My Story

(PART 4) KEGIATAN AWAL KKN HINGGA MENJELANG HARI RAYA IDUL FITRI – KEGIATAN KKN DI PAPUA

Oke, setelah kalian sudah membaca Part 1 hingga Part 3 tentang bagaimana saya memilih tempat KKN dan melakukan beberapa persiapan keberangkatan. Untuk Part 4 kali ini, saya akan berbagi pengalaman lagi terkait kegiatan dari mulai awal sesampainya saya di tempat tujuan KKN hingga kegiatan Hari Raya Idul Fitri. Kebetulannya, memang pada waktu kegiatan KKN kami itu tepat pada saat dipertengahan bulan puasa.

Mengingat dalam hal menulis pengalaman cerita ini saya buatkan dalam waktu per hari, Sehingga cukup banyak cerita yang ditulisankan. Maka dari itu, agar dalam satu part tidak terlalu banyak tulisan. Saya memutuskan untuk membaginya  dalam dua part yaitu bagian kegiatan sampai menjelang hari raya idul fitri (dalam waktu kegiatan setengah bulan) dan bagian kegiatan sesudah lebaran (dalam waktu satu bulan).

Cerita pengalaman ini juga tidak sepenuhnya menceritakan semua kegiatan saya, namun ada beberapa cerita teman KKN saya lainnya yang saya selipkan juga. Walaupun tidak sepenuhnya semua kegiatan kami tuang semua dalam tulisan ini, akan tetapi tulisan ini bisa menggambarkan sedikit beberapa kegiatan yang pernah kami lakukan selama berkegiatan KKN. Mohon maaf juga, apabila ada kata-kata yang kurang pas dan tidak enak dibaca.

Oke langsung saja kita ke ceritanya saja ya. Semoga bermanfaat.

Selasa, 21 Juni 2016

  • Sampai di Bandara Ilaga

              Bersyukur sekali, kami telah sampai di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga dengan selamat. Kurang lebih perjalanan pada saat itu dari Bandara Timika sampai di Bandara ini memakan waktu perjalanan sekitar 45 menit. Bagi kami, baru menginjakkan kaki dibandara ini saja sudah merupakan momen yang langka dan merasa tidak menyangka dapat melangkah sampai berada di titik itu. Ada perasaan terharu juga pada saat itu, ketika apa yang akan menjadi impian kami dalam mengabdi kepada masyarakat Ilaga Kabupaten Puncak nantinya akan benar-benar menjadi nyata. Dan pastinya, kami akan selalu berusaha keras dalam mengemban amanah kami dalam mengabdi dan selalu berdoa semoga apa yang kami lakukan dapat dilancarkan serta dapat bermanfaat bagi masyarakat Distrik Ilaga.

Sampai di Bandara

Pada saat kami turun di pesawat, kami dikagetkan dengan kondisi bandara pada saat itu cukup ramai dengan kerumunan banyak orang. Kami mengira bahwasanya sedang ada penyambutan kedatangan bagi anak KKN. Akan tetapi, kondisi yang sebenarnya adalah dimana masyarakat Kabupaten Puncak ini ternyata sedang menunggu kedatangan pesawat berikutnya yang didalamnya terdapat orang-orang penting. Sehingga dari adanya kondisi itu, perlu ada penyambutan sebagai penghormatan pada orang yang penting ini. Beruntung sekali, bagi kami yang berangkat pada kloter 2 dapat menyaksikan adanya bentuk sambutan dari masyarakat ilaga.

Untuk penyambutannya sendiri, masyarakat disini biasa melakukannya dengan memainkan sebuah tarian. Penyambutan tarian ini ditujukan kepada pihak bupati kabupaten puncak dan stafnya yang akan menghadiri acara ulang tahun kabupaten puncak ke-8. Kami pun merasa senang, pasalnya kami bisa berksempatan sampai di bandara ilaga dan bertepatan dengan penyambutan Bupati Kabupaten Puncak.

Kedatangan Bupati Kabupaten Puncak
  • Tarian Penyambutan

Tarian penyambutan itu dinamakan dengan Tari wasisi. Tarian Wisisi merupakan sebuah hasil refleksi  budaya masyarakat  kabupaten puncak. Tarian ini mengambarkan tradisi budaya masyarakat dan sangat berakar di hati masyarakat di beberapa kabupaten yang ada di  pegunungan papua  pada umumnya, Pada saat tarian ini dihadirkan atau diselenggarakan penduduk desa, mereka berbondong datang menyaksikan walaupun tanpa di undang.

Bagi mereka, penyelenggaraan tarian wasisi mempunyai arti tersendiri karena Wasisi merupakan salah satu tarian daerah di daerah pedalaman papua. Tarian wasisi ini tidak semua orang bisa melakukanya, kecuali hanya orang papua bagian pengunungan yang bisa nari wasisi. Ini adalah salah satu tarian yang membuat orang semangat dan setiap orang mengekspresikan penampilanya atau gayanya masing-masing. Tarian ini sangat baik apabila kita menonton dan melihat langsung secara dekat, paling tidak kita bisa mengerti apa maksud dan tujuannya. Kehadiran Tarian ini tidak hanya sebagai sarana atau pelengkap ritual pesta adat tetapi kehadirannya sebagai suatu kebutuhan masyarakat yang memang harus ada.

Tarian Wasisi
  • Perjalanan Menuju Mes (tempat tinggal)

Setelah selesai acara penyambutan kedatangan pihak bubati dan jajarannya di Kabupaten Puncak ini, terlebih lagi kami juga ikut menyempatkan untuk bersalaman  dan menyambutnya. Kami pun langsung bergegas mengangkat barang bawaan kami untuk dibawa ke mobil dan menuju ke tempat tinggal. Kalau tidak salah, pada saat itu ada dua mobil yang satunya berisi barang bawaan dan satunya lagi untuk kami menumpang.

Menaiki mobil Pick-up

Selama diperjalanan menuju mes, kami banyak melihat pemandangan indah disekeliling kami. Terlihat di sekililing kami terdapat tanaman atau pohon-pohon yang masih terjaga dan terlihat juga bukit-bukit yang membuat kami merasa takjub dengan keindahannya. Tak lupa, kami juga melewati gapura selamat datang yang pastinya untuk kami  sebagai pendatang baru disini.

Kurang lebih sekitar setengah jam perjalanan waktu tempuh kami dari Bandara Amingguru untuk sampai di tempat mes kami. Namun begitu, selama di perjalanan kami justru merasa nyaman ketika berada di mobil pick-up ini. Terlebih lagi, memang kami benar-benar bisa merasakan udaranya sejuknya.

Selamat Datang di Kota Ilaga
  • Sampai di Mes (Tempat Tinggal)

Sampai di depan tempat mes sekitar pukul 11.30 WIT, kami pun langsung bergegas turun dari mobil dan bergegas untuk menurunkan barang bawaan untuk dimasukkan ke dalam rumah. Pada saat kami akan masuk di mes, ternyata teman-teman dari kloter 1 sedang membersihkan mes karena memang masih terlihat cukup kotor. Alhasil, kami juga harus ikut membantu untuk merapikan dan bebersih ruangan. Terlebih lagi juga, sekaligus memasang spanduk KKN.

Lain halnya itu, ternyata di mes kami ada sedikit permasalahan pada saluran air. Dimana pada saat itu, tidak ada saluran air yang yang dapat mengalir disekitar mes kami. Sehingga, kami harus mencari air yang tidak begitu jauh dari tempat kami. Alhamdulillah, tidak jauh dari tempat kami ada air yang berada di area persawahan. Sehingga untuk mengambil airnya, kami perlu membawa beberapa ember yang akan kita isi air dan dibawa ke bak penampungan yang ada di mes. Berhubung waktu itu juga  sudah menunjukan Shalat Dhuhur, sehingga sekalian juga kami berwudhu dan mengambil air.

Selain permasalahan air, kami juga mempunyai kendala terkait adanya listrik. Untuk listrik disini, kami tidak sepenuhnya dapat mengakses dalam waktu 24 jam. Namun, listrik ini dapat menyala sekitar waktu menjelang malam hari atau sekitar waktu shalat maghrib hingga waktu menjelang Shalat Subuh. Selain waktu itu, pastinya listrik akan mati dan mau tidak mau HP kita harus dicharge penuh untuk keperluan kegiatan dokumentasi dipagi harinya.

Kemudian ada informasi dari kawan-kawan kloter 1, bahwa Acara Ulang Tahun Kabupaten Puncak ini akan dimulai pada siang hari ini. Karena di pagi harinya baru terdapat acara pembukaan dengan pihak masyarakat baru mempersiapkan perlengkapan untuk bakar batu. Baik itu dari persiapan menyediakan semacam sayur-sayuran, umbi-umbian, batu, maupun babi yang nantinya menjadi sesuatu yang paling penting. Sehingga, bagi kami kloter 2 yang baru sampai disini memiliki kesempatan untuk langsung melihat hasil dari bakar batu itu sendiri.

  • Pemberian Obat Kepada Anak-anak

Sebelum berangkat pada acara Hari Ulang Tahun Kabupaten Puncak, kebetulan ada anak-anak yang bermain dekat mes kami. Ketika kami melihat mereka dengan kondisi hidung ingusan dan ada beberapa luka dibagian kaki, sehingga beberapa dari kami pun langsung membantu anak-anak baik itu dalam pemberian obat luka maupun membersihkan hidung yang mengeluarkan ingus. Mulai dari sinilah, awal mula terjalin hubungan baik kami bersama dengan anak-anak ilaga. Terlebih lagi, beberapa diantara kegiatan kami juga tidak lain berkaitan dengan anak-anak. Sehingga, kami merasa senang sekali bisa langsung berkenalan dengan anak-anak walaupun kegiatan belum dimulai.

Dari anak-anak inilah, kami bisa berangkat bersama untuk menghadiri acara perayaan HUT Kabupaten Puncak. Sedikit demi sedikit, kami juga mulai belajar bagimana untuk bersikap dan berkomunikasi dengan baik kepada mereka. Dan pastinya kami merasa senang dengan kehadiran mereka, rasa-rasanya sudah seperti adik sendiri. Terlebih lagi, sikap mereka yang lucu, aktif bertanya, dan sangat uniklah yang membuat kami ingin terus berada disampingnya.

Saat Pemberian Obat pada anak-anak
  • Perayaan Hari ULTAH Kabupaten Puncak

Bersyukur sekali, kami diberi kesempatan untuk bisa menyaksikan langsung acara Hari Ulang Tahun Kabupaten Puncak ini. Jujur, beberapa dari kami awalnya tidak tahu akan diadakan perayaan ulang tahun pada siang hari ini. Dari situlah, kami pun langsung mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatannya. Kapan lagi juga, kami  bisa langsung lihat prosesi acara dari pembukaan hingga selesai. Dan pastinya tidak lupa, kami berangkat dari mes ditemani oleh anak-anak ilaga juga. Selama perjalanan menuju tempat acara, kami berjalan kaki sambil cerita dan bergandengan tangan dengan anak-anak.

Sampai di lapangan tempat Acara

Sesampainya di tempat acara yaitu di sekitar lapangan yang luas ini. Kami pun ikut duduk bersama kerumunan orang, dan hal ini merupakan pertama kalinya kami melakukan komunikasi langsung dengan orang dewasa disini. Bagi kami yang belum pernah berpas-pas an dengan orang sini pastilah ada rasa canggung dan cukup bingung untuk memulai pembicaraanya. Terutama hal yang membuat kami sempat berpikir adalah terkait bahasa apa yang mereka ucapkkan, baik itu bahasa indonesia atau bahasa suku mereka. Tapi sedikit demi sedikit, dimana salah satu kami memulai pembicaraan dengan menanyakan nama pada anak-anak. Ternyata, bahasa yang mereka ucapkan itu bahasa indonesia.

Saat Berfoto bersama anak-anak ilaga di Area Lapangan

            Setiap akan diadakan acara, pastinya pihak penyelenggara perlu adanya persiapan-persiapan terlebih dahulu. Di sekitar lapangan ini kurang lebih sudah ada panggung, tempat para tamu berkumpul dan tempat-tempat yang disediakan untuk acara bakar batu. Intinya acara ulang tahun ini sudah di persiapkan sedemikian rupa, dengan harapan acara ini dapat berjalan dengan lancar dan baik.

