oleh sebab itu, program ini dapat diadopsi ke dalam metode yang berbeda. Pihak sekolah dapat mengundang para alumni atau tokoh-tokoh di Ilaga yang telah sukses untuk berbagi inspirasi kepada para siswa. Harapannya, sosok-sosok inspiratif yang dekat dengan mereka dapat menjadi motivator yang lebih kuat dalam belajar.

Sesi Outbound 2

           Peserta dalam kegiatan ini merupakan para siswa yang akan mengenyam pendidikan lanjutan 3 tahun yang akan datang. Bersyukur kami dapat terlibat dalam program ini. Sebab, memberi inspirasi berarti memperoleh inspirasi yang sama besarnya. Antusiasme mereka begitu luar biasa. Salah seorang siswa yang berjalan 3 hari 3 malam untuk bersekolah di Ilaga menjadi sosok terinspiratif yang saya temui waktu itu.

Berfoto usai outbond

  • Pelatihan Teknis Budidaya Tanaman Kepada Kelompok Tani

            Pertanian merupakan salah satu basis utama perekonomian di Distrik Ilaga. Dengan segala kekayaan alam yang dimilikinya, pertanian menjadi salah satu sektor yang sangat potensial untuk  dikembangkan. Namun demikian, pembukaan lahan sebagai areal bercocok tanam seringkali dilakukan dengan cara yang tradisional, seperti melakukan pembakaran hutan. Selain itu , pemanfaatan lahan pertanian seringkali masih bersifat buka – tanam –pindah. Sebagai akibatnya banyak hutan – hutan mulai gundul, perbukitan menjadi rawan erosi dan longsor.

            Sementara itu, banyak lahan di sekitar honai cukup potensial untuk dimanfaatkan sebagai areal bercocok tanam. Infiltrasi teknologi seperti teknis budidaya secara vertikultur dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk memanfaatkan lahan disekitar honai. Vertikultur merupakan  teknik bercocok tanam secara vertikal atau bertingkat. Kelebihan dari teknik budidaya ini ialah, lahan yang sempit dapat dioptimalkan sebagai tempat untuk bercocok tanam.

            Pelatihan teknis budidaya tanaman secara vertikultur diberikan kepada kelompok tani yang ada di Distrik Ilaga. Adapaun media vertikultur yang digunakan ialah karung beras dengan berbagai ukuran. Pelatihan dilakukan dengan cara penyuluhan sekaligus praktik dilapangan. Sebagai hasil kegiatannya, anggota kelompok tani tahu apa itu vertikultur dan mampu menerapkannya dengan sederhana. Selanjutnya , teknik budidaya secara vertikultur ini diharapkan dapat diaplikasikan di lahan sekitar honai oleh petani.

            Hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan program ini ialah masih sulitnya masyarakat setempat untuk menerima dan mengdopsi inovasi dari luar kebiasaan mereka. Oleh karenanya diperlukan tindak lanjut agar inovasi seperti ini benar – benar dapat diadobsi dan diterapkan oleh kelompok tani setempat.  Selain itu kesulitan yang ditemui ialah sulitnya untuk mengumpulkan masa, sehingga diperlukan bantuan dari Dinas Pertanian untuk mengumpulkan masa.

            Hal unik yang ditemukan dalam pelaksanaan program ini masih berkaitan dengan pengumpulan masa. Masyarakat di distrik Ilaga seperti memiliki mindset dimana setiap ada perkumpulan disitu ada pembagian uang atau makanan. Ketika hal tersebut tidak tersedia, maka masa yang terkumpul tidak begitu banyak. Maka dari itu, pelaksanaan program yang sederhana pun bisa jadi membutuhkan dana yang tidak sedikit.

            Pengembangan budidaya tanaman secara vertikultur ini memiliki potensi yang cukup baik untuk dikembangkan mengingat masih banyak lahan di sekitar honai yang belum dimanfaatkan dengan optimal. Disamping itu, teknik budidaya vertikultur ini terhitung mudah diaplikasikan dan dapat menghasilkan tanaman lebih banyak untuk ukuran lahan yang kecil sehingga dapat mendatangkan keuntungan yang lebih besar. Ketika masyarakat sudah mendapat hasil nyata dari pengaplikasian teknik budidaya secara vertikultur ini maka akan semakin cepat inovasi ini diadobsi.

 Tray penyemaian benih sawi

Bibit sawi yang siap tanam berumur kurang lebih 4 minggu

Lahan untuk dijadikan sosialisasi pengolahan lahan

Sosialisasi mengenai pengolahan lahan untuk tanaman sayur-sayuran bersama dinas pertanian.

Sosialisasi tata cara penyemaian benih sawi dan kubis bersama dinas pertanian.

Sosialisasi mengenai sistem pertanaman monokultur bersama dinas pertanian

Contoh pengaturan jarak tanam untuk tanaman sawi.

Kamis, 21 Juli 2016

  • Pembukaan Acara MOS SMK

Acara MOS SMK N 1 Ilaga diadakan mulai tanggal 21 juli sampai 23 juli, dimana berbagai macam kegiatan yang disusun oleh panitia.

Jadwal Mos SMK

            Pembukaan Acara MOS SMK ini diawali dari kegiatan apel, kemudian ada kegiatan wiyata mandala dan osis, Ice Breaking, Pengenalan Program Jurusan, Teknologi Pertanian, dan yang terakhir ada Apel Pulang

            Kebetulan untuk Acara mos smk pada hari pertama yang bertugas ada dari kluster pendidikan yaitu ada Sekar dan Fika dan dari Kluster Agro sendiri semua anggota hadir ikut.

Kluster Agro

Kluster Pendidikan

  • Ice Brieking oleh Kluster Pendidikan

           Penyuluhan di SMK Pertanian juga telah berhasil dilaksanakan pada tanggal 21 dan 22 Juli 2016. Penyuluhan dan penyerahan SUP juga dikemas dalam bentuk outbound. Pada hari Pertama kami mengisi sesi dengan ice breaking perkenalan dan motivasi. Selajutnya, kami mengisi hari kedua dengan permainan “Hartu Karun SUP”. Kedua kegiaan ini berjalan tanpa adanya halangan yang berarti.

Kegiatan icebrieking

  • Acara Pengenalan dan Pembuatan Terong Belanda

Acara dilanjutkan oleh kluster Agro  dengan mengenalkan pembuatan terong belanda. Sebelum dimulai, rekan kami sempat menjelaskan terkait apa saja manfaat dari mengolah bahan-bahan pangan yang ada di ilaga ini, terutama dalam hal pengolahan Terong belanda.

Penyampaian kepada anak-anak

            Dilanjutkan dengan kegiatan pembuatan jus dari terong belanda, dari mulai pengupasan, diblender sampai di masukan dalam botol pengemasan.

Praktek Pembuatan

  • Pelatihan Teknis Budidaya Tanaman Secara Vertikultur di Sekolah

            Pengembangan pertanian di Distrik Ilaga tidak hanya dapat dilakukan melalui penyuluhan atau edukasi kepada petani saja. Jalur pendidikan menjadi satu dari sebagian jalan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kemudian mampu mengembangkan sektor pertanian. Keberadaan SMK Pertanian di Distrik Ilaga merupakan aset yang tepat untuk mencetak sumber daya manusia yang kompeten di bidang pertanian. Untuk itu pendidikan di SMK Pertanian harus dikelola dengan baik baik dari pengajar maupun materi ajar.

            Pemberian pelatihan teknik vertikultur sebagai materi ajar bagi murid – murid SMK Pertanian menjadi salah satu program yang telah dilaksanakan. Sama halnya dengan pelatihan vertikultur yang telah diajarkan pada kelompok tani, pelatihan vertikultur di SMK Pertanian menggunakan media vertikultur karung beras. Pelatihan ini dilakukan bersamaan dengan Masa Orientasi Siswa ( MOS ) di SMK Pertanian. Sebagai hasilnya murid – murid SMK mampu menerapkan teknik budidaya vertikultur dan mengetahui manfaatnya. Antusiasme dari murid SMK Pertanian terhadap hal baru yang diajarkan kepada mereka menjadi optimisme tersendiri dalam pengembangan pertanian di Ilaga. Hanya saja menjaga konsistensi dari ketertarikan dan keberlanjutan tersebutlah yang perlu diperhatikan.

