My Story, Travelling

Trip to Singapura

Sangat mengesankan dan menyenangkan ketika saya berada disingapura kurang lebih transit selama satu hari.  Berawal dari kami delegasi indonesia yang sebelumnya berdiskusi terkait acara AYLA, Filipina 2015. Kami sempat bingung ketika akan memilih penerbangan, waktu dan transit yang akan pilih. Dan pada saat sebelum memilih waktu untuk kepulangan nantinya diindonesia. 8 dari 6 delegasi dari Indonesia kebetulan belum sempat membooking tiket pesawat pulang, hanya saja untuk pemberangkatan kebanyakan berbeda penerbangan. Kemudian kami akhirnya memilih penerbangan pulang dari Filipina ke indonesia dengan transit di singapura terlebih dahulu selama kurang lebih 1 hari. Karena memang dari harga penerbangan yang sama, sehingga kami memanfaatkan transit dengan waktu cukup lama. Agar kami bisa mempunyai waktu luang juga bisa jalan – jalan disingapura.

Tibalah saat selesainya acara AYLA di filipina. Kemudian dengan jadwal pulang yang kita undurkan 1 hari selama di Filipina. Sehingga kami dapat menyempatkan juga waktu itu di Filipina untuk jalan – jalan menikmati lingkungan yang ada. Dan bersyukurnya semuanya berjalan dengan lancar, mengingat dari anak Filipinanya sendiri banyak yang menemani kami untuk mengunjungi beberapa tempat difilipina yang cukup bagus. Hanya saja setelah selesai dari filipina menuju ke singapura. Kami merasa bingung ketika nantinya berada disingapura akan menginap ditempat siapa dan bagaimana untuk jalan-jalannya.

Bersyukurlah dari hasil kegiatan AYLA di Filipina itu yang mana pesertanya dari berbagai perwakilan ASEAN, tak lain ada juga 2 orang dari singapura. Maka dari itu kami mencoba menghubungi salah satu dari mereka dengan harapan nantinya bisa membantu kami selama berada disingapura. Bersyukurlah pada saat kami masih dibandara Filipina, salah satu dari kami pun langsung menghubungi fikri. Dan selanjutnya Fikri pun mau membantu kami dari mulai penjemputan di bandara singapura dan mengajak kami untuk menginap diapartemennya. Sungguh luar biasa dan bersyukur bisa berteman dan bertemu dengan fikri ini.

Waktu menunjukan sekitar pukul 7 malam kami sampai disingapura, dan luar biasanya  fikri ini sudah siap menunggu kami di bandara. Setelah itu kami segera menaiki taksi untuk menuju ke apartemennya. Disitulah kami menginap semalaman. Keesokan harinya setelah shalat subuh dan mandi pagi. Kami disapa oleh kedua orang tuanya, mengingat saat tadi malam mereka sudah tidur. Dan rupanya kami juga sudah disiapkan makan pagi. Cukup mengenyangkan lah sebagai pengganjal perut, walaupun bukan nasi hehe. Selanjutnya kami bersiap-siap untuk jalan -jalan menyelusuri negara singapura. Walaupun sebenarnya tadi malam sudah didiskusikan mau kemanakah nantinya kita akan jalan-jalan. Tapi tetap saja kita tidak tahu tempat yang akan kita tuju. Dengan baik hari fikri mau menolong kita untuk ikut bersama jalan-jalan. Sampai dia mau merelakan waktunya untuk izin bekerja. Dan herannya lagi selama perjalanan, untuk transportasi semua fikri yang bayarin dari mulai naik bis hingga MRT. Wah luar biasa memang si fikri ini, baik hatinya.

Untuk perjalanan, kami memakai transportasi dengan kartu yang namnya EZ-Link yang harganya kalau tidak salah $12 dengan saldo $7. Dengan kartu ini kami bisa bebas keliling singapura naik MRT ataupun bus selama saldonya mencukupi. Kalau untuk turis ada yang namanya Singapore Tourist Pass tapi kami lebih memilih EZ-Link karena expirednya lama, kalau kapan-kapan ke Singapore bisa dipakai lagi. Untuk pemakaiannya harus di-Tap waktu mau berangkat dan di-tap kembali ketika tiba, kalau tidak di-tap ketika tiba nanti saldonya kepotong banyak sesuai rute terjauh line itu. Kartu ini bisa ditop-up di sebagian besar MRT Station.

PATUNG MERLION

Perjalanan pertama kami langsung ke tempat iconic dari Singapore yaitu Merlion Park.  Stasiun yang terdekat dengan Merlion Park adalah Raffles Place. Jadi, kami Naik MRT kemudian turun di stasiun NS26 – Raffles Place. Sebelum melanjutkan perjalanan ke Merlion Park kami santai dulu menikmati suasana di Raffles Place Open Place Park, sebuah taman kota yang dikelilingi gedung tinggi. Sampai di Merlion Park, sudah banyak orang yang berfoto dengan background patung Merlion ataupun berlatar Marina Bay Sands.