Tempat Acara
  • Acara Bakar Batu

Untuk memeriahkan acara Kabupaten Puncak, warga masyarakat mengadakan acara Bakar batu. Sejatinya pesta bakar batu adalah tradisi yang dirayakan di kegiatan besar masyarakat pegunungan Papua, salah satunya di Kabupaten Puncak Ilaga. Bakar batu adalah istilah untuk membakar umbi-umbian, sayuran, dan babi yang nantinya dimakan bersama. Tempat bakar batu ini dilaksanakan pada lahan luas yang berada di samping sekitar lapangan. Sehingga masyarakat pun mudah untuk menempatkan posisi untuk memakan hasil dari bakar batu. Sambil menunggu hasil bakar batunya matang, kami pun sempat berkeliling di area sekitar dengan adik-adik dari ilaga. Selang beberapa waktu kami berjalan, kami sempat berhenti di depan honai dengan penghuninya yang sedang berada diluar. Kami pun sempat menghampiri dan mengobrol sebentar.

Usai dari keliling kondisi sekitar, ada informasi bahwa acara akan segera dimulai dan tamu undangan pun sebentar lagi akan datang. Sehingga warga pun, sebelumnya sudah mulai proses mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam prosesi acara bakar batu. Pada saatnya acara pembukaan dan doa selesai, semua yang hadir dapat menyantap hidangan yang ada pada acara batu bakar itu.

Saat Acara Bakar Batu

Bakar batu babi dilakukan dengan galian lubang dangkal di dalam tanah dengan beragam garis tengahnya dari setengah sampai satu meter. Pada dasarnya di dalam lubang tersebut sejumlah ikat rumput yang menjulang tinggi diletakkan melewati pinggir bagian atas lubang. Di atas rumput tadi diletakan batu yang sebelumnya dipanaskan atas api sampai batu berpijar; di atas lapisan batu kemudian diletakkan sayur, umbi-umbian, lalu sayur lagi atau daun semacam pakis, lalu di antaranya diletakkan lapisan batu panas lagi. Selanjutnya di atas lapisan tersebut potongan-potongan daging dan di atasnya lagi sayuran; seluruhnya ditutup dengan lapisan-lapisan kulit punggung dan di atasnya sedikit sayur dan batupanas lagi. Lalu di atas ini semua dipercikkan air, dan setelah itu rumput yang menjulang tinggi tadi dilipat menutupi semua umbi-umbian, sayur dan daging. Seluruhnya diikat erat dengan rotan panjang, dan di atasnya ditaruh batu dan potongan kayu. Keseluruhan ini dibakar selama satu sampai satu setengah jam, lalu dibuka. Maka semuanya benar-benar matang.

Sudah pasti bahwa selama upacara pesta besar dimana banyak orang hadir, para lelaki berkeliling di antara kerumunan orang untuk menjaga agar tiap orang mendapat bagian. Unsur-unsur penting (sarana pendukung) yang harus ada dalam upacara bakar batu babi yaitu: Batu, Kayu bakar, berbagai jenis sayauran, daging hewan (babi dll), dedaunan dan sekumpulan orang untuk mengerjakannya. Syarat penting yaitu, harus di atas tanah, galian lobang, batu yang panas dan hari-hari khusus yang bersifat penting dalam hidup keluarga, klen dan suku. Teknik memanah babi dan alat tradisional seperti anak panah dan pakaian tradisional pun ikut menunjang suasana ritual tersebut.

Berikutnya sambil menunggu semua matang, warga masyarakat berkumpul dilapangan untuk melihat dan mendengarkan pembukaan, sambutan, dan ceramah. Seperti halnya islam, sebelum menyantap makanan ada semacam ceramah dan doa terlebih dahulu. Sehingga kami harus menunggu kurang lebih setengah jam untuk mendengarkan ceramah dan doa. Karena bahasa yang disampaikan menggunakan bahasa yang ada di Kabupaten puncak ini, sedang kami pun tidak tahu artinya. Maka  kami malah banyak bercanda dengan anak-anak yang ikut dengan kami. Notabenenya anak-anak disini sejak kecil sudah dibiasakan untuk berbicara bahasa Indonesia, maka dari itu mereka sudah mahir memakai bahasa Indonesia.

Setelah lama menunggu, akhirnya hasil bakar pun dapat diambil dan dimakan. Namun, bagi yang muslim sedang menjalankan puasa dan pastinya kita tidak bisa ikut bergabung untuk menyantap hidangan makanan yang ada. Cukup dengan melihat mereka bersama-sama saling makan itu sudah merasa senang kami merasakannya. Akan tetapi, karena beberapa dari teman kami ada yang berasal dari non muslim, sehingga merekalah yang ikut makan bersama  untuk menghormati acara ini.  Acara Bakar Batu juga biasa dilakukan untuk acara besar lainnya, acara penyambutan,  dan untuk acara yang berbau kebersamaan.

  • Buka Puasa Pertama di Ilaga

Waktu sudah mulai sore dan kami harus kembali ke mes untuk Shalat Ashar dan  bersiap untuk melaksanakan buka puasa bersama. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, lampu biasanya akan menyala sekitar jam 6 sore hingga jam 5 pagi. Sehingga sebisa mungkin kami dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk yang mau mengerjakan sesuatu maupun menge-charge handphone maupun laptopnya. Pasalnya, kalau waktu sudah menjelang pagi dan kita belum men-charge HP kita nantinya akan cukup susah mencari sumber daya listrik yang masih menyala.

Terlebih lagi, karena kami masih terbilang baru sehari berada di daerah ini. Sehingga, kami belum begitu mengenal banyak informasi mengenai sumber daya listrik yang bisa kami dapatkan selain pada waktu menjelang malam hari. Tapi, setelah beberapa hari kami beradaptasi. Alhamdulilahnya kami dapat informasi mengenai beberapa tempat yang mempunyai sumber daya listrik dengan tenaga tertentu. Seperti halnya dibeberapa tempat guru penggerak dan di beberapa rumah dinas pertanian. Lain halnya itu, bahkan lampu nyala adakalanya sehari nyala kemudian sehari tidak nyala sama sekali. Sekali lagi, dengan kondisi apapun tinggal bagaimana kami menyikapinya.

Oke. Itu sedikit gambaran terkait kondisi listrik yang ada ditempat kami. Selanjutnya, saya akan lanjutkan terkait buka puasa pertama kami bersama di tempat KKN ini.

Saat Buka Puasa Bersama

Untuk yang masak  hari pertama ini kebetulan masih secara volunteer terlebih dahulu, karena memang belum ada pembagian jadwal tugas di mes. Selanjutnya, kami melangsungkan shalat isya dan tarawih berjamaah di mes serta dilanjutkan kumpul untuk rapat bersama. Untuk kumpul bersama ini membahas terkait jadwal piket, pembahasan laporan KKN, pemilihan kormasit setiap unit, penindaklanjutan program KKN, dan kegiatan esok hari.

  • Pembentukan Jadwal Piket dan Pemilihan Kormasit

Setelah masing-masing dari kami semua sudah duduk membentuk lingkaran, rapat pun segera dimulai. Rapat dimulai dari pembahasan jadwal piket, dimana jadwal piket dibagi beberapa macam baik itu tugasnya memasak, mencuci piring, maupun yang bersih-bersih rumah. Setelah pembahasan pembagian penanggung jawab masing-masing jadwal piket terpilih. Rapat dilanjutkan dengan pembahasan pemilihan kormasit. Sesuai kesepakatan. dipilihlah 3 kormasit disetiap unit, yaitu ada saya, josu dan fahmi. Tugasnya mengkordinir anggotanya sampai hingga pembuatan laporan KKN.

Kumpul kali ini selesai sampai sekitar pukul 11 malam. Sehingga hampir sebagian dari kami ada yang sudah terasa ngantuk dan ingin tidur. Malam ini sepertinya kami memang harus tidur terlebih dahulu, mengingat beberapa jam lagi kami juga harus melaksanakan sahur. Bagi beberapa anak yang masih belum ngantuk, biasanya meluangkan untuk bermain game maupun nonton film di laptop.

Jadwal Piket

Rabu, 22 Juni 2016

Mengingat jadwal piket sudah ditentukan, pastilah tim masak harus sudah mulai bangun lebih cepat untuk memasak waktu sahur dibanding dengan teman lainnya. Dalam memilih tim masak, kami juga tidak sekedar asal memilih. Setidaknya orang yang biasa memasak, dan pastilah sebelumnya sudah paham akan apa-apa saja menu yang akan disiapkan maupun sudah dipersiapkan sejak di Jogja. Satu-persatu dari kami pun dibangunkan untuk melaksanakan makan sahur, walaupun kondisinya memang masih merasa ngantuk. Apalagi kalau pagi-pagi seperti ini udara masih terasa dingin sekali, sehingga kalau kami akan keluar dari rumah pastinya ada rasa malas tersendiri.

Usai makan sahur, biasanya anak-anak lebih memilih untuk tidur kembali sampai benar-benar matahari terbit. Notabenenya, waktu di Ilaga untuk aktif kerja biasanya sekitar jam 9 pagi. Sehingga, jam 8 atau jam 9 kebanyakan dari kami masih memilih untuk tidur. Kalau saya cenderung tidak suka terlalu tidur kepagian, sehingga Saya dan beberapa teman lainnya kadang meluangkan waktu keluar rumah untuk jalan-jalan pagi. Walaupun kalau dilihat kondisi udaranya memang masih terlalu dingin, tapi bagi beberapa kami ini bisa menjadi momen tersendiri ketika bisa jalan-jalan di waktu pagi.

Mengingat pada hari ini kami masih belum ada kegiatan, mengingat kegiatan disini setidaknya harus didampingi oleh Dinas maupun harus ada izin terlebih dahulu. Sehingga, masing-masing dari kluster harus meluangkan waktu untuk menghubungi masing-masing dinas terkait. Karena kegiatan kami sifatnya lebih kepada ke masyarakat, sehingga perlu ada koordinasi dinas agar dapat membantu berlangsungnya kegiatan.

  • Kedatangan Wakil Bappeda

Kebetulan, Pagi ini kami kedatangan wakil Bappeda (Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah)  yaitu pak Darwin dengan stafnya. Inti pembicaraan kedatangan ini menanyakan terkait keadaan kami di Ilaga dan kegiatan yang akan kami lakukan kedepannya. Usai bincang-bincang dengan Pak Darwin kami pun berfoto bersama didepan mes. Pak Darwin hanya berpesan pada kami, segala keluhan maupun hal-hal yang dibutuhkan tinggal sampaikan saja. Pihak pemda akan mencoba mengusahakan segala kebutuhan program yang akan dijalankan.

Diskusi dengan Pak Darwin
Berfoto Bersama Pak Darwin
  • Kedatangan Tamu Guru Penggerak dari Gome

Siang harinya, kami kedatangan tamu dari Guru Penggerak. Guru Penggerak ini merupakan guru yang direkrut oleh pihak instansi untuk membantu daerah yang butuh didorong terkait pendidikannya. Sehingga, guru penggerak ini dapat dikatakan merupakan orang pilihan yang secara kapasitas kemampuannya pasti baik. Salah satu guru penggerak ini kebetulan ada yang sudah saya kenal sejak berada dikampus, yaitu Mba Riris. Mba Riris dulunya menjadi ketua organisasi yang saya ikuti, jadi pada saat itu kami sudah cukup akrab. Terlebih lagi, mba riris juga berasal dari jurusan sains yang sama dengan saya. Sehingga, pada saat itu cukup banyak berbincang-bincang terkait kegiatan Kluster Agro yang dapat dilakukan di Distrik Ilaga ini.

. Tak terasa pada saat itu bincang-bincangnya cukup lama, hingga waktu sudah akan menunjukan sekitar pukul 5 sore. Mengingat guru penggerak ini harus kembali ke mes yang ada di gome, sehingga untuk diskusi pada saat itu kami sudahi terlebih dahulu. Mengingat guru penggerak ini juga harus berjalan kaki hingga menuju tempat tinggal.

Mengingat waktu sudah cukup sore dan beberapa jam lagi waktu buka puasa pun datang, kami pun mulai siap-siap menyiapkan makan untuk buka puasa. Apapun menu buka puasanya, bagi kami semuanya akan terasa enak jika dimakan bersama-sama. Terlebih bagi kami yang biasa buka puasa dengan keluarga dengan beberapa hidangan, hal itu bukan menjadi masalah bagi kami.

Usai buka puasa, tak lupa beberapa dari kami ada yang melaksanakan shalat dan beberapa teman ada yang berbincang. beberapa yang lain  Lain halnya itu, ada juga yang mengurus saluran air untuk disalurkan ke tempat bak mandi. Hal ini memang perlu dilakukan agar kami tidak jauh-jauh untuk mencari air. Terlebih pada saat kami memasak, akan banyak air yang kami gunakan. Terutama, untuk anak-anak yang suka minum kopi maupun membuat mie sendiri.