            Tidak dipungkiri lagi, kualitas pendidikan di Papua bisa dibilang masih sangat timpang jika dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia. Baik dari pengajar maupun bahan ajar yang ada. Hal yang akan sering ditemui pada pendidikan di Distrik Ilaga, salah satunya di SMK Pertanian Ilaga ialah masih rendahnya kehadiran guru pengajar di sekolah. Dari belasan guru yang ditugaskan memfasilitatori kegiatan belajar mengajar, tidak semuanya rutin hadir setiap hari. Hampir selalu ada guru yang tidak masuk, meski pun hari efektif, dan bahkan tanpa surat ijin. Imbasnya, tidak jarang kelas menjadi kosong, murid – murid harus belajar sendiri tanpa guru.

            Begitupun dengan siswanya. Tingkat kehadiran siswa juga dinilai masih rendah. Beberapa murid kerap kali tidak datang sekolah dengan berbagai macam alasan. Akibatnya, murid – murid yang jarang mengikuti kelas menjadi ketinggalan banyak materi. Menjadi hal yang sulit bagi guru ketika murid – murid yang jarang hadir tersebut mengikuti ujian ataupun dalam hal menentukan kenaikan kelas. Sebab ketika ada murid yang tidak naik kelas atau tidak lulus ujian, keputusan tersebut akan berbenturan dengan keinginan orang tua siswa .

             Dilihat dari segi fasilitas yang tersedia di sekolah, hal itu juga menjadi salah satu kendala dalam hal pembelajaran di sekolah. Ketidak tersediaannya sarana dan prasarana yang memadahi cukup menyulitkan dalam mendukung proses pengajaran. Oleh karena itu pengajar dituntut mampu mengelola sarana dan prasarana yang ada dengan maksimal.

Praktek di lahan Pertanian Sekitar Gome

  • Apel Pulang Hari Pertama

       Alhamdulillah kegiatan hari pertama ini dapat berjalan dengan lancar, dan diakhiri dengan sesi foto bersama. Besok masih ada kegiatan lagi di MOS SMK ini.

Foto Bersama usai Acara

  • Pelaksanan Pemasangan Plang Mitigasi Rawan Longsor

               Kabupaten Puncak berada di tengah perbukitan dan pegununan yang berbentuk seperti cekungan sehingga menyebabkan sulitnya akses transportasi keluar masuk melalui darat. Kemudian akibat ketinggian yang tinggi menyebabkan tingginya tingkat erosi pada daerah Ilaga, ditambah lagi dalam pembuatan jalan memotong tebing dengan kemiringan yang sangat curam, sehingga menambah tingkat terjadinya longsor. Daerah Ilaga merupakan daerah yang masih aktif menerima gaya yang menyebabkan mudah mengalami retakan yang menjadi bidang lemah untuk terjadinya erosi dan gerakan tanah. Gerakan tanah yang sering terjadi juga dikarenakan batuan penyusun yang didominasi adalah lempung dan lanau yang lengket dan mudah menyerap air sehingga sangat mudah dalam mengalami pergerakan tanah. Lokasi-lokasi yang banyak dihuni oleh masyarakat atau tempat-tempat umum seperti jalan raya menjadi titik dimana banyak ditemuinya daerah yang rawan longsor.

               Kurangnya pengetahuan tentang bahaya longsor serta belum dilakukannya pemetaan titik-titik longsor tersebut maka Kluster Saintek melakukan pemetaan rawan longsor. Disamping itu kami juga melakukan plangisasi pada titik-titik rawan longsor tersebut agar masyarakat yang tinggal dekat longsor tetap waspada dan menjadi pengingat bagi masyarakat yang melewati daerah tersebut. Kemudian peta yang dihasilkan dalam bentuk poster A1 kami serahkan kepada Dinas BPBD agar dapat dipergunakan sebaik mungkin.

Pemasangan Plangisasi Mitigasi Rawan Longsor

Foto bersama usai kegiatan

Jumat, 22 Juli 2016

  • Sharing Prospek Pertanian Kabupaten Puncak

Untuk kegiatan hari kedua MOS SMK ini akan ada kegiatan sharing-sharing terkait prospek pertanian di kabupaten puncak, kemudian ada ice breaking, dan dilanjutkan acara pembuatan instalasi penjernihan air, pembuatan pupuk organik dan pengairan pertanian.

Saat sharing-sharing

  • Pengenalan Alat-Alat Pasca Panen

            Pada program ini target sasarannya ialah anak SMK Pertanian, dalam kegiatan ini pelaksanaannya saat awal masa orientasi sekolah. Hal ini dilakukan agar para siswa SMK Pertanian dapat memiliki gambaran jelas tentang sekolahnya. Kegiatan ini bekerjasama langsung dengan pihak sekolah SMK Pertanian yang telah berkoordinasi sejak lama.

            Pada pelaksanaannya kegiatan ini mengenalkan alat-alat sederhana pascapanen untuk komoditas yang ada di wilayah tempat KKN. Pengenalan alat pascapanen yakni pengolahan terong belanda menggunakan lumpang dan alu untuk dijadikan minuman. Selain itu juga dikenalkan alat pengupas buah kopi dari bijinya serta alat pengering biji kopi sederhana. Alat-alat yang lainnya yakni alat untuk memotong ubi jalar yakni slicer, agar memotong lebih cepat dan efektif untuk pembuatan olahan pangan dari ubi jalar.

            Adapun dalam hambatan kegiatan ini alat yang ternyata sederhana belum dapat ditemukan secara mudah di wilayah Ilaga. Dalam pelaksanaan juga masih terdapat siswa yang malu-malu untuk mencoba ketika diajak untuk mempraktekkannya secara langsung. Secara umum siswa yang diberitahu sudah terdapat yang mempraktekkan apa yang dikenalkan pada saat masa orientasi di sekolahnya

Saat Penyampaian

  • Pembuatan Instalasi Penjernihan Air

Pembuatan instalasi air merupakan rencana program yang telah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum keberangkatan ke lokasi kkn, yaitu distrik ilaga, kabupaten puncak, Papua. Hal-hal yang dipersiapkan dalam pembuatan instalasi air ini adalah mulai dari mencari dan mendesign rancangan alat instalasi air. Dalam hal perancangan alat ini kami tidak hanya bermodal dari pemikiran kami saja, namun kami juga mencari referensi dan pendapt dari beberapa sumber, yakni lewat media sosial berupa internet dan bahkan konsultasi kepada salah satu dosen yang ahli dalam hal penanganan air. Program ini dapat dipersiapkan sebelum keberangkatan dikarenakan tim kkn kami sudah mendapat informasi mengenai keadaan air yang tidak jernih di lokasi kkn. Informasi ini kami peroleh dari narasumber yang tahun 2015 telah melakukan KKN di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Rancangan instalasi air ini cukup sederhana, yaitu hanya terbuat dari paralon PVC 4 inchi yang didalamnya terdapat bahan-bahan penyaring kotoran yang dirangkai sedemikian rupa. Bahan penyaringnya terdiri atas batu kerikil, pasir, arang, dan karbon aktif, namun karena ketersediaan karbon aktif sangat jarang, maka digunakan spons penyaring akuarium yang berbahan dasar karbon aktif. Setelah semua alat dan bahan dirangkai sesuai dengan rancangannya,maka dilakukan uji coba penyaringan air kotor (air keruh). Hasilnya adalah setelah air keruh tersebut disaring, air menjadi lebih bersih dan jernih. Sehingga dapat disimpulkan bahwa alat yang kami bawa hanya dapat menyaring kotoran dengan ukuran yang relative besar, yaitu lumpur atau tanah yang terlarut dalam air.

Namun pada saat sudah sampai di lokasi, ada kendala yang dihadapi. Kendala pertama yaitu, informasi dari tim KKN sebelumnya mengenai keadaan air yang tidak jernih di ilaga di luar prediksi kami. Keruhnya atau tidak jernihnya air di ilaga bukanlah disebabkan oleh lumpur atau tanah, namun diakibatkan karena adanya ion-ion logam yang terlarut didalamnya, yang mengakibatkan air menjadi berwarna kuning kemerahan. Dimana ukuran ion-ion ini sangatlah kecil, sehingga alat penyaring yang dibawa tidak dapat menyaring ion-ion logam tersebut.

