My Story

Acara Perpisahan DAI Ramadhan dan Buka Puasa Bersama

Senang rasanya usai kembali ke Kampung Halaman di Purbalingga dan bertemu dengan dulunya teman-teman satu tempat pengajian. Rindu sekali, dimana pada saat-saat itu saya dapat berkesempatan mengaji bersama anak-anak di desa ini. Sudah hampir 4 tahun terakhir ini, di desa kami terdapat Acara Dai Ramadhan yang berasal dari Pondok Pesantren Tegal Rejo. Salah satu kegiatan Dai Ramadhan yaitu mengajar kitab di tempat pengajian kami yang sudah hampir berumur hampir 10 tahun lebih. Dai Ramadhan atau biasa kami panggil dengan nama Mas Ibad ini hanya dapat berada di kampung kami selama Bulan Ramadhan. Sehingga sebelum Dai Ramadhan kembali ke tempat pondok, pengajian di Desa kami dengan nama TPQ An-Nisa Ul-Mubarraqah berencana untuk mengadakan semacam acara perpisahan dan Buka Bersama.

Bersyukur saya dapat berkesempatan untuk bergabung bersama mereka, pasalnya beberapa teman mengajak saya untuk dapat megikuti pengajian dan acara perpisahannya. Tepatnya hari kamis(22/06) kemarin, Alhamdulillah acara dapat terlaksana dengan baik. Dimana setiap anak-anak di pengajian ini dapat menikmati acara dari mulai pembukaan, pembacaan tahlil, sambutan-sambutan, dan acara pentas.

Sambil menunggu Buka Puasa Bersama, salah satu guru ngaji kami pun sempat berceramah terlebih dahulu. Dimana salah satu pesan yang dapat kita ambil, bahwa di Hari Raya Idul Fitri nan indah tidak harus memakai pakaian yang baru. Mengingat, pakaian yang kita kenakan selama pengajian pun juga sebenarnya sudah termasuk baik dan bagus. Tapi yang terpenting adalah dimana kita dapat mensucikkan hati kita dengan saling memaafkan satu sama lain, terkhusus kepada kedua orang tua kita yang mungkin secara langsung maupun tidak kita banyak kesalahan.

Usai dari tausiyah, kami pun sempat memberikan kenang-kenangan kepada Dai Ramadhan. Dengan harapan, semoga sesuatu yang kami berikan dan bermanfaat dikemudian hari, sekaligus dapat terus terjalin hubungan silaturrahimnya.

Ketika menjelang Adzan maghrib, kami pun langsung bersiap-siap untuk membatalkan puasa terlebih dahulu. Kemudian shalat maghrib bersama, dilanjutkan dengan makan besar bersama. Makan luar biasa kali ini mengingatkan saya ketika berada di Pondok saat SMA. Dimana satu nampan makanan kita makan bersama-sama dengan porsi yang besar, dengan tujuan untuk kebersamaan satu sama lain.

Momen langka ini jarang saya temui saat berada menjadi Mahasiswa di Yogyakarta. Sekali lagi acara ini sangat berkesan bagi saya dan semuanya. Semoga di Bulan Ramadhan mendatang aka nada suasana seperti ini kembali. Amin.

Tagged , , , ,