Tak berbeda dari hari sebelumnya, karena masih banyak bahasan yang perlu kami bicarakan. Sehingga malam ini pun kami perlu adanya kesepakatan terkait plottingan masing-masing unit. Selanjutnya, ada sharing terkait perkembangan masing-masing kluster terkiat info survey yang dilakukan pada hari ini. Pasalnya, dalam minggu ini setidaknya sudah ada program yang sudah tersusun dan dapat berjalan untuk minggu depannya. Sebagian besar dari kluster kami notabenenya ada yang baru dapat nomer kontak dari masing-masing dinas, dari situlah tinggal kami menghubungi satu persatu.

Usai Rapat

Kamis, 23 Juni 2016

  • Suasana Jalan-jalan pagi

Pagi ini, saya dan beberapa teman ingin mencoba merasakan suasana dingin disekitar Distrik Ilaga ini. Sedikit info, suhu di ilaga pada pagi hari biasanya sekitar 6-110C. Sehingga bisa dibayangkan sendiri, betapa dinginnya apabila kalian berada disini merasakan hawa dingin yang membuat kami pun harus memaksanya untuk tetap dapat bertahan. Suasana kondisi seperti itu, biasanya anak-anak lebih memilih selimutan didalam kamar dari pada untuk keluar kamar. Maka dari itu, setiap kegiatan  disini biasanya dimulai sekitar jam 9 atau bahkan jam 10 an. Karena pada jam-jam itu biasanya matahari sudah mulai muncul dan suasana dingin pun biasanya sudah mulai turun. 

Selama perjalanan keliling rumah-rumah, memang benar adanya dipagi hari itu cenderung suasana terasa sepi dan jarang banyak orang berjalan kelaur rumah. Akan tetapi apabila kita terbiasa untuk melakukan jalan-jalan pagi seperti ini, cenderung kondisi tubuh juga akan terbiasa saja.

Saat Jalan-Jalan Pagi
  • Masuk dalam Honai Pertama Kali

Pada saat kami melewati beberapa rumah, memang kondisinya tidak banyak orang yang berjalan-jalan disekitar kami. Namun kami sempat berpapasan dengan salah satu pihak masyarakat disini. Dimana kami pun ngobrol-ngobrol terkait kondisi ilaga pada saat itu. Sampai-sampai karena rumah warga ini dekat dari sini, kami pun diajak ke Honai(tempat tinggal di Papua) dan kami disuruh masuk kedalam untuk berbincang-bincang.

Pada awalnya, ketika kami dipersilahkan untuk masuk dalam honai kami merasa cukup pusing kepalanya dan keluar air mata pada saat kita baru mulai masuk didalam. Mengingat kondisi didalam honai memang masih terdapat banyak asap dari hasil pembakaran api didalamnya. Namun akan terasa berbeda, ketika kami sudah berada didalam honai dan duduk itu membuat suasana menjadi biasa saja. Kemudian sambil memperkenalkan diri, bapak yang sekaligus guru itu membuka pembicaraan dan menyuguhkan minuman. Kebetulan kami itu datang berempat, dua diantaranya adalah non muslim. Sehingga mereka berdualah yang menjadi perwakilan kami untuk menikmati hidangan yang disuguhkan oleh pihak mereka. Karena salah satu adat disini, ketika kami disuguhi sebisa mungkin kami harus menerima suguhan itu. Setelah itu, kami menyempatkan untuk foto bersama sebagai kenang-kenangan,

Usai berkunjung Ke rumah Guru Ilaga

Sedikit info terkait Honai ini. Di Kabupaten ilaga terdapat 4 distrik yang mana setiap distrik mempunyai kebijakan tersendiri dalam mengatur Honai mereka. Di Ilaga ini khususnya dalam masalah Honai antara perempuan dan laki-laki dipisah tempatnya. Jadi, dalam Honai yang saya datangi itu kebetulan hanya dikhusunya untuk kaum laki-laki saja yang boleh tinggal disitu. Untuk yang perempuan, Honainya berada disampingnya.

Rumah Honai (Rumah Adat Papua) di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua bangunannya terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang yang dikeringkan untuk dijadikan atap. Rumah honai sendiri memiliki lantai berupa tanah. Tetapi untuk alas tempat tidur, beberapa dari mereka ada yang menggunakan dengan tikar atau selimut. Sementara itu, dihonai juga terdapat tempat membakar kayu (membuat api unggun) yang digunakan untuk menghangatkan ruangan saat malam hari. Rumah honai dibuat dari material yang bisa diperoleh dari alam. Tiang-tiang penyangga rangka atap terbuat dari kayu bulatan berukuran kecil, dindingnya terbuat dari bilah papan bagian luar, sementara atapnya yang melengkung terbuat dari jerami atau alang-alang kering.

Rumah honai biasa ditinggali oleh 5 hingga 10 orang dengan ukuran tinggi sekitar 3 meter dan diameter sekitar 5 meter. Selain berfungsi untuk tempat beristirahat (tidur), tempat berkumpul dan tempat makan bersama. Beberapa honai juga difungsikan sebagai tempat untuk kandang ternak. Bisa dibilang kalau sebagai orang pendatang, awalnya kadang kita tidak merasa nyaman dengan kondisi yang tidak ada penerangan, ventilasi udara yang cukup susah, dan dengan alas tanah. 

Kondisi didalam Honai

Biasanya untuk penerangan mereka membakar kayu didalam honai dan sekaligus difungsingkan untuk menghangatkan badan. Bagi mereka Honai yang ditempati sudah istimewa, karena memang sudah menjadi kebiasaan hidup mereka. Setelah berkunjung dan berbincang di honai, kami pun berfoto bersama dan berharap ada kesempatan untuk berkunjung lagi.

  • Persiapan ke Kantor Dinas

 Waktu menunjukkan pukul 8 pagi, kami pun kembali mes untuk mandi dan persiapan pergi ketempat Dinas untuk membicarakan terkait program yang akan kami laksanakan. Sebelum  ke Dinas, tadi malam kami  dari Kluster Agro sudah mempersiapkan segala hal yang akan menjadi program kami. Sehingga nantinya saat kami diskusi dapat memberikan pemahaman dan perstujuan dinas pertanian untuk membantu kami. Tidak hanya Kluster Agro, Kluster lain pun juga sedang bersiap-siap untuk survey atau koordinasi dengan masing-masing dinasnya.

Berfoto depan Mes

Kami mahasiswa KKN UGM khususnya yang dari bidang Agro juga tak mau kalah untuk menghubungi dinas pertanian. Dua hari pertama kami memang belum sempat menemui dinas, karena masih perlu ada izin pertemuan dengan dinas. Sehingga diawal kegiatan kami masih mengikuti kegiatan masyarakat seperti kerja bakti dan bakar batu. Selain itu kami juga memanfaatkan waktu diskusi dengan guru penggerak, Pak Darwin (Ketua Bappeda) dan stafnya, serta mencoba keliling didaerah setempat untuk mengetahui potensi dan permasalahan yang nantinya bisa menjadi pertimbangan program kami selama KKN.

  • Diskusi dengan Dinas Pertanian

Sekitar pukul 09.30 WIT, kami dari kluster Agro yang berjumlah 7 orang akan melakukan diskusi dengan dinas pertanian. Diskusi dimulai dengan dibuka oleh Kormater Agro yaitu Agoes dari Pertanian dengan mempernalkan anggota Tim KKN UGM dari bidang Agro Selanjutnya penyampaian tugas dan maksud akan program yang kita rencanakan selama proses KKN kedepannnya. Dan setelah itu barulah usulan dan pendapat yang diberikan oleh Dinas Pertanian. Terkait program KKN Bidang Agro sebenarnya tidak jauh berbeda dengan program yang sudah dilakukan tahun lalu. Mengingat yang paling terpenting adalah program itu dapat berkelanjutan (Sustainable). Kalau pun itu ada program baru, nantinya disesuaikan dengan kondisi yang ada.

Mengingat Bidang Agro di tempat KKN kami terbagi menjadi 3 jurusan yang terdiri dari Pertanian, Peternakan dan Teknologi Pertanian. Sehingga, setelah selesai dari diskusi Bersama itu, masing-masing dari 3 jurusan itu diberi kesempatan untuk berbincang dengan masing-masing ketua bidang(kabid) yang bersangkutan. Dan sungguh luar biasa, bagi kluster kami dalam satu hari dapat menyusun segala jadwal yang ada dan persetujuan program. Tinggal minggu depan kami menyerahkan dan menyusun jadwal beserta programnya.

Dalam menyusun dan melakukan program selama KKN di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua tak lepas dari adanya bantuan dan dukungan dari Dinas. Begitu pun setiap masing-masing bidang KKN kami yang terdapat 5 bidang yaitu Agro, Saintek (Sains dan Teknologi), Pemerintahan, Pendidikan, dan Medika diminggu pertama berada di tempat KKN mencoba untuk berkunjung dan diskusi terlebih dahulu akan usulan program yang kami rencanakan dan bisa juga usulan dari dinas sendiri.

Tempat Kantor Dinas Pertanian

Senang rasanya kami dapat diskusi dengan Dinas Pertanian. Mereka sangat terbuka dan mau membantu kami akan program selama KKN. Dan rencananya dalam 3 hari kedepan kami akan diajak keliling disekitar daerah kabupaten puncak setiap masing-masing kabid pertanian untuk melihat kondisi yang ada dilapangan.

Saat Diskusi dengan Pihak Dinas Pertanian
  • Kunjungan Ke Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM

Lain halnya kluster Agro yang berkunjung ke dinas. Kluster Pemerintah pun sempat melakukan Kunjungan ke beberapa Dinas pada hari ini. Diantara dinas yang kunjungi antara lain Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM dan Dinas Kebudayaan.

Kantor Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM
Saat Diskusi
Saat Foto Bersama
  • Kunjungan Ke Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

              Berikutnya kunjungan yang dilakukan kluster pemerintahan ialah ke Kantor Dinas Kebudayaan dan pariwisata untuk membahas terkait Pengembangan Objek Daya Tarik Wisata (OTDW) – Visit Ilaga. Hal ini dilatarbelakangi karena banyak objek daya tarik wisata di Kabupaten Puncak yang belum dikembangkan. Selain permasalahan infrastruktur dan kelembagaan temuan baru yang kami dapatkan dilapangan adalah ternyata dalam zona Pegunungan Cartenz masyarakat lokal sudah secara invidu menjadi tour guide bagi para pendaki namun memang belum terorganisir dan terlembagakan. Melihat posisi ini kedepan pelru digagas pengembangan wisata dengan pendekatan Community Based Development atau Kelompok Sadar Wisata/Pokdarwis.

Program ini secara penuh bermitra dengan Kantor Kepariwisataan dan Kebudayaan Kabupaten Puncak. Adapun beberapa dinas terkait yang turut menopang jalanya program diantaranya adalah BAPPEDA Kabupaten Puncak, Dinas Pertanian dan Sekda Kabupaten Puncak, Menimbang dariada peran serta masyarakat program ini sangat terbantu dan berkolaborasi dengan entitas masyarakat adat yang telah berpartisipasi memberikan data maupun sebagai subjek yang kami analisis dalam tahapan sosial maping.

Foto Kunjungan bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwasata

Hasil daripada program ini adalah telah dibuatnya draft kebijakan pengembangan pariwisata di Kabupaten Puncak dan komponen pemasaran terkait seperi brosur, leaflet, buku panduan wisata, video profil dan offical media online guna menopang objek daya tarik wisata yang ada.

  • Pemetaan Batas Wilayah

               Lain halnya itu, Kluster Saintek pun mengadakan kegiatan pemetaan batas wilayah. Pemetaan batas wilayah dilakukan dan difokuskan pada Distrik Ilaga. Hal ini dikarenakan minimnya jalur transportasi dan lokasi distrik yang cukup luas sehingga tidak memungkinkan dalam waktu yang cukup singkat untuk memetakan daerah yang cukup luas tersebut. Pemetaan batas wilayah dilakukan sejak Tim KKN yang pertama di Ilaga. Namun seiring bertambahnya waktu maka daerah Ilaga semakin berkembang dan banyak lokasi-lokasi perumahan yang belum masuk dipeta yang sudah dicetak sebelumnya. Oleh karena itu maka dilakukan pemetaan batas wilayah untuk melakukan update peta yang lebih terbaru.

Pemetaan Pelayanan Publik

         Peta yang dihasilkan kemudian dicetak dalam bentuk poster A1 yang kemudian didistribusikan di dinas-dinas terkait seperti Dinas Perhubungan Umum, Dinas Pertanian, kantor Distrik Ilaga, Dinas Pendidikan, Dinas Bapeda, dan di Papan pengumuman/informasi di Distrik Ilaga. Perlunya pengadaan pembuatan peta ini dilakukan agar masyarakat dapat memhami dan mengetahui luasan dan batasan wilayah di Distrik Ilaga, bukan hanya masyarakat saja namun begitu juga dengan pemerintah daerah dan masyarakat luar Ilaga yang berkunjung ke daerah ini. 