Kendala lainnya adalah di lokasi KKN keberadaan pasir yang layak digunakan sebagai bahan penyaring sangat sulit atau bahkan tidak dapat ditemukan. Sehingga karena dua kendala utama ini, program instalasi air yang awalnya akan dibawakan dan diperkenalkan ke dinas menjadi dibatalkan. Walau demikian, program ini tidak seutuhnya gagal karena ternyata program ini dapat digunakan sebagai bahan edukasi untuk siswa tingkat menengah di SMK 1 Pertanian Gome. Alat instalasi ini dibawa dan dipresentasikan di depan siswa-siswa SMK 1 Pertanian Gome. Hal yang disampaikan yaitu mengenai prinsip utama dari alat penyaringan air. Prinsipnya yaitu, untuk dapat menyaring, maka diperlukan bahan penyaring yang memiliki ukuran lebih kecil dari pada kotorannya. Tidak hanya dipresentasikan, namun kami beserta siswa-siswa melakukan praktik penyaringan air kotor. Air kotor yang digunakan adalah air dari sungai yang berlumpur, sehingga ketika dilakukan penyaringan, hasilnya air menjadi lebih bersih. Tidak hanya berfungsi sebagai bahan edukasi di SMK 1 Pertanian, namun alat ini juga berfungsi sebagai alat penyaring air berlumpur di sekolah tersebut. Sehingga air yang lebih bersih dari lumpur ini mereka gunakan sebagai bahan pengairan tanaman.

Edukasi pembuatan alat penjernihan air serta prinsip dasarnya

Praktik penggunaan alat penjernihan air bersama siswa SMK N 1 Pertanian Gome

  • Pembuatan Pupuk Nabati dan Biosluri

            Pemanfaatan limbah pertanian seperti sisa-sisa sayuran dan buah busuk dapat dijadikan pupuk nabati. Pupuk nabati merupakan bahan yang ditambahkan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki struktur tanah yang terbuat dari sayuran atau buah-buahan busuk. Selain untuk meningkatkan kesuburan tanah, pupuk nabati dapat memperbaiki struktur tanah mengingat tanah di Ilaga termasuk dalam tanah lempung. Kegiatan ini dilaksanakan pada 22 Juli 2016 di SMK Pertanian (SMK N 1 Ilaga) yang diikuti oleh kurang lebih 30 siswa dan beberapa guru.

            Dalam pembuatan pupuk nabati ditambahkan EM4 yang harus didatangkan dari pulau jawa atau kota terdekat seperti timika dan hal ini membutuhkan biaya yang sangat banyak. Tantangan dengan belum adanya EM4 atau kesulitan dalam memperoleh EM4 dapat diganti dengan penggunaan larutan molase atau sluri  yang berasal dari fermentasi buah-buahan yang sudah busuk dicampur dengan air cucian beras dan gula yang difermentasi selama seminggu kemudian dapat dicampurkan dalam pembuatan pupuk nabati. Pembuatan Biosluri dilakukan pada hari yang sama juga. Siswa SMK Pertanian suka dengan hal-hal yang baru sehingga sangat antusias dalam kegiatan tersebut.

Pembuatan irigasi tetes di SMK Pertanian (SMK N 1 Ilaga)

Pembuatan Pupuk Nabati di SMK Pertanian (SMK N 1 Ilaga)

Pembuatan Biosluri di SMK Pertanian (SMK N 1 Ilaga)

  • Pangan Lokal yang dikumpulkan

Hasil Pangan Lokal yang pernah kami kumpulkan, dan kami jadikan olahan untuk program dari Kluster Agro jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian.

  • Pelatihan Pengolahan Hasil Pertanian Perkebunan (Terong Belanda)

Pelatihan pengolahan hasil pertanian perkebunan telah dilaksanakan dengan bantuan pihak Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Puncak dengan sasaran para ibu-ibu PKK Distrik Ilaga. Pelatihan dilaksanakan sekali pada tanggal 22 Juli 2016 bertempat di rumah dinas pertanian kabupaten puncak. Pelatihan dilakukan secara fokus pada komoditi terong belanda. Buah terong belanda diolah menjadi selai dan sirup. Selama pelatihan pengolahan para ibu PKK distrik Ilaga antusias dan menerima informasi yang diberikan selama pelatihan dengan baik karena bahan yang digunakan mudah ditemukan di distrik Ilaga sehingga ibu-ibu PKK dapat mengolah hasil pertanian yang melimpah menjadi produk lain yang memiliki nilai jual lebih.

Selama berlangsungnya pelatihan pengolahan hasil pertanian perkebunan terdapat beberapa hambatan yaitu kendala listrik yang tidak ada selama 24 jam, sehingga perlu menggunakan genset yang tentunya menjadi boros biaya dalam hal bahan bakar. Selain itu bahan-bahan baku tambahan untuk pengolahan memiliki harga yang mahal sehingga perlu modal yang besar untuk membeli bahan-bahan tersebut.

Jejaring kemitraan dalam melaksanakan program pengolahan hasil pertanian terong belanda bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertbun) Kabupaten Puncak yang juga memiliki program pengolahan hasil pertanian dalam rencana kerja dispertbun. Masyarakat dalam hal ini petani juga menyediakan bahan terong belanda.

Pengolahan Terong Belanda

Produk hasil olahan terong belanda dalam hal ini memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan dimulai dari perawatan tanaman hingga pascapanen yang menjadi beragam olahan untuk kemudian menjadi oleh-oleh khas distrik Ilaga Kabupaten Puncak.

Sabtu, 23 Juli 2016

  • Pelatihan Baris Berbaris dan Dasar Kepemimpinan

Kegiatan terakhir mos smk ini, diantaranya ada materi baris-berbaris, kemudian ada materi kenakalan remaja, ada nonton film dan terakhir apel pulang. Penanaman dasar kepemimpinan sejak dini perlu untuk dilaksanakan. Hal ini guna menghasilkan generasi muda yang berjiwa pemimpin serta bisa menjadi teladan bagi lingkungannya. Selain itu pelatihan dasar kepemimpinan ini juga bertujuan untuk menghasilkan generasi yang disiplin, optimis dan pemberani. Pun dengan program yang kami laksanakan ini, berlangsung di SMK N 1 Ilaga kami berusaha untuk menanamkan jiwa kepemimpinan melalui pelatihan baris-berbaris dan penanaman dasar kepemimpinan.

            Dalam baris berbaris, siswa dan siswi masih terlihat agak aneh dengan kegiatan ini. Mungkin karena mereka tidak mengikutinya ketika di jenjang SD maupun SMP. Tidak heran jika masih banyak yang belum paham instruksi dan gerakan yang ada dalam baris-berbaris. Kesalahan-kesalahan masih sering terjadi, namun secara keseluruhan semuanya berjalan dengan lancar.

Kegiatan Latihan Baris-Berbaris

  • Materi Kenakalan Remaja

            Acara selanjutnya dilanjutnya dengan materi kenakalan remaja oleh guru SMK dan diakhiri dengan penutupan MOS SMK.

  • Pemugaran Gedung Fasilitas Umum/Sosial

Sudah sewajarnya diawal-awal tim KKN melakukan pengamatan kondisi dan masalah apa yang tengah dihadapi oleh wilayah ilaga tersebut. Pengamatan dilakukan dalam beberapa cara, yaitu komunikasi dengan pemerintah daerah, komunikasi dengan warga setempat (warga lokal maupun pendatang), serta mengamati secara personal sesuai dengan sudut pandang kami. Dari ketiga cara ini, maka diharapkan dapat menghasilkan kesimpulan yang tepat mengenai permasalahan apa yang sedang dihadapi dan solusi apa yang dapat kita berikan.

Kondisi TPS sebelum dipugar

Masalah pertama yang dilihat yaitu kondisi pasar yang sudah tidak kondusif. Hal ini disebabkan karena keadaan sampah di pasar tradisional tersebut telah tidak terkendali. Dimana terdapat dua TPS sampah, namun sudah sangat penuh dengan berbagai jenis sampah. Sampah ini telah menggunung selama lebih dari 5 tahun, dan belum pernah dilakukan pembersihan selama waktu itu. Sampah ini menyebabkan bau busuk yang sangat menggagu serta mengundang hewan babi untuk datang ke lokasi TPS tersebut. Sehingga menyebabkan lokasi pasar menjadi tidak sehat. Selain itu lokasi TPS sangat berdekatan dengan Puskesmas. Sehingga dapat mengganggu kenyamanan Puskesmas juga. Berangkat dari permasalahan ini, maka tim KKN 2016 mengambil keputusan untuk melakukan pemugaran kembali kedua TPS ini.

Urutan kegiatan yang dilakukan adalah membuat proposal yang berisikan alasan perlunya kegiatan ini dilaksanakan, permohonan izin, permohonan bantuan alat dan bahan untuk pengerjaan kegiatan kepada pemerintah daerah. Setelah mendapat persetujuan dari pemerintah daerah, maka selanjutnya segera mempersiapkan segala sesuatunya yang diperlukan untuk membersihkakn TPS dan merevitalisasinya. Proses pembersihan TPS dilaksanakan secara bergotong royong, yaitu melibatkan seluruh anggota masyarakat distrik ilaga. Pelaksanaan pembersihan TPS adalah pada tanggal 23 dan 30 Juli. Namun pada saat dilapangan yang datang dan ikut bekerja hanyalah dari pihak aparat setempat dan anggota KKN, belum terlihat ada warga lokal dan warga pendatang yang ikut serta.