Dari tempat ini juga bisa melihat Esplanade – gedung yang mirip durian, Singapore Flyer alias bianglala besar yang bisa membawa pengunjung melihat Singapura dari ketinggian, Helix Bridge yang kalau malam hari terdapat lampu yang bernyala warna-warni, dan Marina Bay Sands yang gedungnya unik. Di Marina Bay Sands ini ada pertunjukan air mancur yang sangat bagus, saya dan temen-temen pun dapat menonton dengan tenang sambil duduk-duduk santai di pinggiran Marina Bay yang rapi dan teratur bersama para pengunjung lain. Rasanya ini adalah salah satu tempat wajib untuk wisatawan. Kalau belum mengunjungi ke tempat satu ini, rasanya kalian belum ke Singapura judulnya. Setelah puas berfoto di sana, saya dan teman-teman berniat untuk melanjutkan perjalanan kembali.

UNIVERSAL STUDIO SINGAPORE

Berikutnya kami menuju ketempat Sentosa Island! Pertama kami ke Vivo City Mall naik MRT turun di stasiun NE1 – Harbourfront. Dari sini kami naik monorel menuju pulau Sentosa dengan membeli tiket masuk. Tempat kami kunjungi di Sentosa Island adalah Universal Studio Singapore(USS). Sebelumnya saat kami usai Patung Merlion dengan jalan yang cukup jauh dan melelahkan. Akhirnya di USS, kami sempatkan untu istirahat sejenak sambil memakan bekal yang kami bawa. Barulah saat di sekitar USS sudah mulai kosong, kami pun menuju lebih dekat untuk mengambil foto bersama.

 

BELANJA OLEH-OLEH

Setelah puas menikmati beberapa wisata yang  sudah kami kunjungi. Kami pun langsung menuju tempat belanja oleh-oleh dan tempat shalat untuk shalat dhuhur. Saya dan teman-teman salat dhuhur di salah satu masjid terbesar di Singapura, Masjid Sultan Singapura, Muscat Street. Masjid yang luar biasa bagus dengan didominasi warna hijau dan emas. Warna hijau mengembuskan napas Islam, sementara warna emas warna kebanggaan kerajaan Melayu. Rumah-rumah di sekitar masjid ini pun berdesain rumah Melayu kuno. Pemerintah Singapura sengaja mempertahankan bangunan lama di antara bangunan-bangunan pencakar langit di Singapura. Nama “Muscat” sendiri diambil dari nama ibu kota kesultanan Oman yang terletak di utara Laut Arab. Jadi, Masjid Sultan Singapura menggambarkan sejarah masyarakat Melayu dan Arab di negara berpenduduk 5,3 juta ini.

Kebetulan saya sempat melewati Masjid Sultan di daerah Kampong Glam, tidak jauh dari Bugis Street. Di daerah ini juga banyak sauvenir-sauvenir murah yang bisa dibeli buat oleh-oleh. Kebetulan kami juga sempat beli beberapa suvenir dan jajanan murah di Bugis Street market yang rame banget. Ternyata di sini sesuai namanya banyak orang-orang Arab yang jualan kain/jilbab/pashmina. Disekililing ini, banyak warung yang menyediakan makan. Akhirnya kami pun sempat makan terlebih dahulu. Alhamdulillah, kami sempat dibayar makannya oleh teman kami yang dari singapura.

PULANG KE INDONESIA

Setelah puas menikmati wisata, belanja, dan merasakan makanan di Singapura. Jelas sekali, bahwa liburan kali ini disingapura sangat menyenangkan. Semoga di lain kesempatan kami dapat berkesempatan untuk berkunjung ke tempat ini kembali. Amin.

Sudah hampir 1 minggu berada di Filipina dan Singapura, dengan suasana yang beraneka macam rasa. Pastilah akan merasa kangen untuk kembali di Indonesia. Usai kembali ke tempat Apartemen Fikri, kami pun langsung bergegas menuju Bandara Singapura dan pulang menuju Indonesia. Dari  Singapura kami turun di Jakarta, barulah di Jakarta kami naik kereta untuk sampai di Jogjakarta kurang lebih sekitar 8 jam perjalanan. Luar biasa memang waktu perjalanan cukup lama, akan tetapi kita coba nikmati selama perjalanan pulang. Barulah saat sampai Jogja, suasana menjadi sangat lega dapat menikmati suasana kampus.

Tagged , , , ,