         Hambatan yang dialami selama pemetaan adalah jarak yang cukup jauh ditambah lokasi yang berbukit dan tidak rata juga masih terdapat lokasi-lokasi yang masih kurang terbuka terhadap kedatangan orang-orang pendatang yang kemudian terlihat mengambil data. Namun dengan penjelasan yang runtut dan jelas masyarakat mengijinkan kami untuk melakukan ploting lokasi melalu GPS yang kemudian akan menjadi bahan untuk melakukan pemetaan. Selain itu, keterbatasan bahasa juga menyebabkan kurang tersampaikan antara penjelasan dan pemahaman yang ditangkap oleh masyarakat setempat.  Listrik dan juga alat pencetak kertas yang besar seperti A1 di Ilaga sangat minim ditemukan, namun dengan bantuan dari Dinas Pertanian maka peta yang sudah kami kerjakan dapat terwujud dalam bentuk yang diharapkan.  

Pemberian Peta kepada Dinas Terkait
  • Kunjungan Ke Taman Baca Negeri Pelangi

Di sore harinya, beberapa dari kami menyempatkan untuk ke taman baca negeri pelangi. Taman baca ini sudah cukup lama berdiri sejak 5 tahun lalu, dengan guru penggerak yang menginisiasi program ini. Taman Baca Negeri Pelangi adalah nama yang disematkan pada taman baca yang dirintis oleh mahasiswa KKN UGM diangkatan ke-1 tahun 2014 di Distrik Ilaga, Puncak, Papua bekerja sama dengan Guru Perintis Ilaga. Kemunculan ide dinamainya itu berawal dari gelisah pikir akan kualitas pendidikan yang sangat rendah di Ilaga. Ditambah kurangnya akses informasi dari dunia luar yang diterima oleh penduduk setempat membuat kondisi di ilaga semakin tertinggal. Hal ini dipengaruhi dengan kondisi pola pikir masyarakat yang masih kurang sadar akan pentingnya pendidikan. Masyarakat asli ilaga yang sebagian besar terdiri dari suku dani dan damal belum sepenuhnya memahami arti penting pendidikan. Terbukti dari keseharian mereka yang lebih mengutamakan anak-anaknya bekerja dikebun atau mengikuti serangkaian kegiatan adat dibandingkan harus mengajak anak-anak mereka rajin belajar dan sekolah

Halaman Depan Taman Baca Negeri Pelangi
  • Diskusi dengan Pengurus Taman Baca Negeri Pelangi

Kemudian, kami  sempat diskusi dengan salah satu pengurus disini yang tujuannya untuk kembali menginisiasi kegiatan di taman baca negeri Pelangi. Pasalnya pada waktu bulan juni sampai akhir juli sekolah-sekolah di ilaga masih pada libur, sehingga hal ini merupkan momen yang baik untuk kita dapat membantu menunjang kegiatan belajar bersama masyarakat khususnya anak-anak melalui taman baca inilah. Sekitar pukul 16.00-17.30 WIT kami tim KKN mahasiswa UGM menyempatkan waktu untuk bertemu dengan pak Edy yang sebelumnya sudah diminta izin untuk sharing terkait taman baca dan izin mengajar selama kegiatan KKN.

Saat Diskusi dengan Pak Edy

Dari pak Edy sebagai guru dan  sekaligus pengurus Taman Baca Negeri Pelangi ini, justru sangat senang sekali apabila ada teman-teman KKN membantu mengisi waktunya untuk meramaikan taman baca yang sudah berumur kurang lebih 3 tahun. Mengingat mas edy juga akan mudik bersama istrinya hingga pertengahan juli. Selain itu juga memang di Taman Baca ini kekurangan guru.

Mas Edy mengatakan, bahwa “Kegiatan taman baca biasanya dilaksanakan 3 hari dalam seminggu dengan waktu sore hari. Respon anak-anak di ilaga ini baik sekali dalam menanggapi adanya Taman Baca ini.  Pasalnya setiap ruangan taman baca dibuka, banyak anak-anak berdatangan untuk belajar. Bahkan, pada awal adanya taman baca ini yang belajar kebanyakan dari kaum ibu dan bapak. Tetapi untuk sekarang sudah cenderung ke anak-anak.”

Tujuan diadakannya taman baca ini agar masyarakat gemar membaca dan sekaligus dengan adanya taman baca ini mereka dapat memanfaatkan hiburan yang mana mereka sangat kurang dalam menerima hiburan.

“Kegiatan yang bisa dilakukan di taman baca ini adalah membaca, menulis,  dan menghitung. Biasanya dilakukan secara bergantian dalam satu minggu. Sehingga anak akan memperoleh banyak pengetahuan yang bervariasi. Kemudian jadwal hari kegiatan pada hari senin, rabu dan sabtu. Tetapi kadang bisa diubah pada hari selasa, kamis dan sabtu dengan menyesuaikan kondisi. ” Tutur Pak edy

Sementara untuk pengajar di Taman baca ini keseluruhan dipegang Pak edy. Kadang ketika berhalangan hadir akan digantikan oleh guru penggerak lain yaitu Bu Adel dan Bu Anjas. Dapat dikatakan sebenarnya kegiatan pak edy cukup padat, karena dilain sisi beliau sebagai pengurus taman baca ini juga seorang guru penggerak. Kehadiran teman-teman kkn, malah justru membuat Pak edy bisa membantunya dalam berkegiatan dengan anak-anak.

Berfoto Bersama Pak Edy

Selanjutnya berhubung dengan waktu liburan berkegiatan di Taman Baca ini, maka untuk penentuan waktu pengajaran bisa dilakukan setiap hari dan waktunya bisa dilakukan dimulai dari pagi hingga sore hari. Kecuali pada hari minggu untuk kegiatan proses belajar mengajar di taman baca ini libur.

Diawal kegiatan di Taman Baca Negeri pelangi ini kami melakukan pembersihan ruangan, perbaikan kursi yang rusak dan pembenahan barang-barang juga. Dengan seperti itulah proses pengajarannya bisa nyaman karena tempat yang bersih. Dan mas edy kebetulan sudah membolehkan kami diminggu kedepan untuk langsung mengajar di taman baca, pasalnya beliau juga akan pulang kampung.

Usai dari Taman Baca
  • Kedatangan Tamu Guru Penggerak dari Ilaga

Usai diskusi di Taman Baca, kami pun kembali menuju ke tempat mes untuk siap-siap melaksanakan berbuka puasa. Usai kami buka puasa, ternyata kami kedatangan guru penggerak dimana mereka lah yang membantu menjadi guru pendidik di Kabupaten Puncak ini. Kebetulan di Ilaga ini ada dua tempat penginapan, yaitu di Gome dan Ilaga. Untuk guru penggerak ini, kebetulan tempat penginapannya dekat dengan tempat mes kami. Sehingga, kalau berpergian malam-malam kesini pun tidak terlalu jauh.

Tamu Guru Penggerak

Dari kedatangannya ini, mula-mula kami memperkenalkan diri satu sama lain. Kemudian, kami langsung berbincang-bincang dengan keadaan yang ada di ilaga. Terlebih, mereka juga akan membantu kami apabila ada yang bisa dibantu, baik itu mengenai program kegiatan kkn maupun lainnya. Terutama ada hal urgent bagi kami terkait listrik yang kadang susah, sehingga dari guru penggerak membolehkan kami untuk sekedar meng-chargger hp kami di rumah penggerak. Pasalnya, di tempat guru penggerak disediakan solar sendiri. Jadi, semenjak kami datang untuk masalah  listrik itu aturan nyalanya itu mulai dari habis maghrib sampai subuh. Sehingga, dari mulai waktu sebuh sekitar jam 5 pagi sampai waktu maghrib itu listrik mati. Kondisi seperti ini, tak lain hanyalah kita harus bisa menghemat daya baterai hp kita.

Usai bincang sampai larut malam, beberapa diantara kami ada yang membahas terkait program kluster terlebih dahulu. Baru setelah itu ada yang langsung tidur dan ada juga yang bermain kartu terlebih dahulu.

Jumat, 24 Juni 2016

  • Sharing-sharing Bersama Guru Penggerak di Gome

Hari Rabu Kemarin, guru penggerak gome mengunjungi mes kami. Sehingga, sekarang kami dipersilahkan untuk dapat mengunjungi tempat mes-nya. Pada awalnya, kami sebenarnya cukup takut ketika harus melewati  jalan dari ilaga menuju arah ke Gome. Pasalnya, dulu ada peperangan diperbatasan jembatan ilaga-gome ini. Dimana mayat-mayat dari peperangan itu dibuang ke sungai sekitar perbatasan ilaga-gome, nama sungai ini tak lain namanya sungai ilame(ilaga-gome).

Akhirnya sampai dijembatan, kami pun dijemput oleh mba Riris salah satu guru penggerak di Gome ini dan melewati jalan pintas disekitar ladang. Mengingat lewat jalan aspal terasa jauh apabila ditempuh sampai mes. Sampai di mes, kami banyak bincang-bincang dengan bahasan yang tidak jauh dari bahasan mengenai program kami. Terutamanya kami membahas terkait program penanaman tanaman dan mencari informasi tanah yang dapat digunakan berbagai macam tanaman, serta pengembangan program pertanian di ilaga ini. Kurang lebih sampai jam 9 pagi kami pun kembali ke mes.

  • Mengakses Wifi di Kantor Dinas Pertama Kali

Sebelum kami pulang mes, pada waktu itu salah satu guru penggerak yaitu mba Iis dan mba mei akan pergi ke pasar untuk membeli keperluan bahan makanan. Tujuan lain setelah dari pasar adalah akan menumpang mengakses internet disalah satu kantor dinas. Saya pun akhirnya meminta izin untuk bisa bergabung kesana untuk mencoba mengakses internet pertama kalinya di Kabupaten Puncak ini. Kebetulan, selama kami disini cukup kesusahan untuk mengakses internet. Kondisi kartu dan paketan pun juga tidak berfungsi baik, sehingga alternatif lain dengan memanfaatkan wifi disekitar kantor dinas. Pasalnya, kebutuhan dinas dalam mengirim data sangat penting. Sehingga, dari pemerintah disini menyediakan fasilitas wifi disetiap masing-masing Dinas.

Sambil berjalan menuju ke tempat dinas, saya pun sempat berbincang-bincang juga kebiasaan guru penggerak di Kabupaten Puncak ini. Dimana mereka pastinya sudah sangat beradaptasi dengan lingkungan yang ada, sekaligus sudah akrab dengan masyarakat disini. Selang waktu, akhirnya kami sampai di depan tempat Dinas. Mengingat untuk mendapat ID dan password ini, harus kami minta dengan orang yang memegang fasilitas WIFI ini. Sehingga saya pun harus menunggu orang yang tahu akan password ini. Kurang lebih sekitar 10 menit akhirnya beliau datang, dan handphone saya pun akhirnya berkoneksi dengan internet. Setelah itu, barulah banyak pesan masuk dari HP saya. Tak lupa, saya mencoba membuka satu persatu dan membacanya. Senang rasanya ketika mendapat informasi terkait hal ini. Dari sinilah, saya pun dapat menyampaikan pesan kepada keluarga bahwa saya baik-baik saja berada di Ilaga.

  • Shalat Jumat Pertama Kali di Ilaga

Mengingat hari ini merupakan hari jumat, dimana setiap muslim laki-laki diwajibkan untuk menunaikannya. Akhirnya, saya pun pergi terlebih dahulu dari kantor dinas untuk menuju ke masjid yang ada di Kabupaten Puncak. Bersyukur sekali, di Kabupaten Puncak ini terdapat  masjid yang menjadi ibadah orang muslim. Setahu saya, masjid ini baru dibangun sekitar 3 tahun lalu. Sehingga, bentuk masjidnya masih dalam renovasi. Awalnya kami sempat heran dengan keberadaan masjid disini, pasalnya orang disini sebagian besar beragama Kristen dan Khatolik. Dimana setiap kita berjalan di sekitar, biasanya kita temukan gereja pada masing-masing distrik.

Sampai didalam masjid, terlihat orang-orang sudah menempatkan dan merapikan barisannya. Terlihat orang yang melakukan ibadah sholat disini notabenenya bukan asli orang papua ini, kebanyakan orang muslim disini itu berasal dari pendatang. Pendatang disini ada yang berasal dari suku toraja dan dari berbagai suku lainnya. Luar biasanya lagi, orang yang melaksanakan ibadah sholat di masjid ini benar-benar jamaahnya penuh.