Saat bersih-bersih dilingkungan sekitar tempat pasar dan tempat sampah

Sampah dikumpulkan dan diangkut ketempat pembuangan

Minggu, 24 Juli 2016

  • Pembersihan Lingkungan Masjid Al-Ikhlas Ilaga

       Mengingat ada renovasi masjid di Ilaga ini, kami sempat melakukan kegiatan gotong royong untuk membantu memindahkan beberapa kayu di sekitar masjid.

Kondisi Masjid pada saat di Renovasi

Saat Kerja Bakti

  • Sosialisasi Pencatatan Sipil dan Edukasi Fungsi KTP

Program ini dilaksanakan oleh Kluster Pemerintahan dengan bekerjasama dengan pihak pemerintah tepatnya dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab.Puncak papua. Landasan dilaksanakan program ini adalah melihat situasi dan kondisi di lapangan dimana masih banyak anak-anak di Kab.Puncak khususnya di Distrik Ilaga yang belum memiliki akta kelahiran, dengan demikian  ada upaya untuk turut serta memudahkan kinerja dari pemerintah dalam hal mensosialisasikan terkait pentingnya akta kelahiran.

Dalam pelaksanaannya sosialisasi ini dilakukan dengan cara mengunjungi gereja-gereja pada hari minggu, kami masuk dan memberikan sosialisasi serta edukasi setelah kegiatan ibadah selesai. Salah satu gereja yang sempat diikuti untuk bisa melaksanakan program ini adalah pada saat sosialisasi dilakukan di geraja Distrik Gome. Jaamaah yang berada di gereja tersebut pun cukup banyak dimana didominasi oleh kaum muda, respon yang ditunjukan oleh masyarakatpun bisa dikatakan positif dimana seminggu kemudian ada beberapa warga yang mendaftarkan nama anaknya untuk kemudian diproses sehingga bisa dikeluarkan akta kelahirannya.

Program sosialisasi dan edukasi akta kelahiran ini sangat berkaitan erat dengan sosialisasi akta nikah dan pencatatan sipil lainnya karena semua yang behubungan dengan pencatatan sipil bisa dikatakan saling berkaitan. Hambatan yang ditemui dalam melaksanakan program ini adalah terkait akses menuju gereja di masing-masing distrik, selain lokasi yang sangat jauh dan tidak bisa dicapai dengan kendaraan terdapat faktor non teknis lainnya yang berkaitan dengan keamanan di masing-masing distrik.

Kebetulan Program ini dilaksanakan bersamaan dengan sosialisasi pencatatan sipil karena kedua hal ini saling berkaitan, dimana dilakukan sosialisasi terkait fungsi KTP dengan cara mengunjungi gereja-gereja dan melakukan sosialisasi setelah kegiatan ibadah selesai.

Salah satu sosialisasi yang diikuti adalah ketika dinas terkait melakukan sosialisasi di Gereja Gome, jamaah yang datang di gereja tersebut cukup ramai dan mendapatkan respon yang positif, ditemukan juga telah ada beberapa warga setempat yang telah mengurus untuk pembuatan KTP.

Selain dilakukan di gereja-gereja sosialsisasi KTP juga dilakukan door to door dengan mengunjungi rumah-rumah, hal itu dilakukan bersamaan dengan program pendistribusian KTP. Namun kembali, masalah akses menjadi kendala sehingga kami hanya dapat mengunjungi distrik-distrik terdekat saja dalam kata lain tidak banyak distrik yang dapat dikunjungi.

Saat Sosialisasi

  • Inventarisasi Peralatan dan Perlengkapan di Taman Baca

           Kegiatan taman baca berlangsung setiap hari senin hingga sabtu. Kegiatan yang padat di taman baca, kadang membuat teman-teman kami dari kluster pendidikan cukup kesulitan mengatur waktu untuk melakukan inventarisasi. Anak-anak taman baca seringkali meminjam peralatan dan tidak mengembalikan pada tempatnya. Terdapat beberapa perlengkapan yang tercecer sehingga kami kerap harus merapikan ulang seluruh taman baca. Baik untuk menemukan barang yang tercecer maupun mengembalikan barang pada lokasi seharusnya.

           Menurut pemaparan pengelola, dahulu pengunjung taman baca kerap mengambil dan membawa pulang fasilitas bacaan tanpa izin. Dalam menanggulanginya, pengelola membuat sistem peminjaman di tempat. Hal ini menjadikan kelengkapan fasilitas taman baca tetap terjaga. Di sisi lain, ini menjadi cara untuk meramaikan taman baca dan melihat perkembangan calisung para pengunjungnya.

           Kebetulan kegiatan di kluster agro sedang tidak ada kegiatan. Sehingga, rasa-rasanya kita bisa membantu untuk di taman baca. Sebelumnya, teman-teman dari kluster pendidikan sudah pernah merapikan bukunya pada tanggal 10 juli dan tanggal 24 Juli 2016 ini dilanjutkan kembali melakukan inventarisasi peralatan dan perlengkapan. Data yang dikumpulkan meliputi nama, kategori barang, jumlah, satuan, dan lokasi penyimpanan.

           Lain halnya itu, fasilitas di taman baca pelangi memang tergolong cukup banyak. Namun, kuantitas dan kualitasnya masih perlu dioptimalkan. Ketika pengelola ingin menambah peralatan dan perlengkapan seringkali harga pengiriman yang melambung menjadi kendala. Hal ini menjadi perenungan bahwa masih banyak daerah yang membutuhkan bantuan kita. Semoga kedepannya ketika tidak bisa membantu secara fisik, semoga akan ada waktunya kami diperkenankan untuk membantu memenuhi fasilitas fisik masyarakat yang membutuhkan.

Buku yang Telah Ditata Sesuai dengan Koding Inventarisasi

Koleksi Bacaan dan Fasilitas di Taman Baca Pelangi

Senin, 25 Juli 2016

  • Pemberian Pelajaran Tambahan di SD

Program ini dilaksanakan di SD YPPGI Eromaga oleh Kluster Pendidikan mulai tanggal 18 – 30 Juli 2016 setelah dikeluarkannya surat izin dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga. Kegiatan dilaksanakan pada pukul 9 pagi sampai 12 siang. Jarak tempuh sekitar 45 menit dari Mess KKN PPM UGM PPA-03 dengan berjalan kaki. Tetapi hal tersebut tidak menyurutkan semangat kami dalam berbagi ilmu dan mengabdi.

Perjalanan Menuju SD

Tepat pukul 08.30 WIT, para peserta didik di SD Eromaga beserta Guru mengadakan Apel pagi. Setelah itu dilanjutkan belajar hingga pukul 12 siang. Pada mulanya, kami diarahkan untuk mengajar kelas 2 sampai kelas 5 saja. Mengingat, untuk kelas 1 adalah siswa siswi baru berjumlah 3 orang, kelas 2 berjumlah 15 anak, kelas 3 berjumlah 9 anak,  sedangkan untuk kelas 6 berjumlah 6 anak akan menghadapi ujian kelulusan tahun depan. Namun untuk kelas 4 sendiri, ternyata hanya terdapat segelintir anak saja yang masuk kelas. Sehingga dari pihak sekolah memutuskan untuk menggabungkan siswa kelas 4 dengan kelas 5 yang jika ditotal hanya berjumlah 10 orang.

Kegiatan Belajar Mengajar Berlangsung

Terkait kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, memang mengkhawatirkan. Bahkan untuk anak kelas 6 sekalipun. Saat pertengahanan waktu kami melaksanakan kegiatan ini, akhirnya kelas 6 pun kami ambil alih akibat kurangnya guru yang datang ke sekolah. Untuk itu kami berusaha semaksimal mungkin untuk membuat anak semangat belajar dan tidak malas berangkat sekolah. Metode yang kami gunakan adalah belajar sambil bermain supaya anak tidak bosan dan memberikan perhatian khusus untuk anak-anak yang dirasa kurang mampu menerima pelajaran dengan baik. Dari metode tersebut, terdapat peningkatan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung peserta didik. Peningkatannya pun cukup menarik, sekitar 25 % dari awal kami datang.

Proses Mengajar di Kelas

Hambatan paling mendasar dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar di SD YPPGI Eromaga adalah waktu yang terlalu singkat. Hal itu dikarenakan adanya libur sekolah sekaligus libur lebaran. Ditambah lagi, kebiasaan masyarakat yang baru pulang liburan setelah 17 Agustus membuat sekolah sepi. Anak didik dan tenaga pengajar masih melangsungkan liburan. Sehingga hasil yang kami berikan itu pun masih jauh dari standar perecanaan awal. Meskipun demikian, dengan hambatan tersebut kami tetap memberikan yang terbaik dan semaksimal mungkin.