Masjid Al Ikhlas

Usai shalat jumat, saya sempat tidak kembali ke mes terlebih dahulu. Saya bertemu kawan yang ingin berkunjung ke dinas kebudayaan dan pariwisata untuk menanyakan informasi terkait wisata yang ada disini. Kurang lebih 1.5 jam berada di dinas ini, kemudian kami pun pulang kembali mes. Saya pun menyempatkan untuk mandi dan mencuci pakain. Mengingat, sore ini kami akan ada perjalanan menuju pertanian di Gome dengan dinas pertanian. Sehingga, kami harus siap-siap terlebih dahulu untuk menyelesaikan semua kegiatan.

  • Perjalanan ke Lahan Pertanian di gome dan disamping Sungai Ilame

Pukul 14.30 tiba-tiba mobil dari Dinas Pertanian sudah berada di depan mes kami. Kami pun langsung menuju ke luar mes dan bersiap-siap untuk berangkat. Di perjalanan pertama kami menuju ke lahan pertanian di samping sungai Ilame, dimana kami akan mencoba merencanakan membuat demplot disekitar lahan kosong yang ada. Setelah selesai kami melihat-lihat, berikutnya kami menuju ke Gome untuk melihat lahan pertanian juga. Kalau kemarin pada saat ke rumah guru penggerak, kami berjalan kaki menuju Gome melewati Ladang. Untuk kali ini, kami melakukan perjalanan menuju Gome dengan menggunakan mobil. Dan luar biasanya, suasana dari ketinggian di daerah Gome ini sungguh sangat indah pemandangannya. Kami cukup senang dengan survey kali ini, dimana kami diberi kesempatan untuk melihat langsung potensi lahan yang sebenarnya disini.

Foto naik mobil dari Dinas

Selanjutnya kami kembali ke mes, untuk siap-siap buka puasa bersama. Untuk malam kali ini, kami hanya diskusi masing-masing kluster.

Sabtu, 25 Juni 2016

  • Kerja Bakti di lingkungan Sekitar Mes

Demi kebersihan lingkungan sekitar mes, agar terhindar dari adanya sarang nyamuk dan orang-orang akan nyaman ketika datang di Mes. Sehingga hari ini kami kesepakatan untuk mengadakan kerja bakti disekitar mes kami, dari mulai membersihkan halaman rumah hingga didalam rumah. Kerja bakti ini harapannya bisa dilakukan setiap minggu, walaupun sebenarnya tiap hari kami juga melaksanakan bersih-bersih mes.

  • Buku Puasa Bersama di Masjid Al Ikhlas

Kalau kali ini kami buka puasa bersama pun kami di Masjid Al Ikhlas bersama muslim yang ada di ilaga. Kebetulan di setiap harinya dimasjid ini selalu mengadakan buka puasa bersama bahkan sampai ada yg itikaf dimasjid. Tujuan kami ikut berbuka puasa bersama adalah untuk menjaga silaturahmi sesama muslim yang ada dilingkungan sekitar sini.

Minggu, 26 Juni 2016

Berbeda dengan hari sebelumnya, dimana kami sempatkan kerja bakti di mes. Kali ini dari kluster pendidikan mempunyai agenda untuk membersihkan ruangan di Taman Baca Negeri pelangi

  • Kerja Bakti di Taman Baca
Persiapan bersih-bersih
Saat bersih-bersih ruangan
  • Anak-anak Ilaga Main ke Mes     

Kondisi pada saat itu, sekolah-sekolah memang sedang libur. Sehingga, anak-anak ilaga biasanya menyempatkan untuk datang ke mes kami untuk sekedar bermain.

  • Buka Puasa Bersama dengan Pihak Bank Papua

Bersyukur juga kami ada undangan dari pihak Bank Papua, dimana kami diajak untuk Buka Puasa Bersama. Karena ada buka puasa bersama, sehingga untuk hari ini kami tidak masak. Sebelum sampai di tempat, kebetulan kami sempat dijemput dengan menaiki mobil dari dinas

Saat Menaiki Mobil Menuju tempat Buka Puasa

Pertama kalinya selama 1 minggu lebih di ilaga, kami diberikan kesempatan diundang untuk mengikuti acara buka bersama dengan pegawai papua pada hari minggu(26/06) dari mulai pukul 17.00. Dengan susunan acara dari mulai pembukaan, sambutan dari pihak ketua Bank Papua, ceramah, buka puasa, shalat maghrib, makan bersama dan terakhir penutup.
            Bersyukur makan kali ini kami dihidangkan soto ayam. Pasalnya jarang sekali kami makan soto ayam disini. Diajaknya buka bersama ini berawal pada saat siangnya kami membantu kerja bakti di masjid Al- Ikhlas, salah satu masjid yang ada di Kabupaten Puncak. Kemudian dari salah satu orang yang ikut kerja bakti mengajak kami untuk buka bersama yang diadakan oleh Bank Papua.

Hampir semua dari kami mengikuti buka bersama yang diadakan oleh bank papua. Tidak hanya itu, beberapa masyarakat yang muslim juga diundang. Terlebih lagi, ada rasa senang tersendiri ketika kami dihidangkan gorengan pada saat buka puasa bersama yang diadakan oleh pihak Bank Papua. Pasalnya, apabila kita ingin membuat gorengan sendiri, bahan untuk membuatnya cukup mahal. Ditambah lagi gorengan yang dijual dipasaran juga cukup mahal yaitu dengan satu gorengan harganya 5 ribu. Sehingga tidak heran kalau pada saat itu, kami cukup menghabiskan banyak gorengan yang  disediakan.

Hidangan Gorengan Favorit

Senin, 27 Juni 2016

  • Beli Bahan Makanan di Pasar

            Inilah tempat pasar ilaga, dimana kami biasanya membeli bahan makanan untuk buka puasa maupun sahur. Seperti halnya pasar-pasar pada umumnya, di pasar ini menjual berbagai macam-macam bahan makanan yang dapat dipilih

  • PPDB SMA N 1 ILAGA Hari Pertama

Pembukaan PPDB(Penerimaan Peserta Didik Baru) SMA 1 Ilaga telah dibuka sejak tanggal 27 juni hingga 5 juli lalu. Dalam 2 tahun terakhir KKN UGM di ilaga ini, biasanya selalu mengikuti kegiatan PSB yang didampingi oleh Guru Penggerak Ilaga. Dan sebagai penanggungjawabnya dari Kluster Pendidikan.

Hari Pertama kegiatan PPDB SMA N 1 Ilaga
  • Pengambilan Tanah Liat Ke Gome

Hari ini kami dari kluster Agro kebetulan ada pengambilan tanah liat di Gome. Sedikit gambaran terkait Perjalanan menuju Gome ada dua jalan dengan melewati lahan kebun atau jalan besar. Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri. Ketika melewati lahan kebun, kita akan menemui jembatan kecil dengan bahan. Pengambilan tanah liat dipekarangan Kebun Guru Penggerak Ilaga di Gome ini nantinya akan dibuat penanaman tanaman wortel dan kubis sawi putih. Dan sebelumnya akan dibuat penyemaian terlebih dahulu.

Mau tidak mau untuk jalan pulang usai dari rumah guru penggerak di gome, karena jalan terdekat dari distrik gome menuju tempat kami di distrik ilaga yang apabila ditempuh dengan jalan kaki yaitu lewat kebun. Usai hujan kondisi jalan menjadi licin, ditambah lagi dengan jalan yang cukup susah membuat beberapa dari kami ada yang terjatuh. Disini pun tak lekang kami saling membantu dan bekerjasama, agar semua dapat melintasi dengan baik-baik saja.

Saat jalan pulang

Berikutnya kami kembali ke mes dan siap-siap ke Gome. Dari salah satu teman kami ada yang mau mencoba menanam bibit tanaman dengan memakai tanah yang subur di Gome ini

Selasa, 28 Juni 2016

  • Penyemaian Bibit Tanaman di dalam Tanah

Mengingat penanaman tanaman membutuhkan waktu lebih dari satu bulan dari mulai pengadaan bibit hingga panen. Sehingga dari program kerja bidang pertanian memilih diawal waktu sebelum penanaman. Untuk menyempatkan penyemaian bibit tanaman didalam tanah. Agar ketika akan pelatihan budidaya tanaman, bibit yang disemai bisa langsung bisa ditanam. Untuk tanah kami dapatkan dari Gome, dekat dengan rumah guru penggerak yang telah kami dapat kemarin. Kemudian kami semai di tempat yang sudah disediakan dan bibit yang sudah tersedia pula. Cukup bagus hasil semai yang sudah kami buat, semoga hasilnya nanti bisa tumbuh dengan baik. Bibit yang kami semai kali ini adalah wortel dan sawi putih.

Bibit Wortel dan Sawi Putih
  • Pelatihan Keterampilan Komputer (Teknologi Informasi) Dalam Tata Kelola Pemerintahan

Kali ini ada program dari Kluster Pemerintahan. Dimana Kluster ini mengdakan program yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan akan penggunaan IT dalam mendukung kerja mereka. Dalam perencanannya hampir sama dengan program pelatihan surat menyurat dan managemen kearsipan yang mana akan dilaksanakan di dua Dinas. Namun dikarenakan oleh lain hal, program ini hanya dapat dilakukan di Bappeda. Pesertanya pun juga dua, Bapak Thadeus Kogoya dan Selpius Wakerkwa. Keduanya merupakan pegawai yang sangat rajin mengikuti program kami. Tidak pernah absen dan selalu antusias jika kami datang.

Saat kegiatan Pelatihan Komputer

Untuk outputnya mereka telah mengalami peningkatan dimana pengetahuan akan komputer sudah meningkat. Mereka sedikit-sedikit paham akan fungsi-fungsi menudi pengolah kata, pembuatan PPT dan lembar sebar.

Foto bersama usai pelatihan
  • Bantuan Sembako dari Pemda

Disore harinya, kami dipanggil untuk menuju ke tempat pasar di Ilaga. Dimana ada semacam pembagian beras oleh pihak Pemda. Jumlah beras yang diberikan juga cukup besar, kurang lebih sekitar 15 karung beras. Akhirnya, dikemudian hari kami mempunyai stok beras yang cukup banyak untuk kebutuhan sehari-hari. Sehingga, kami sudah tidak repot-repot untuk dapat membelinya. Beruntung juga, kami sempat ditumpangi mobil untuk membawa beras hingga sampai mes.

Mobil Angkutan
  • Diskusi Kluster Agro di Mes Dinas Pertanian

Usai dari mengambil beras, kami dari teman-teman kluster Agro berkesempatan untuk mengunjungi mes dinas pertanian. Dimana kami ingin berdiskusi lebih lanjut tentang pertanian. Kami juga sempat diberikan fasilitas wifi juga untuk tujuan mencari data yang kami butuhkan.

Mes Dinas Pertanian
Timeline Agro

Mengingat waktu sudah menjelang malam. bahkan kami sempat sampai buka puasa dan menikmati makanan yang disediakan oleh Kepala Dinas Pertanian Kab.Puncak.

Menu Buka puasa di Mes Dinas Pertanian

Rabu, 29 Juni 2016

  • Penerimaan Siswa Baru SMA N 1 ILAGA

Pada hari ini saya berkesempatan untuk mengikuti kegiatan teman-teman dari kluster pendidikan dengan mengadakan Penerimaan Siswa Baru (PSB) SMA N 1 Ilaga. .

Saat calon siswa melakukan pendaftaran

Beberapa persyaratan yang dibutuhkan seperti SKL Legalisir (3 lembar, fotokopi ijazah SD dan SMP legalisir (2 lembar), pas foto 3×4 hitan putih (2 lembar), maksimal usia 21 tahun (1995), Bagi yang sudah menikah membuat surat izin suami. Setelah pendaftaran dan melengkapi persyaratan PPDB SMA 1 ilaga. Berikutnya akan ada tes seleksi yang akan diadakan pada tanggal 11-13 Juli, Pengumuman 15-16 Juli, dan Pengenalan lingkungan sekolah (MOS) 18-20 Juli.

Kemudian terkait penutupan pendaftaran PSB yang awalnya dijadwalkan pada tanggal 2 juli diundur menjadi tanggal 5 juli. Mengingat agar siswa yang daftar cukup banyak. Harapannya memang yang mendaftar lebih banyak dari tahun sebelumnya. Karena sebelumnya yang mendaftar sekitar lebih dari 40 orang. Terdaftar siswa yang mendaftar sebagai siswa baru di SMA Ilaga berjumlah  16 orang yang terdiri dari 1 perempuan dan 15 laki-laki. Asal sekolahnya pun bermacam-macam. Ada yang dari Ilaga, Wamena, Sinak, Beoga, bahkan Jayapura.