Proses Mengajar di Kelas

Selain itu, keadaan kultural masyarakat di Ilaga yang masih kuat sempat membuat anak didik enggan untuk masuk sekolah. Yaitu ketika terjadi perang suku. Hal itu membuat anak yang harusnya masuk sekolah justru meninggalkan sekolah untuk berperang. Ketika masih jam pelajaran, seorang anak kelas 6 ingin pulang seketika saat mendengar suara dimulainya perang. Kondisi keamanan sosial masyarakat sempat membuat kami takut juga berangkat ke sekolah.

Kegiatan ini tentu erat kaitannya dengan SD YPPGI Eromaga dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga. Alat peraga pendidikan yang ada di SD tersebut memudahkan kami dalam melaksanakan kegiatan. Masyarakat pun menerima keberadaan kami disini. Hubungan kami dengan ketiga aktor tersebut cukup baik.

  • Pelatihan Pembuatan CV dan Surat Lamaran Kerja

Bangku sekolah merupakan salah satu arena penting dalam meningkatkan kemampuan pengetahuan maupun keahlian dari siswa dan siswi. Selain dibekali dengan ilmu pengetahuan, penting untuk memberikan kemampuan tambahan terlebih bagi siswa yang akan melanjutkan ke jenjang profesi. Pemberian kemampuan tambahan yang diagendakan berupa pelatihan pembuatan CV dan suear lamaran kerja bagi siswa/siswi SMA. Seperti yang kita tahu bahwa lulusan SMA diarahkan untuk memasuki jenjang kerja, oleh karenanya penting untuk memberikan pelatihan ini sebagai upaya untuk meningkatkan keahlian siswa setelah menempuh pendidikan.    

Adapun pelaksanaan program oleh Kluster Pemerintahan ini diantaranya : Observasi Lapangan di SMA, Pelatihan Pembuatan CV, Surat Lamaran Kerja di SMA. Dalam kegiatan ini kami memberikan contoh-contoh CV dan surat lamaran kerja untuk selanjutnya ditiru oleh siswa. dari selueuh siswayang mengikuti pelatihan ini, sebagian besar masih belummengetahui apa itu CV dan fungsinya apa aja. Hal ini dikarenakan mereka belum mempelajari tentang pelajaran surat menyurat. Oleh karena kebaruan dari pelajaran yang kami berikan, mereka terlihat tertarik untuk belajar lebih dalam mengenai CV.

Ketika semua siswa siap untuk memulai kegiatan

Penyampaian Materi

Pelatihan pembuatan CV dan surat lamaran kerja bagi siswa SMA

Selasa, 26 Juli 2016

  • Keindahan Pelangi Ilaga

Rabu, 27 Juli 2016

  • Membuat Pengadaan Tong Sampah

Kali ini teman-teman ilaga berkesempatan untuk membantu membuat pengadaan tong sampah serta pembuatan tulisan “sampah organik” dan “sampah anorganik”. Dimana program ini merupakan program lanjutan yang fungsinya adalah untuk mendukung program.

Saat Pembuatan Tong sampah dari drum

Target pengadaan tong sampah adalah di sekolah dan tempat ibadah. Tujuannya adalah sebagai edukasi terhadap siswa dan masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan dari sampah. Sekolah yang menjadi target adalah SD 1 Kago, SMP N 1 Kago dan SMA N 1 Kago sedang tempat ibadah adalah Masjid Kago. Setiap titik nantinya diberikan 2 tong sampah yang bertuliskan sampah organik dan sampah anorganik. Selain memberikan tong sampah, agenda lainnya adalah memberikan edukasi kepada siswa-siswa di sekolah mengenai jenis-jenis sampah dan cara mengolahnya. Tong sampah dibuat dari sebuah drum sisa yang dibelah menjadi dua. Drum ini diperoleh dari pemda.

Tong Sampah dari Drum

Kamis, 28 Juli 2016

  • Kelas Impian di SD YPPGI Eromaga

Masih rendahnya kemampuan membaca, menulis, dan menghitung para siswa menjadi perhatian utama kami dalam merancang program pendidikan. Persoalan lain seperti kurangnya tenaga pengajar kemudian mendorong kami untuk turut mengajar di institusi pendidikan formal maupun non-formal. Di institusi pendidikan formal, kami berkesempatan untuk menjadi tenaga pengajar tambahan di SD YPPGI Eromaga. Sekolah ini berjarak 40 menit dari pondokan jika ditempuh dengan berjalan kaki. Jumlah guru yang datang mengajar umumnya 3-4 orang, sedangkan kelas yang diampu berjumlah 6 kelas. Selain itu, hanya 65 dari 120 siswa saja yang kerap hadir ke sekolah.

Program “Pemberian Pelajaran Tambahan di Sekolah Dasar” ini selanjutnya kami jalani selama hampir 2 pekan. Salah satu program yang kami selipkan di dalamnya adalah program “Kelas Impian”. Selain terlibat dalam kegiatan belajar mengajar, kami ingin mengenalkan impian, harapan, dan cita-cita kepada para siswa. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah kecil untuk membangun motivasi mereka dalam belajar dan mengembangkan diri. Selain itu, diharapkan siswa akan semakin sadar betapa pentingnya pendidikan untuk masa depan mereka.

Kelas impian pada dasarnya dirancang untuk memberikan pemahaman akan pentingnya sebuah cita-cita. Selain itu, impian dan semangat belajar para siswa diharapkan akan semakin terbangun. Meski hanya dilaksanakan sebanyak 2 kali, program ini berjalan cukup lancar. Sebagian besar siswa cukup memahami bahwa mereka harus rajin belajar dan hadir ke sekolah untuk dapat menggapai impian mereka. Beberapa siswa kemudian juga bercerita keinginan mereka untuk kuliah di Jayapura atau Jawa ketika besar nanti. Evaluasi dari program ini adalah frekuensinya yang tidak terlalu banyak. Meski demikian, motivasi belajar umumnya selalu diselipkan para pengajar dalam setiap proses KBM.

Program ini secara utuh dilaksanakan di SD YPPGI Eromaga pada kamis, 28 Juli 2016. Kegiatan ini bersamaan dengan lomba mewarnai yang diadakan di setiap kelas. Kelas Impian dan lomba mewarnai diadakan sejak pukul 11.30 hingga 13.00. Seluruh anggota tim pendidikan yang berjumlah 6 orang menjadi fasilitator di setiap kelas. Kelas impian diawali dengan menggali ragam cita-cita yang diketahui dan dimiliki setiap siswa. Setiap siswa diminta untuk menceritakan kegiatan yang disenangi dan cita-cita yang ingin diraihnya. Selanjutnya, kami juga coba memperkenalkan ragam cita-cita lain yang belum mereka ketahui. Pada sesi akhir, kami menyelipkan cerita keberhasilan rekan dan kenalan kami yang berasal dari Papua.

Dalam pelaksanaan program, kami terkendala dalam hal listrik. Tidak adanya listrik pada siang hari membuat kami tidak bisa mengadakan pemutaran film bertema impian di SD YPPGI Eromaga. Terlebih pengaliran listrik di Ilaga terhenti selama hampir 1,5 minggu terakhir periode KKN. Alhasil, perlu dilakukan modifikasi pada kegiatan ini. Selanjutnya, tantangan lain yang dihadapi adalah karakteristik siswa yang aktif dan pemalu. Hal ini secara khusus dijumpai di kelas 1 dengan jumlah siswa yang mencapai 38 anak. Sedangkan, kelas ini hanya diampu oleh 1 orang pengajar/fasilitator.

  • Pembagian Postcard Sepucuk Surat Untuk Papua di SD

Penyuluhan tentang pentingnya pendidikan anak di SD dituangkan dalam bentuk pembagian Postcard Sepucuk Surat untuk Papua. Program ini bertujuan untuk menyalurkan semangat belajar bagi teman-teman di Eromaga melalui sepucuk surat. Surat tersebut dikirimkan oleh saudara-saudara dari berbagai daerah di Indonesia. Pelaksanaan pembagian Sepucuk Surat untuk Papua untuk siswa SD YPPGI Eromaga dilakukan pada tanggal 28 Juli 2016 pada jam terakhir kegiatan belajar mengajar, setelah dilaksanakannya lomba mewarnai. Jejaring kemitraan dan peran serta masyarakat dengan berbagai masyarakat yang berada di berbagai wilayah di Indonesia. Selain itu, kami juga melaksanakan charity concert untuk memperkenalkan Program Sepucuk Surat Untuk Papua ini di Djendelo Cafe.

Pembagian dan Pembacaan Postcard

Jumat, 29 Juli 2016

  • Pengadaan Tong Sampah dan Edukasi di Sekolah

Kegiatan ini dilangsungkan oleh anggota KKN dan hanya dalam satu hari, yaitu pada tanggal 29 Juli 2016.

Pengadaan tong sampah dan edukasi di sekolah yakni di SD 1 Kago, SMPN 1 Kago, dan SMAN 1 Kago

  • Sosialisasi Beasiswa dan Pendidikan Tingkat Lanjut

            Ilaga yang merupakan salah satu daerah terisolir di Papua tidak memiliki referensi yang baik tentang pendidikan bagi masyarakat. Karena itu banyak siswa dan bahkan orang tua wali siswa tidak menganggap bahwa pendidikan itu penting sehingga setelah lulus dari SMA/SMK siswa akan kembali ke masyarakat dan kembali ke kebiasaan masyarakat yaitu berkebun atau bercocok tanam. Angka siswa yang melanjutkan ke jenjang pendidikan lanjutan seperti perguruan tinggi masih terbilang rendah. Kondisi ini juga terjadi, karena motivasi dan pengetahuan para siswa juga masih dibilang kurang.

            Selain masalah pengetahuan dan motivasi, salah satu yang menjadi masalah utama dari minimya siswa – siswi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi adalah biaya pendidikan perguruan tinggi yang terbilang mahal. Oleh karena itu pada sosialisasi ini juga kami berinisiatif untuk memberikan sosialisasi tentang beasiswa pendidikan tinggi. Papua merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki proporsi beasiswa yang cukup banyak untuk putra daerahnya yang ingin melanjutkan studi baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Dalam pelaksanan program ini dilakukan di SMAN1 Ilaga. Siswa dan siswi yang mengikuti kegiatan ini sekitar 30 anak yang berasal dari kelas 10 sampai 12. Dikumpulkan ke dalam satu ruangan mereka kemudian kami beri materi mengenai beasiswa-beasiswa apa saja yang ada serta jurusan-jurusan yang ada di UGM. Kami jelaskan mengenai fakultas, jurusan, prestasi serta sejarah berdirinya UGM. Kehadiran program ini untuk memberikan informasi mengani dunia perkuliahan. Dan harapannya setelah jenjang SMA ada semangat untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dari siswa dan siswi SMAN 1 Ilaga.      

  • Membantu Pembuatan Papan Informasi yang Akan dipasang Di pasar

               Hasil kegiatan yang dilakukan dari pelaksanaan program pembuatan papan pengumuman adalah adanya media atau sarana penyampain informasi kepada masyarakat umum. Dimana pada papan informasi dipasang beberapa informasi terkait lokasi distrik, yaitu Distrik Ilaga beserta batas-batasnya. Papan informasi ini dipasang pada daerah pasar agar mudah terlihat dan dibaca oleh masyarakat yang berkunjung dan memudahkan pemerintah untuk memasukkan pengumuman atau informasi karena lokasi yang terjangkau dan mudah dicapai.

Pembuatan Papan Informasi

               Minimnya informasi yang disebarkan berdasarkan tulisan maka kami melakukan pembuatan papan pengumuman dengan harapan agar nantinya masyarakat mudah mendapat informasi dan juga pemerintah memperoleh sarana yang lebih bervariasi dalam menyampaikan informasi terkait.

               Proses pemasangan papan pengumuman dilakukan dalam beberapa tahapan. Dimulai dari berdiskusi serta meminta ijin kepada pemerintah serta menjelaskan betapa pentingnya media/sarana pengumuman. Kemudian setelah pemenuhan kebutuhan seperti papan, triplek, alat-alat pertukangan, cat maka proses pembuatan dilakukan.

               Dalam pembuatan papan informasi ini dilakukan oleh Tim KKN yang dibantu oleh beberapa warga atau masyarakat setempat. Program ini memerlukan waktu yang cukup lama dalam perakitan serta pemasangannya dipasar. Proses pengecatan juga dilakukan setelah papan informasi dibentuk.

               Setelah proses perakitan serta pelaksanaan dilakukan maka kami mengisi papan informasi dengan data-data yang sudah disediakan sebelumnya. Data-data tersebut berupa peta distrik ilaga yang berisikan batas-batas wilayah administrasi, kemudian peta layanan publik di distrik ilaga yang berisikan tempat-tempat kedinasan, kesehatan, dan lokasi persekolahan dan juga tempat ibadah. Selain itu diisi pula oleh poster-poster yang berisikan informasi tentang kesehatan, peternakan, pemerintahan, dan pertanian. Data-data dan informasi tersebut merupakan data dan informasi yang kami peroleh dan merupakan program kerja yang dilakukan oleh tim KKN.

               Untuk menjaga ketahanan dan keamanan dari papan informasi tersebut kami juga memberitahukan serta menyebarkan kepada masyarakat rasa kepemilikan dan kepedulian terhadap papan informasi tersebut, dengan harapa agar penduduk juga bersama-sama menjaga.

               Hambatan yang ditemukan dari pembuatan papan informasi adalah kurangnya rasa peduli dan ikut membantu dari masyrakat. Namun ada beberpa yang ikut ambil andil dalam proses pemasangan.

               Dalam proses penyampain informasi pemerintah menggunakan media pengeras suara yang berkeliling di daerah distrik ilaga. Hal ini dilakukan dengan menggunakan kendaraan bermobil. Disamping itu media penyampaian yang lain dari mulu ke mulut, untuk itulah papan informasi ini diharapkan dapat mempermudah sistem kerja di daerah ilaga dan sekitarnya.

Pemasangan papan informsi di Pasar

Papan Informasi yang telah selesai

  • Latihan Pramuka Kwartir Kabupaten Puncak

Pada minggu ini kebetulan akan diadakannya Jambore Nasional 2016 di Tanah Sunda. Salah satu teman kami kebetulan punya keahlian dalam bida pramuka yaitu Josu. Sehingga, pada kesempatan itu josu ikut melatih anak-anak yang akan berangkat pada acara jambore nasional. Semoga petualang ditengah belantara dan latihan 2 bulan yang telah dilalui bersama dibawah terik panas, hujan dan dinginnya alam Ilaga mengkokohkan jiwa kepanduan setiap pribadi  dan menjadi bekalmu dalam Jambore Nasional 2016

.

  • Kegiatan Outbond  Taman Baca

Kegiatan outbound di taman baca telah terlaksana pada tanggal 29 Juli 2016.  Terdapat 4 jenis permainan, yaitu Estafet Karet, Kata Ajaib “Maaf, Tolong, dan Terima Kasih”, Baik V.S. Buruk, dan Rangking 1. Keempatnya mengandung muatan pendidikan karakter dan perluasan wawasan bagi peserta taman baca. Program ini dilaksanakan oleh internal tim KKN. Namun, dalam penyediaan perlengkapan kami terbantu oleh beberapa warga yang tinggal di sekitar taman baca

           Dalam pelaksanaannya, kami terkendala dalam membentuk kelompok permainan. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah peserta taman baca yang kehadirannya tidak pasti setiap harinya. Selain itu, padatnya program lain dan persiapan seminar hasil membuat kegiatan ini hanya dapat dilaksanakan sebanyak satu kali.

           Dalam persiapan program, kami menyadari bahwa menciptakan permainan yang menarik dapat pula memanfaatkan barang-barang tidak terpakai di sekitar kita. Itulah yang umumnya telah dilakukan anak-anak di sana. Belajar dan bermain dengan sederhana. Dari pengalaman tersebut, saya belajar untuk menikmati kesederhanaan.

           Antusiasme yang tinggi menjadi potensi keberlanjutan program ini. Dalam rangkaian permainannya, dapat diselipkan pendidikan karakter bagi para peserta. Selanjutnya,  frekuensi program serupa juga dapat ditingkatkan di taman baca.

           Para peserta begitu antusias dalam kegiatan outbound. Hal ini menunjukkan bagaimana metode pembelajaran “experential learning” menarik keterlibatan mereka. Selain itu, kami menyadari bahwa menciptakan kegiatan yang menarik dapat dilakukan dengan memanfaatkan barang-barang bekas di sekitar kita. Itulah yang umumnya telah dilakukan anak-anak di sana. Belajar dan bermain dengan sederhana.