Dalam mensukseskan kegiatan ini, kami bermitra baik dengan Guru Penggerak yang ada di SMAN 1 Ilaga untuk berkegiatan. Serta dengan Kepala Sekolah yang dengan terbuka menerima kami serta Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga yang telah mengizinkan kami berkegiatan di SMAN 1 Ilaga. Tentunya kegiatan ini harus selalu ada setiap tahun karena akan menigkatkan pendidikan anak-anak muda di Ilaga. Karena di SMA ini tidak hanya belajar mata pelajaran saja, tetapi juga tentang kedisiplinan dan kerapihan yang menjadi ciri khas SMAN 1 Ilaga.

Hanya dalam waktu singkat kami menemukan sesosok anak yang sangat semangat belajar. Jauh-jauh dari Wamena ke Ilaga, jika berjalan kaki membutuhkan waktu 3 hari 3 malam, hanya untuk kembali ke daerah asal untuk belajar. Bahkan dia mengatakan “Bukan Ilmu yang mencari Manusia, tetapi Manusia yang mencari Ilmu”. Meskipun masih tergolong muda, anak satu itu sangat membekas dalam ingatan kami dengan caranya yang sangat bijaksana untuk mendapatkan ilmu di Ilaga.

Selain itu, ada lagi pengalaman menarik dari kegiatan ini. Kalau dikota-kota besar, kita masuk SMA dengan menggunakan NEM. Tetapi di Ilaga, siswa yang mau masuk SMA terdapat Tes seleksinya. Yaitu tes calistung. Pun materinya masih cukup mendasar untuk ukuran seorang anak SMA. Semenjak itu saya benar-benar merasakan betapa senjangnya pendidikan di Ilaga dengan tempat kelahiran saya ini. Betapa senjangnya pendidikan yang ada di Indonesia.

  • Inventarisasi Tanaman Pangan dan Pakan

Di siang harinya kami teman-teman dari Agro mencoba untuk berkeliling Ilaga untuk melakukan inventarisasi tanaman pangan dan pakan. Distrik Ilaga memiliki banyak peternak khususnya memelihara ternak babi dan banyak petani yang mempunyai macam tanaman yang tumbuh disekeliling area tanah di ilaga. Namun pendataan ternak dan tanaman di distrik ilaga masih belum terlaksana.

Pendataan ternak dan tanaman sangat dibutuhkan sekali untuk mendeteksi keberadaan ternak dan tanaman pada setiap daerah tersebut. Pendataan tersebut sangat dibutuhkan untuk perangkat distrik, dan dinas setempat untuk mengetahui populasi ternak dan jumlah macam tanaman di daerah tersebut dan memudahkan pengontrolan penyakit pada ternak dan tanaman. Apabila tidak terdapat pendataan yang valid di daerah tersebut maka dinas akan kesulitan untuk mengecek penyebaran penyakit khususnya penyakit ternak di daerah tersebut sehingga dinas juga akan kesulitan untuk menanggulangi penyakit tersebut. Dengan adanya program ini diharapkan data valid yang sudah didapatkan bermanfaat untuk kepentingan dinas dan perangkat distik.

Dari situlah dari Kluster/bidang Agro melakukan pendataan ternak dan tanaman di area sekeliling rumah masyarakat didistrik ilaga. Pelaksanaan pendataan ternak dilakukan secara bertahap sesuai jadwal yang sudah dirancang, kurang lebih pendataan dilakukan minimal 2 kali dalam seminggu selama KKN. Pendataan dilakukan dengan mengelilingi setiap rumah dan mendata ternak dan tanaman yang ada. Pendataan didahului dengan sesi wawancara kepada peternak dan petani. Sesi wawancara bertujuan untuk mengetahui jumlah ternak yang dipelihara, tanaman yang ditanam, pemeliharaan ternak dan tanaman. Selanjutnya dilakukan sesi sharing ilmu untuk memberikan wawasan luas tentang dunia peternakan dan pertanian kepada peternak maupun petani agar ternaknya semakin berkualitas dan tanamannya bisa megghasilkan yang bagus. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan ternak dan tanaman yang ada disekitar rumah teraebut. Tahap selanjutnya dilakukan pencatatan hasil untuk pendataan ternak dan tanaman.

Saat Pemeriksaan Ternak

Tak lupa dalam hal pendataan ternak dan tanaman, kami juga didampingi oleh dinas pertanian Kabupaten Puncak. Dengan diadakannya pendataan ternak dan tanaman ini diharapkan dinas setempat mendapatkan data yang valid sehingga akan dilakukan tinjauan langsung oleh pihak dinas untuk kemajuan peternakan dan pertanian di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

  • Membantu Mengajar di Taman Baca Negeri Pelangi

Sore harinya kami menuju ke tempat Taman Baca adik-adik di Ilaga ini. Di Taman Baca ini kami berkesempatan untuk mengajar membaca dan menulis. Lain halnya itu, mereka juga diajarkan bernyanyi bersama.

Membaca, menulis dan menghitung merupakan pelajaran pokok yang harus terus diasah bahkan sampai bangku SMA di Ilaga. Oleh sebab itu, kami juga berupaya membudayakan belajar di luar sekolah melalui Taman Baca Negeri Pelangi untuk nkembali mengasah kemampuan ini. Program ini di jalankan kluster pendidikan pada hari Selasa setiap minggunya dengan metode-metode pengajaran yang asyik dan dibalut dengan permainan-permainan. Hambatan dalam menjalankannya adalah eksistensi anak-anak Taman Baca yang cenderung tidak pasti, sehingga dalam proses pemantauan perkembangan perlu mengamati dan mengingat-ingat dengan teliti.

Program yang satu ini memiliki peluang keberlanjutan yang cukup baik, dengan menggerakkan para kader Taman Baca Negeri Pelangi yang sudah masuk di bangku SMA dan memiliki kepedulian lebih terhadap pendidikan adik-adiknya. Dalam menjalankan program ini juga dibantu oleh Guru Penggerak dan kader yang telah dipilih walau masyarakat juga memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap kegiatan ini. Saat menjalankan program pelatihan ini ada rasa bahagia tidak terkira saat anak-anak yang semula tidak bisa menulis, membaca maupun menghitung dan akhirnya perlahan-lahan berproses dapat melakukan sedikit demi sedikit.

Suasana Keramaian di Taman Baca Negeri Pelangi

Kamis, 30 Juni 2016

  • Inventarisasi Potensi Pembangunan Desa Bidang Peternakan

      Hari ini kami teman-teman dari Agro kembali melakukan inventarisasi potensi pembangunan desa dalam bidang peternakan. Distrik Ilaga memiliki banyak peternak khususnya memelihara ternak Kelinci dan banyak petani yang mempunyai macam tanaman yang tumbuh disekeliling area tanah di ilaga. Namun pendataan ternak dan tanaman di distrik ilaga masih belum terlaksana. Pendataan ternak dan tanaman sangat dibutuhkan sekali untuk mendeteksi keberadaan ternak dan tanaman pada setiap daerah tersebut. Pendataan tersebut sangat dibutuhkan untuk perangkat distrik, dan dinas setempat untuk mengetahui populasi ternak dan jumlah macam tanaman di daerah tersebut dan memudahkan pengontrolan penyakit pada ternak dan tanaman. Apabila tidak terdapat pendataan yang valid di daerah tersebut maka dinas akan kesulitan untuk mengecek penyebaran penyakit khususnya penyakit ternak di daerah tersebut sehingga dinas juga akan kesulitan untuk menanggulangi penyakit tersebut. Dengan adanya program ini diharapkan data valid yang sudah didapatkan bermanfaat untuk kepentingan dinas dan perangkat distik.

Pelaksanaan pendataan ternak dilakukan secara bertahap sesuai jadwal yang sudah dirancang. Tak lupa dalam hal pendataan ini, kami juga didampingi oleh dinas pertanian Kabupaten Puncak. Dengan diadakannya pendataan ternak dan tanaman ini diharapkan dinas setempat mendapatkan data yang valid sehingga akan dilakukan tinjauan langsung oleh pihak dinas untuk kemajuan peternakan dan pertanian di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Saat Kegiatan Wawancara
  • Ngobrol dengan Polsek Kabupaten Puncak

Kebetulan tempat Taman Baca ini bersebelahan dengan Polsek kabupaten Puncak. Dan asal mereka juga dari berbagai daerah, sehingga kami sempat mengunjungi dan mengobrol bersama. Bersama Pak Jalu selaku komandan Koramil dikabupaten puncak, harapannya kedepannya bisa menyambung persaudaraan dengan baik. Pak jalu pun sangat senang akan kedatangan kami. Beliau juga menyarankan untuk kita bisa datang ke koramil, apabila ada sesuatu yang ingin dibutuhkan.

Saat diskusi dengan pak jalu
  • Buka Bersama di Masjid Al Ikhlas

Menjelang buka puasa, kami sempat mampir bersama di masjid dan melakukan buka puasa bersama.

Foto Saat buka puasa bersama

Jumat, 1 Juli 2016

  • Survey Peternakan di Gome

Seperti yang dijadwalkan, pada hari ini dari pihak peternakan akan mengadakan survey peternakan di Gome untuk pendataan. Setelah itu, barulah kami melaksanakan shalat jumat.

  • Pergi Ke Tempat perkebunan Kopi

Disiang harinya bersama dinas pertanian dan perkebunan, kami diajak ketempat lahan kopi dan memanennya. Sebelum shalat Jumat Kabid Perkebunan mengajak kami untuk ke Lahan Kopi untuk memetik dan memanen kopi yang sudah matang. Disini kami juga ditemani oleh anak-anak KKN dari kluster lain dan pemilik lahan kopi ini. Memang untuk sekarang sedang musim panen. Sehingga tak lain kami juga diajak untuk membantu panen kopinya.

Saat Panen Kopi

Inilah beberapa kopi yang sudah kami ambil dan petik. Kopi di ilaga ini sudah beberapa kali diuji lab. Namun beberapa hasil yang sudah pernah diuji, hasilnya berbeda-beda. Sehingga perlu adanya olahan hasil kopi kembali, untuk didapatkan hasil olahan kopi yang terbaik. Senang rasanya ketika kami diajak untuk membantu memetik kopi ini.

Hasil memanen kopi

Usai memetik Kopi, kami pun langsung bersama warga untuk memproses kopinya. Mula-mula kami dengan warga berkumpul terlebih dahulu untuk menyiapkan alat dan tempat lainnya. Untuk memisahkan kopi dari kulitnya, kami kebetulan mengunakan dengan alat mesin.

Proses dengan mesin

Usai kopi di proses dengan mesin dengan memisahkan kulit dan biji kopinya. Kemudian warga dan kami bersama melakukan pemilihan bijinya kembali

Pemilihan biji kopi
  • Pelayanan Kesehatan Umum

            Berikutnya ada program dari Kluster Kesehatan, dimana program yang dilakukan adalah bagaimana mengoptimalkan fungsi pelayanan kesehatan di Distrik Ilaga ini. Dalam Pelaksanaan program ini, dari pihak kluster Medika terdapat sub program yaitu Perawatan Luka Infeksius dan Posyandu Balita. Perawatan luka infeksius menjadi langkah program untuk menindaklanjuti perawatan luka kecelakaan yang biasa terjadi pada masyarakat Ilaga, terutama anak anak. Program ini dilaksanakan setiap hari dengan sasaran anak-anak Taman Baca, serta penduduk yang berobat ke Puskesmas.

            Hambatan dari pelaksanaan program ini adalah kurangnya peralatan P3K serta anak-anak yang sering mengabaikan luka hingga terjadi infeksi. Terkadang, setelah diobati dan dberikan edukasi pun mereka masih kurang memperhatikan. Utnuk keberlanjutan program ini, kurang bisa direalisasikan mengingat kurangnya tenaga kesehatan yang akan memperhatikan keseharian anak anak serta masyarakat sekitar yang meimiliki luka infeksius dan tidak berobat ke puskesmas. Namun, ada alternatif jika puskesmas mau memberikan pelatihan pada guru tentang perawatan luka, akan sangat membantu dalam mencegah terjadinya infeksi luka yang berkelanjutan pada anak.

            Sub program yang kedua adalah Posyandu Balita yang dilaksanakan setiap bulan di Jl.Moko Distrik Ilaga. Kegiatan posyandu ini meliputi penimbangan dan pemberian imunisasi pada balita umur 0 bulan hingga 5 tahun.

            Hambatan dari pelaksanaan Posyandu ini adalah pendataan balita yang belum termanage dengan baik sehingga balita yang datang pada setiap bulannya tidak menentu, yang menyebabkan pemberian imunisasi serta observasi pertumbuhan balita yang kurang maksimal.

Pelayanan Kesehatan

Sabtu, 2 Juli 2016

  • Kondisi Kamar di Mess

Hampir setiap tempat KKN, pasti masing-masing ada tempat tinggal yang disediakan oleh pihak daerah itu sendiri. Kebetulan, kami pun disediakan mes ini oleh pihak PEMDA kabupaten puncak. Di mes ini kebetulan ada 3 kamar, mengingat anak cowo lebih banyak dibanding anak cewe. Maka dari itu, 1 kamar untuk anak cewe dan 2 kamar untuk anak cowo.