Suasana Outbound di Taman Baca

Sabtu, 30 Juli 2016

  • Perpisahan di SD Eromaga

Pagi harinya, teman-teman dari Kluster Pendidikan mengadakan perpisahan dengan pihak sekolah. Pasalnya, beberapa hari lagi kami dari KKN akan segera selesai programnya. sehingga, hari ini merupakan hari terkahir kami mengajar di SD Eromaga.

Selama 2 minggu berkegiatan di SD YPPGI Eromaga, kami menemukan hal menarik dari kebudayaan setempat yang sangat khas, yaitu budaya gotong royong dan membantu orang tua. Serta kemandirian. Hal itu kami temukan dari anak didik kami, seorang anak perempuan kelas 5 SD yang ditinggalkan sementara oleh Bapak yang sedang ikut perang dan Mama yang sedang dalam duka karena ada saudara yang meninggal dunia karena perang. Sementara dia memiliki 3 adik yang harus dijaga. Selain itu, rasa hormat anak-anak terhadap guru terlihat ketika terdapat seorang guru kontrak baru, anak-anak diminta membawa kayu bakar untuk Guru tersebut dan mereka mau melakukannya supaya Guru tersebut dapat memasak dan menghangatkan diri dalam rumah dengan kayu bakar tersebut.

Kegiatan belajar mengajar di SD YPPGI Eromaga sangat berpotensi untuk dilanjutkan, meningigat jumlah tenaga pengajar aktif yang sangat sedikit. Hanya dalam waktu 2 minggu, sudah 25% anak mulai lancar membaca, menulis, dan berhitung. Saya yakin apabila terdapat tenaga pengajar aktif dan bersungguh-sungguh, kemampuan calistungpeserta didik akan semakin baik. Khususnya untuk anak kelas 6 yang sebentar lagi akan ujian. Selain itu, kegiatan-kegiatan outdoor juga harus ditambah karena anak-anak di SD tersebut senang sekali bermain-main. Alankah baiknya apabila selanjutnya para tenaga pengajar dapat memberikan metode belajar outdoor yang menarik supaya anak selalu merasa sedang bermain ketika di sekolah.

Dari kegiatan ini ada banyak pengalaman yang didapatkan, bahwasanya keterbatasan sarana prasarana di sekolah tidak membuat surut belajar. Dari seragam, buku, alas kaki, dsb. Bahkan sering kami jumpai para peserta didik datang jauh lebih awal daripada tenaga pengajar, bahkan dengan kami sekalipun padahal rumah anak tersebut lebih jauh dari kami. Entah mengapa saya yakin, apabila ada seorang tenaga pengajar disana yang dengan rela dan bersungguh-sungguh mengajar, anak-anak di SD YPPGI Eromaga akan menjadi anak-anak yang hebat dimasa depan.

  • Pemberian Hadiah

            Pada hari ini pula ada kegiatan pemberian hadiah pada anak-anak SD YPPGI Eromaga, mengingat pada hari sebelumnya pernah diadakan perlombaan.

Pemberian Hadiah

  • Kegiatan Bersih-Bersih Sampah

       Setelah diadakannya gotong royong pada tanggal 23 juli, maka dilanjutkan lagi dengan proses pembersihan TPS, yaitu melibatkan seluruh anggota masyarakat distrik ilaga. Pelaksanaan pembersihan TPS adalah pada  30 Juli. Dibantu dengan adik-adik pramuka.

Kegiatan Bersih-bersih Sampah

  • Penyuluhan Tentang Pentingnya Pendidikan di Taman Baca

Penyuluhan tentang pentingnya pendidikan anak di taman baca dituangkan dalam bentuk pembagian Postcard Sepucuk Surat untuk Papua. Program ini bertujuan untuk menyalurkan semangat belajar bagi teman-teman di Ilaga melalui sepucuk surat. Surat tersebut dikirimkan oleh saudara-saudara dari berbagai daerah di Indonesia. Pelaksanaan pembagian Sepucuk Surat untuk Papua untuk anak-anak taman baca dilakukan pada saat perpisahan yaitu tanggal 30 Juli 2016 lalu pada saat seminar hasil tanggal 3 Agustus 2016, selanjutnya pembagian surat juga di lakukan di mess tempat kami tinggal kepada anak-anak yang berkunjung.

Program Sepucuk Surat untuk Papua di taman baca ini perlu pengembangan serta keberlanjutan program. Dengan adanya pengembangan dan keberlanjutan program diharapkan mampu menanamkan motivasi belajar pada anak-anak taman baca, selain itu meluasnya pengetahuan anak tentang Indonesia karena pengirim surat tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Anak-anak juga dapat menyadari bahwa mereka tidaklah hidup sendiri dan masih banyak saudara-saudara mereka di Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan yang peduli terhadap pendidikan mereka.

Minggu, 31 Juli 2016

  • Pemberian Kenang-Kenangan pada Dinas

Mengingat tinggal beberapa hari kegiatan kami berakhir, beberapa kluster pun menyempatkan untuk memberikan kenang-kenangan pada setiap masing-masing Dinas.

Pemberian Kenang-kenangan oleh Tim Agro

Pemberian Kenang-kenangan oleh Tim Saintek

  • Revitalisasi TPS

            Revitalisasi TPS pada tanggal 31 Juli, 1 dan 2 Agustus. Hal yang dilakukan adalah penimbunan/ perataan halaman disekitar TPS, pengecetan TPS dan membuat tulisan pembeda antara TPS untuk sampah organik dan anorganik.

            Kendala utama yang dihadapi adalah dalam mengundang dan membangkitkan kesadaran para warga lokal dan pendatang untuk dapat ikut serta membersihkan dan merevitalisasi TPS di pasar tersebut. Kendala lainnya yaitu, tidak adanya tempat pembuangan akhir (TPA) bagi sampah dari TPS. Sehingga dari kedua kendala ini hal yang perlu dibenahi adalah kesadaran warga lokal dan pendatang mengenai pentingnya menjaga kebersihan pasar dari sampah dan juga perlu adanya peran pemerintah dalam pengadaan TPA serta pembentukan dinas khusus untuk menangani regulasi sampah di distrik ilaga.

Kondisi TPS setelah dibersihkan dan direvitalisasi

  • Latihan Menyanyi Anak-anak di Taman Baca

Keterampilan bermusik di taman baca dilaksanakan lebih kurang sebanyak 10 kali. Alat musik yang tersedia antara lain adalah gitar, ukulele, jimbe, recorder soprano, marakas, pianika, dan xylophone. Anak-anak taman baca sangat antusias saat pertama kali kami mengeluarkan dan memperkenalkan alat-alat musik tersebut kepada mereka. Kebanyakan dari mereka baru pertama kali itu melihat maupun memainkan alat musik tersebut. Sehingga, mereka pun berebut untuk mencoba memainkan semua alat musik. Melihat antusias anak-anak yang sangat tinggi, akhirnya kami berencana untuk mempertunjukkan kemampuan mereka kepada khalayak ramai. Akhirnya kami memutuskan bahwa akan ada beberapa anak taman baca yang akan tampil memainkan alat musik dan bernyanyi pada saat seminar hasil tanggal 3 Agustus 2016.

Dari tanggal 20 Juli sampai 2 Agustus 2016 dimulai latihan rutin keterampilan bermain musik. Sebelumnya dipilih terlebih dahulu lagu apa yang akan ditampilkan serta beberapa anak yang akan bernyanyi dan memainkan musik. Lagu yang akan ditampilkan antara lain Satu Nusa Satu Bangsa, Hari Merdeka, dan Apuse. Untuk lagu Satu Nusa Satu Bangsa dan Hari Merdeka mereka hanya cukup menyanyikannya saja, namun untuk lagu Apuse ada beberapa anak yang memainkan pianika dan xylophone sedangkan yang lainnya bernyanyi.

Kegiatan Bernyanyi bersama Anak-anak Taman Baca Negeri Pelangi

Berlatih Main Musik di Taman Baca

Selama kegiatan keterampilan bermain musik berlangsung hambatan dan tantangan yang kami temui adalah susah diaturnya anak-anak taman baca, dimana mereka saling berebut untuk memainkan alat musik. Selain itu, setelah pemilihan anak-anak yang akan tampil bernyanyi dan bermain musik di seminar hasil, banyak dari anak tersebut yang tidak datang latihan. Sehingga pada saat seminar hasil, hanya beberapa anak yang selalu datang latihan saja yang tampil bernyanyi dan bermain alat musik.

  • Perpisahan dengan Anak-anak Taman Baca

Lalu kegiatan terakhir ini dilaksanakan perpisahan dengan anak-anak taman baca, dimana pada hari yang sama juga dilaksanakan pemberian kenang-kenangan kepada anak-anak taman baca dan alat peraga pendidikan untuk taman baca. Pemberian alat peraga pendidikan ini juga merupakan salah satu contoh kegiatan melengkapi peralatan dan perlengkapan taman baca. Alat peraga pendidikan tersebut antara lain seperti puzzle, buku bacaan, buku tulis, pensil, pulpen, penghapus, rautan, spidol, kotak pensil, kertas origami, dan lain sebagainya.

Senin, 1 Agustus 2016

  • Latihan Menyanyi di Mes

 Selain anak-anak latihan menyanyi dan memainkan musik  di taman baca, anak-anak juga datang ke mess untuk latihan musik. Sekitar pukul 10.00-12.00 sepulang dari sekolah anak-anak datang ke mess untuk latihan bernyanyi dan bermain musik. Awalnya sangat susah mengajarkan mereka, namun kami tetap optimis bahwa mereka mampu. Hal tersebut terbukti pada saat penampilan anak-anak taman baca di seminar hasil mereka mendapatkan tepuk tangan yang meriah dari para penonton.

Saat Latihan di Mes

Program keterampilan bermain musik ini mendapat bantuan dari tim KKN tahun lalu. Semua alat musik yang kami sumbangkan untuk taman baca merupakan pemberian dari tim KKN tahun lalu. Untuk pelatihan keterampilan bermain musik, kami juga mendapat bantuan dari teman-teman kluster lain.

Program keterampilan bermain musik merupakan program yang memiliki dampak positif sehingga perlu terus dikembangkan dan dilanjutkan. Dengan adanya pelatihan bermain musik anak-anak taman baca mendapatkan pengetahuan dan keahlian baru. Anak-anak jadi mengetahui hal-hal baru yang sebelumnya belum mereka ketahui, seperti mengetahui lagu-lagu nasional yang sebelumnya belum mereka hafal, dan jadi pandai memainkan alat musik yang sebelumnya belum mereka kenal. Mereka juga dapat mengajarkan cara bermain musik ini kepada teman-teman mereka yang lain, keluarga, maupun siapa saja. Keberlanjutan dalam program ini adalah tetap dipertahankannya pelatihan bermain musik sehingga menjadi program yang berkelanjutan di taman baca.

Selasa, 2 Agustus 2016

  • Persiapan Acara Seminar Hasil

Pagi ini kami dari Tim KKN sedang sibuk-sibuknya menyiapkan acara Seminar Hasil dari program kami selama di Ilaga.

Persiapan di Aula Nagelar

Persiapan itu dari mulai tempat acara dan persembahan yang akan kami tampilkan.

Berfoto di Aula usai dibersihkan dan dirapikan

Pada sore harinya, tiba-tiba saya mendapatkan pesan dari Whatshaap oleh teman saya. Isi pesan itu mengabarkan bahwa ibu saya telah meninggal dunia. Setelah itu saya mencoba memastikan kembali kepada keluarga saya. Ternyata memang benar adanya. Tubuhku sempat lemas pada saat itu, dimana saya belum sempat bertemu ibu usai lebaran. Akhirnya setelah itu, dari pihak Kabupaten Puncak pada saat itu langsung memesan tiket pesawat dari Ilaga hingga Yogyakarta.

Akhirnya saya pun diminta untuk beristirahat terlebih dahulu untuk bersiap-siap pulang esok harinya. Dan teman-teman lainnya sedang sibuk-sibuk mengerjakan presentasi untuk esok harinya.

Rabu, 3 Agustus 2016

  • Pulang Lebih Awal Ke Rumah

Esok harinya saya pun kembali dari mes pertanian ke mes kami. Kemudian saya pun langsung menata barang-barang dan langsung diantar oleh teman-teman agro menuju Bandara. Kebetulan untuk tiket pesawat sudah dibantu pesan sejak tadi malam.

Tiket Pesawat Timika – Denpasar – Yogyakarta

Sempat menangis juga pada saat itu, dimana saya harus kembali terlebih dahulu ke kampung halaman.

Saat Perpisahan di Bandara Ilaga

Berfoto Bersama sebelum Pesawat Terbang menuju Timika

  • Acara Seminar Hasil

Setelah teman-teman mengantarkan saya ke bandara. Kemudian kembali ke ilaga, untuk melaksanakan acara seminar hasilnya.

  • Pemberian Kenang-Kenangan dan Perpisahan

Kamis, 4 Agustus 2016

  • Kegiatan Interpretasi Data

Kebudayaan menjadi unsur penting dan unik dari suatu daerah. Dalam menjaga kelestariannya, masyarakat setempat perlu mewariskannya secara turun temurun. Selain itu, menyusun literasi khusus akan semakin mendukung kelestarian budaya dan upaya promosi yang lebih luas. Dalam mendukung tersusunnya literasi kebudayaan masyarakat ilaga, kami mengusungkan program “Inventarisasi Budaya Daerah/ Nasional”. Hasil akhir dari program ini adalah literasi yang akan kami susun dalam bentuk buletin sederhana.

Dalam program ini, kami mengumpulkan beragam data,  meliputi sistem bahasa, kesenian, teknologi dan peralatan, religi, mata pencaharian, sosial dan organisasi masyarakat, serta sistem pengetahuan. Pengambilan dan transkripsi data telah terlaksana selama periode KKN berlangsung. Sementara itu, proses interpretasi data meliputi validasi dan organisasi data baru kami mulai pada tanggal 04 Agustus 2016. Pada tanggal 4 dan 5 Agutus, kami melakukan validasi atas transkrip data serta dokumentasi yang kami peroleh sebelumnya. Validasi dilakukan melalui proses wawancara dengan staf Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta masyarakat sekitar. Selanjutnya, data-data tersebut juga telah diorganisasikan untuk mengawali proses penulisan buletin pasca-KKN. Sebelum proses cetak, tentunya kami akan dilakukan validasi tahap kedua dengan dinas terkait.

Proses interpretasi data sempat tertunda karena padatnya program-program kami yang lain. Selain itu, kegiatan seminar hasil yang menarik fokus kami pada pekan terakhir menjadikan proses validasi baru dapat terlaksana sejak tanggal 04 Agustus 2016. Selain itu, padatnya jadwal dinas terkait juga menjadi kendala.

Dalam proses interpretasi data, kami menggandeng staf dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Bapak Yakub memberikan data-data tambahan dan membantu kami dalam proses validasi. Selain itu, beberapa warga juga turut terlibat sebagai narasumber tahap kedua.

Terdapat banyak hal yang unik dan menarik yang kami temui dalam program inventarisasi budaya ini. Baik dari proses pengumpulan hingga organisasi data kasar. Salah satu yang menarik adalah sistem bahasa dari masyarakat setempat. Di Ilaga, ada dua suku yang paling dominan, yaitu suku Dani dan Damal. Uniknya, keduanya memiliki bahasa yang sangat berbeda. Jadi, kami harus belajar mendalami dua bahasa yang berbeda dalam satu daerah.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata merupakan dinas yang belum lama terbentuk. Hal ini menjadi potensi pengembangan dan keberlanjutan program di masa yang akan datang. Kami telah menyampaikan beberapa saran kepada Bapak Yakub, selaku staf internal. Ternyata beliau juga memiliki antusiasme yang sama dengan kami. Harapannya Ilaga memiliki pusat informasi dan literasi kebudayaan yang mumpuni dalam beberapa tahun mendatang. Selain itu, kamus bahasa Dani dan Damal dapat juga disusun dalam upaya pengembangan wisata dan pusat literasi.

Dalam program ini, saya memperoleh kesadaran bahwasanya budaya merupakan subtansi yang tidak boleh dilupakan. Budaya Ilaga yang mengagumkan membuat saya memahami keragaman Indonesia yang begitu luar biasa. Mencintai budaya Papua menyadarkan saya pentingnya melestarikan budaya daerah yang saya miliki. Mencintai budaya Papua, membuat saya semakin mencintai budaya daerah saya jua.

Wawancara dengan Masyarakat Distrik untuk Kembali Memvalidasi Data Kebudayaan yang Telah Diperoleh

  • Sampai Jumpa Lagi Ilaga

Sungguh pengalaman luar biasa yang kami rasakan selama melaksanakan pengabdian ini.  Sekali lagi terimakasih kepada Pihak UGM yang telah mengadakan kegiatan KKN ini, Pihak Pemda yang telah memberikan kesempatkan kami untuk dapat berkegiatan, Pihak Masyarakat yang telah mengikuti program kami, Pihak sponsor yang telah membantu kami, dan Tak lupa kepada rekan satu tim yang saling mendukung dan bekerjasama. Semoga dilain waktu, kami masih dapat berksempatan untuk bisa mengunjungi tempat ini kembali. Amin

Tagged , , ,