Kondisi Kamar cowo pada saat masih tidur
  • Survey Peternakan di Ilaga

Usai sebelumnya sharing-sharing bersama kepala dan dinas pertanian. Memang dalam segala hal program pertanian baik itu survey maupun pelaksanaan akan terus didampingi oleh dinas pertanian. Mengingat memang ketika kita jalan sendirian, dapat dikatakan agak cukup susah dan tidak semudah ketika kita memberikan penyuluhan didaerah sini. Sehingga apapun program pertanian yang direncanakan. Pihak Dinas Pertanian Kabupaten Puncak itu akan mendampingi kami.

Perjalanan hari ini kami lanjutkan kembali untuk survey peternakan di Ilaga dengan ternak yang ada yaitu Babi, kelinci dan Sapi Perah. Area peternakan yang kami kunjungi pertama. Pak Maluk selak kabid peternakan mengajak kami di distrik eromaga ini yang bertempat dikabupaten puncak, tidak jauh dari distrik ilaga. Dieromaga ini terdapat ternak sapi perah kurang lebih datang sekitar 6 bulan kemarin. Sehingga memang masih sangat baru sekali. Tapi apabila dilihat dari bangunan yang ada, bisa dikatakan sudah cukup lumayan bagus. Karena biaya yang sudah dikeluarkan untuk membangun kandang peternakan ini sudah menghabiskan uang sebesar 80 juta. Dan kedepannya akan ada perbaikan lagi agar kandangnya bisa memberikan kenyamanan kepada ternak.

Berikutnya kami ketempat Area peternakan Sapi Perah di Eromaga  kalau dilihat masalah pakannya bisa dicari sekeliling area. Hanya saja masih terbatas akan jenis pakannya. Dari Dinas Pertanian sedang menginisiasi penanman rumput gajah.

Karena dengan adanya jenis pakan yang baik, bisa memberikan pertumbuhan bagi ternak itu. Sedangkan untuk pemberian konsentrat, mereka belum sempat mencobanya. Karena konsentrat di ilaga belum bisa didapatkan.Kalaupun ada, konsentrat dibeli didaerah sebelah kabupaten. Dari sinilah kami sedang mencoba untuk mencari bahan-bahan potensi pakan lokal yang bisa kita olah menjadi konsentrat untuk ternak. Jadi baru pemberian pakan rumput yang mereka berikan ke ternak sapi perah.

Minggu, 3 Juli 2016

  • Kondisi Air di Sekitar Mes

Alhamdulillah walaupun tidak semua di sekitar tempat kabupaten puncak bisa mendapatkan air bersih. Tetapi didekat kami cukup ada lokasi air bersih yang bisa kita dapatkan. Baik itu diperoleh dari sumber mata air, sungai kecil maupun dari air hujan. Air hujan kadang kita dapatkan dan ditampung, mengingat hampir setiap hari disini turun hujan. Setidaknya airu hujan bisa kita tampung untuk mencuci alat-alat dapur yang kotor dan untuk membersihkan kamar mandi.

Untuk air yang disungai kecil dan air kami manfaatkan untuk masak dan minum, wudhu, mencuci serta mandi. Tapi ada aliran air yang dapat kita tampung dalam bak, hanya saja airnya berwarna kuning dan coklat. Sehingga hanya kita gunakan untuk mencuci piring, wudhu serta buang air kecil dan besar. Namun tak lepas itu juga, kadang air yang kita minum dan masak juga kadang-kadang  berwarna kuning. Kurang lebih selang 2 minggu kami disini, kami diberi kesempatan untuk dialiri air bersih dari paralon. Jadi bersyukur sekali, tak lama kami juga mendapatkan aliran air bersih itu.

Air di sekitar Mes
  • Silaturahmi Ke Pendeta

Hari ini merupakan pertama kalinya saya dan teman-teman non muslim bersilaturrahim ke salah satu pendeta yang ada di Kabupaten Puncak ini yaitu Bapak Pendeta Jonathan Bisay asal dari seruwi.

Saat Berdikusi dengan pendeta

Jumlah jemaat digereja ini kurang lebih ada 100 kk. Jumlah jiwa sekitar 200 orang lebih namun tidak tetap, karena banyak masyarakat yang berpindah2 dan ada yang pendatang. Dan mayoritas jemaat disini kebanyakan dari orang toraja. Hubungan gereja yang satu dengan yang lainnya sangat erat. Dan hubungan dengan masyarakat baik. Apalagi dengan yang muslim lebih erat lagi.

Saat Foto Bersama

Perkembangan di kabupaten puncak untuk masalah hubungan masyarakat sangat bagus dan akrab sekali. Intinya satu sama lain sangat membantu. Terutama pada saat gotong royong dan kegiatan-kegiatan yang mungkin bisa saling bantu membantu. “semua orang baik, itu tergantung dari kita bagaimana cara pendekatannya. Karena pendekatan itulah yang akan memberikan hubungan baik antar sesama manusia.” kata pak pendeta

Kami pun dalam membuat program yang mana berkaitan dengan KKN. Pak pendeta juga sangat membuka kami untuk mengadakan kegiatan yang akan melibatkan dengan jemaat pendeta. Dan beliau sangat senang sekali ketika memang kamu bisa membantu dalam hal kegiatan yang diadakan oleh gereja, dikala kami mempunyai waktu luang banyak.

Berfoto bersama usai bincang-bincang

Cara pendekatan dengan masyarakat yang dilakukan adalah dengan mengenai tokoh masyarakat dengan lewat kepala suku, kepala kampung. Hanya saja memang kadang perlu ada pemahaman terlebih dahulu, karena setiap masing-masing orang mempunyai pemahaman yang berbeda-beda.

  • Observasi Awal Unsur Kebudayaan Masyarakat Ilaga

Pada hari ini kluster pendidikan mengadakan obsevasi awal unsur kebudayaan pada masyarakat Ilaga. Latar belakang dari terencananya dan terlaksananya program ini ialah karena kurangnya informasi tentang kebudayaan masyarakat Ilaga sejauh kluster pendidikan melakukan studi kepustakaan. Kluster pendidikan berencana untuk melakukan pemetaan unsur kebudayaan masyarakat dengan tujuan menambah kepustakaan tentang kebudayan masyarakat Ilaga dan memberikan referensi kepada setiap orang yang ingin mempelajari atau hanya sekedar ingin mengetahui unsur kebudayaan masyarakat Ilaga.

Studi etnografi merupakan salah satu metode yang digunakan oleh para antropolog untuk mempelajari kebudayaan suatu masyarakat. Dalam pemetaan unsur kebudayaan ini kluster pendidikan juga menggunakan metode etnografi yaitu tujuh unsur kebudyaan universal masyarakat dari Koentjaraningrat. Ketujuh unsur kebudayaan masyarakat yang menjadi patokan ialah sistem religi/kepercayaan, sistem sosial, sistem bahasa, sistem mata pencaharian, sistem teknologi dan peralatan, sistem kesenian dan sistem pengetahuan masyarakat.

Observasi awal kebudayaan masyarakat Ilaga merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan dalam program inventarisasi budaya daerah/nasional. Studi kepustakaan merupakan observasi pra-lapangan dan observasi lapangan yang dilakukan dengan meggunakan wawancara dengan masyarakat, tokoh masyarakat, dinas kebudayaan dan pariwisata.

Saat Prosesi Wawancara

Hasil dari observasi yang dilakukan ialah sangat jelas bahwa kurang sekali karya ilmiah yang menceritakan tentang kebudayaan masyarakat Ilaga baik secara eksplisit maupun secara implisit. Selain itu kebudayaan merupakan salah satu kekayaan masyarakat yang sangat ternilai dan begitu epik, dimana sangat menarik untuk dipelajari sehingga menjadi salah satu hal yang tak bisa dilepaskan dari tanah Papua itu sendiri. Untuk itu setelah dilakukan observasi terkait hal tersebut dan menganalisis hasilnya, kemudian diputuskan bahwa perlu adanya suatu karangan ilmiah yang menjelaskan kebudayaan masyarakat baik itu dalam bentuk buku, artikel dan lain sebagainya.

Hambatan serta tantangan cukup banyak ditemui saat pelaksanaan program inventarisasi budaya daerah/nasional ini. Salah satunya adalah luasnya daerah Ilaga, medan yang sulit dan penyebaran rumah warga yang tidak terpusat membuat kondisi menjadi sangat susah untuk mengumpulkan data yang akan dibutuhkan karena pada saat itu anak-anak kluster pendidikan harus berjalan kaki untuk mengumpulkan data-data tersebut.

Tantangan yang dirasakan selama observasi ialah tidak terlepas dari begitu besarnya keinginan untuk mendapatkan data terkait kebudayaan masyarakat Ilaga yang sungguh begitu menarik. Kondisi masyarakat yang tidak begitu normal dalam artian daerah Ilaga merupakan daerah konflik membuat semangat kami untuk mengumpulkan data semakin besar, disamping juga harus berhati-hati dalam setiap kegiatan yang akan dilaksanakan.

Kegiatan dalam program inventarisasi budaya daerah/nasional ini termasuk kegiatan internal yang hanya dilakukan oleh mahasiswa KKN saja. Dalam menjalankan program inventarisasi budaya daerah/nasional, khususnya dalam observasi dan wawancara dilapangan kluster pendidikan mendapat bantuan dari tokoh masyarakat masyarakat sekitar, Tentara Nasional Indonesia, Kantor dinas kebudayaan dan pariwisata serta anak-anak didik SD YPPGI Eromaga dan peserta didik taman baca negeri pelangi.

Temuan baru yang didapatkan dalam Inventarisasi budaya daerah/nasional ini ialah adanya beberapa kaerifan lokal masyarakat yang ternyata selama ini belum tereksplor sama sekali, seperti budaya putar kopi dan sumbang tangis yang menurut kami hal tersebut haruslah dapat diungkap lebih jauh lagi. Program Inventarisasi budaya daerah/nasional juga memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Hal ini dikarenakan adanya berbagai hal unik yang belum dapat terungkap dalam kehidupan masyarakat Ilaga. Dengan kondisi masyarakat yang dapat mendukung kegiatan ini ditambah lagi tokoh masyarakat yang juga memberikan bantuan yang sangat besar, kegiatan ini dapat dikatakan memiliki potensi pengembangan dan keberlanjutan yang besar.

Senin, 4 Juli 2016

  • Penyuluhan Pembuatan Pupuk Kandang dari Limbah Kotoran Ternak

Kegiatan hari ini kami ada kegiatan penyuluhan terkait ternak Babi dan Kelinci tepatnya di kampung kimak, distrik ilaga, Kabupaten Puncak. Diadakannya penyuluhan ini memang untuk memberikan gambaran kepada peternak bagaimana cara pemeliharaan, pengenalan kandang, olahan hasil ternak, pengolahan limbah ternak, dan produksi serta reproduksi.

Saat acara penyuluhan dibuka

Penyuluhan atau sosialisasi ini dihadiri oleh sekitar 20 orang lebih baik itu dari bapak-bapak maupun ibu-ibu. Tak hanya itu, anak-anaknya pun diajak semua. Karena kebetulan hampir semua keluarga di daerah kimak diajak semua. Agenda penyuluhan ini dimulai dari penyampaian pemeliharaan kelinci dan dilanjutkan pembuatan pupuk.

Penyuluhan Pemeliharan Ternak Kelinci

Beberapa hal yang memang menjadi hambatan mereka ketika kita menyampaikan adalah cara kita menyampaikan dengan bahasa indonesia. Dan tidak semua orang yang ikut penyuluhan ini paham dengan penyampaian Bahasa indonesia. Bersyukur kami didampingi oleh kabid(kepala bidang) peternakan dan staf-stafnya. Sehingga ketika kita menyampaikan pengetahuan kepada mereka, barulah pak maluk selaku kabid peternakan kabupaten puncak menyampaikan kembali kepada semua yang hadir dengan bahasa yang mereka tahu.

Pembuatan Pupuk Kandang oleh Mahasiswa KKN-UGM PPA-03 Menjadi Ketertarikan Para Peternak Distrik Ilaga-Gome, Kabupaten Puncak, Papua. Selain mudah dalam pembuatannya, mudah mencari bahan dan alat, proses yang tidak lama serta kemanfaatan yang baik untuk tanaman. Pupuk kandang ini bisa menjadi salah satu bisnis yang menggiurkan ketika nantinya bisa diperjualbelikan di kabupaten puncak.

Sontak kami pun berfikir untuk memberikan materi terkait bagaimana cara pengolahan limbah ternak dan pemanfaatan di lahan pertanain. Karena ini adalah suatu hal yang baru. Dan belum ada satu pun yang mau menggeluti dalam bidang ini. Dari Kabid(kepala bidang) peternakan dan beberapa orang lain ada rasa keterkaitan sendiri ketika akan mencoba melihat hasil nyata dari pupuk kandang itu sendiri.

Sehingga dalam penyuluhan kali ini pun kami melakukan sharing dan langung praktek langsung terkait pembuatan puPuk kandang. Pembuatan pupuk kandang ini terbuat dari kotoran ternak babi serta seresah rerumputan dicampur dengan EM4, air dan bahan lainnya yang mudah didapatkan disekitar rumah masyarakat dan mudah untuk didegradasi oleh bakteri. Dari tanggapan masyarakat petani Distrik Ilaga-Gome menyatakan bahwa petani tertarik untuk mencoba mengikuti membuat pupuk kandang untuk lahannya masing-masing. Hal tersebut dibarengi dengan ketertarikan petani untuk membeli bakteri starter perombak bahan pupuk kandang yang belum tersedia di Distrik Ilaga dan harus membelinya di Timika. Namun, hal tersebut dapat menjadi hambatan dalam pengembangan pupuk kandang karena ketersediaan bakteri starter EM4 tidak mudah untuk didapatkan di Distrik Ilaga karena keterbatasan modal transportasi pengangkut berupa pesawat dan pembatasan barang cair berbahan bakteri di bandara.

            Hambatan lain dalam pengembangan pupuk kandang di Distrik Ilaga yaitu karena faktor cuaca yang sering berubah-ubah pada kondisi suhu dan curah hujan yang dapat mengakibatkan aktivitas bakteri dalam merombak bahan pupuk kandang tidak dapat bekerja secara optimal. Optimalisasi kerja bakteri juga dapat dipengaruhi oleh kandungan air di lingkungan tempat pengkomposan, di mana tempat pembuatan pupuk kandang diharapkan pada tempat yang cukup kering tidak ada penambahan air yang terlalu banyak dari luar. Hal tersebut terjadi pada proses pembuatan pupuk kandang pada saat itu dimana kompos di letakkan dalam tanah yang keadaannya sering dalam keadaan lembab terus, sehingga menyebabkan kematangan pupuk kandang menjadi pupuk bokhasi menjadi lebih lambat dan lama dari pada keadaan pupuk kandang diletakkan di atas permukaan tanah.

Pembuatan Pupuk Kandang

            Dalam pelaksanaan kegiatan pembuatan pupuk kandang ini, masyarakat petani berperan andil dalam pelaksanaan praktek pembuatan pupuk kandang pada awal pencampuran dan pada waktu pembalikan dan pengecekan kematangan pupuk kandang, sedangkan mitra dalam program ini yaitu Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Puncak berperan serta besar dalam persiapan alat dan bahan pembuatan pupuk kandang, mengundang masyarakat petani untuk datang dalam pelatihan pembuatan pupuk kandang hingga pada penyiapan konsumsi bagi petani. Sinergisme antara mahasiswa, masyarakat petani dan Dinas Pertanian sangat diperlukan dalam kegiatan ini agar dapat berjalan dengan lancar dan aman.

            Dalam pengembangan dan keberlanjutan program pembuatan pupuk kandang ini perlu disuluhkan secara intensif kepada masyarakat petani secara luas agar pembuatan dan penggunaan pupuk kandang dapat terus dilakukan dan diterapkan oleh petani di Distrik Ilaga serta distrik lainnya juga. Pembuatan dan penggunaan pupuk kandang dari kotoran ternak dan/atau seresah tanaman perlu terus diaplikasikan oleh petani di lahan agar kesuburan tanah tetap terjaga dan pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan oleh petani dapat tetap tumbuh dengan optimal serta keberlanjutan usaha pertanian dapat terus berjalan dengan stabil dan bertanggung jawab.

Usai acara, kami pun sempat makan bersama. Akan tetapi bagi yang muslim tidak dapat mengikuti makan, karena sedang berpuasa. Makan yang disediakan, seperti halnya makan-makan yang biasa disuguhi ketika ada acara-acara dilapangan. Dimana hidangan makanannya terdapat sayur dan ayam. Pembuatan hidangan makanan ini dilakukan oleh kerjasama ibu-ibu untuk memasak. Kondisi seperti inilah, yang membuat suasana menjadi menyenangkan.

Saat Prosesi Masak oleh ibu-ibu
Saat makan sudah siap untuk dibagikan
Saat sedang makan

Dari mulai awal penyampaian dan tanya jawab semua berjalan lancar dan baik. Bahkan diakhir acara pun kami sempat berfoto bersama. Kami berharap setelah dari penyuluhan ini para peternak dapat mulai mencoba teknis pemeliharaan ternak yang baru, baik itu dari pakan, kesehatan, maupun pengolahan limbahnya.

Terimakasih juga buat teman-teman dari kluster lain yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini. Karena adanya teman-teman, acara dapat terlaksana dengan baik.

  • Melihat Keindahan Pelangi

       Usai selesai kegiatan program penyuluhan ternak kelinci dan pembuatan pupuk kompos, kami pun kembali ke mes. Betapa kagetnya, ada pelangi yang muncul di sore hari. Perihal jarang sekali saya menemukan pelangi muncul dan sekarang terlihat jelas dari mes kami.

Foto depan mes

Selasa, 5 Juli 2016

  • Pemetaan Sistem Bahasa Kebudayaan Masyarakat

Kegiatan hari ini, Kluster Pendidikan akan mengadakan pemetaan sistem bahasa kebudayaan di masyarakat. Pada dasarnya pada masyarakat Ilaga ada beberapa bahasa yang digunakan dalam menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari. Bahasa yang biasa digunakan tersebut ialah bahasa Indonesia, bahasa suku Dani dan bahasa suku Damal.

Hambatan serta tantangan yang ditemui saat pelaksanaan pemetaan kebudayaan tidak terkecuali pemetaan sistem pengetahuan ini adalah sulitnya berkomunikasi dengan tokoh masyarakat maupun tokoh adat karena perbedaan kultur dan budaya. Dalam melakukan pemetaan kebudayaan beberapa kali kami ditemani oleh guru penggerak dan aparat setempat, serta translator yang menghubungkan percakapan antara kami dan narasumber. Selain itu, kurangnya waktu dalam pemetaan kebudayaan juga menjadi hambatan dan tantangan tersendiri untuk kami. Di tengah padatnya program lain yang juga menuntut untuk dilaksanakan dengan baik, teman-teman dari kluster pendidikan harus mecari celah waktu untuk melakukan pemetaan. Dan juga ketika mengobservasi dan ingin mengambil gambar tidak boleh sembarangan.

Dalam menjalankan program pemetaan kebudayaan khususnya sistem pengetahuan masyarakat Ilaga itu menjalin kemitraan dengan tokoh masyarakat, tokoh adat, dan Kantor Pariwisata dan Kebudayaan. Peran serta masyarakat pun terasa dalam program ini, dimana masyarakat cukup terbuka dan mau berbagi mengenai informasi-informasi kebudayaan di Ilaga, sehingga program pemetaan kebudayaan ini dapat berjalan dengan cukup lancar.

Program pemetaan kebudayaan masyarakat Ilaga ini perlu pengembangan serta keberlanjutan program agar memudahkan orang-orang yang ingin mendapatkan data mengenai kebudayaan di Ilaga. Dengan adanya pengembangan dan keberlanjutan dari program pemetaan kebudayaan : kesenian, masyarakat Ilaga ini diharapkan dapat dibentuknya pusat informasi kebudayaan di Ilaga.

Setelah wawancara terkait kebudayaan yang ada di Ilaga, dapat dikatakan  bahwa Indonesia ini benar-benar luar biasa terutama adanya ilaga ini. Kebudayaan sangat mempengaruhi kehidupan setiap sendi manusia Indonesia. Meskipun secara latar belakang kami dan masyarakat tentu berbeda, masyarakat tetap terbuka dengan kami. Kearifan lokal masyarakat sangat kaya dan wajib untuk diketahui oleh seluruh bangsa Indonesia. Maka dari itu penting untuk kemudian kebudayaan di Ilaga disebarluaskan.

Pemetaan Kebudayaan dilakukan dengan mewawancarai Bapak Jembatan Murib, yang memegang panah. (Ketua Suku Dani)
  • Inventarisasi Kandang Ternak Babi

Bersyukur dalam program inventarisasi/pendataan Kandang Ternak Babi yang dibantu oleh Dinas Kabid Peternakan sudah selesai. Pendataan ini dilakukan untuk monitoring keadaan ternak dan kandang. Selain itu juga akan ada pembentukan kelompok ternak Babi.

Saat Kunjungan Ke kandang babi
  • Malam Takbiran

Hari ini merupakan 1 hari sebelum lebaran. Pastilah setiap orang akan sibuk untuk mempersiapkan perayaan hari idul fitri bagi orang muslim. Berbeda dengan kami yang muslim disini, dimana kami sudah merelakan waktu sejak awal untuk melaksanakan kewajiban KKN kami di ilaga ini. Otomatis, dari jauh-jauh hari kami sudah menyampaikan kepada keluarga kalau perayaan idul fitri tidak bersama dengan keluarga dirumah.

Malam takbiran pun, biasanya kalau dirumah keluarga itu sibuk dengan masak-masak untuk perayaan esok hari raya, seperti halnya masak opor ayam dan lain sebagianya. Lain halnya itu, biasanya kalau dirumah terutama untuk laki-laki melantunkan kalimat takbir dimasjid. Pada saat malam takbir ini, beberapa dari kami ada yang berada di masjid untuk melantunkan kalimat takbir dan beberapa lainnya hanya berdiam diri di mes. Lain halnya itu, teman-teman yang berada di mes ada yang berksempatan untuk melakukan bakar-bakar ayam dibelakang mes.

Acara bakar-bakar ayam.

Rabu, 6 Juli 2016

  • Hari Raya Idul Fitri

Momen luar biasa dan menjadi kenangan hidup. Dimana kami dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri di ilaga ini, walaupun sebenarnya ada rasa sedih ketika tidak dapat merayakan momen lebaran bersama keluarga.

Waktu menjelang akan shalat ied, sehingga bagi kami yang muslim terlebih dahulu untuk siap-siap dan berangkat menuju masjid.

Saat shalat Ied di Masjid

Kami dari Tim KKN Kabupaten Puncak Papua mengucapkan “Selamat Menyambut kedatangan Idul Fitri 1 Syawal 1437 H, Taqabbalallohu Minna wa Minkum Shiyamana wa shiyamakum. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H”. Mohon maaf lahir dan bathin Semoga ibadah puasa kita diterima Allah SWT, dan semoga kita selalu dalam Ridho Allah Swt. Amin”

Saling memaafkan dengan berjabat tangan adalah suatu hal yang penting dikala Hari Raya Idul Fitri ini. Semoga dosa-dosa yang pernah kita lakukan antara satu sama lain diampuni Allah SWT. Amin. Usai Shalat Hari Raya Idul fitri 1437 H, kami pun beranjak kerumah-rumah warga sesama muslim di ilaga untuk silaturrahmi dan saling memaafkan. Harapannya semoga hubungan sesama muslim tetap terjaga.

Saat saling bersalam-salaman
Saat berfoto bersama didepan masjid
  • Silaturahmi ke rumah warga-warga sekitar

Usai dari shalat ied, layaknya hari raya idul fitri pada umumnya dimana setiap orang akan mengunjungi rumah warga lain untuk saling memaafkan. Bersyukur sekali kami bisa berkesempatan untuk bisa saling silaturahmi dan saling memafkan, walaupun sebenarnya kami juga belum mengenalnya. Akan tetapi, sambutan mereka benar-benar luar biasa, layaknya keluarga sendiri.

Saat silaturhami ke rumah warga

Tak lupa selain berkunjung kerumah-rumah, kami pun sempat menikmati makanan-makanan dan kue lebaran yang dihidangkan beberapa warga muslim yang ada diilaga. Sungguh kami sangat berterimakasih atas sambutan yang diberikan. Semoga kebaikan yang telah diberikan, akan dibalas oleh Allah dengan pahala yang banyak. Dan tak lain persaudaraan sesama muslim juga tetap selalu erat dengan adanya silaturrahim itu.

Saat menikmati hidangan makanan
  • Silaturahmi ke tempat Angkatan Darat Yonif 751/Raider

Silaturahmi selanjutnya kami ke tempat Angkatan Darat Yonif 751/Raider, kebetulan tempat tinggalnya tidak jauh dari tempat mes kami. Sehingga pada saat itu, kami sempat disuruh untuk berkunjung

Saat silaturahmi
Tagged , , , , , , , , , ,