My Story

Menikmati Suasana di Taipei, Taiwan

Berfoto Bersama di Depan KDEI Di Taipei, Taiwan

Senin, 17 Oktober 2016

Pagi-pagi kami bangun utntuk siap keluar dari Hotel. Padahal kami ingin menikmati lebih lama lagi disini, pasalnya segala fasillitas yang disediakan sangat memberikan kenyamanan bagi kami. Tapi, bagaimana pun kami juga masih menjadi mahasiwa, banyak yang harus kami urus di Indonesia. Sehingga tidak seenaknya kami harus tetap disini. Setelah semua siap berada di depan hotel, kami pun berpisah dengan salah satu LO kami, mengingat satu LO kami akan ikut bersama. Kebetulan rumah Lo kami yang ikut ini bertempat di Taipei ini.

Kurang lebih perjalanan selama 5 jam kami tempuh dari Tainan sampai ke Taipei. Dimana kami sempat pindah bus satu ketempat bus lainnya juga. Akhirnya sekitar jam 12 siang kami sampai di tempat penginapan kami, tempat yang kami tempati ini dapat dikatakan sungguh bagus, dimana kami dapat melihat dari jauh ke indahan dengan TAIPEI 101.  Selanjutnya, disore harinya kami sempat makan terbih dahulu. Barulah setelah itu kami langsung menuju ke Elepant Mountain. Gunung ini unik, karena posisinya berada di tengah kota Taipei. Alhasil, saat kita berada di puncaknya, kita bisa menyaksikan lanskap kota lengkap dengan ikon Kota Taipei, yaitu Menara Taipei 101. Tak perlu takut, untuk mendaki sudah ada tangga. Lelah menaiki anak tangga pun akan terbayar dengan pemandangan yang bisa kita dapat dari atas gunung ini.

Selanjutnya kami berpindah kembali ke TAIPEI 101, dimana kami akan melihat lebih dekat suasana yang ada. Menara Taipei 101 merupakan menara tertinggi di dunia yang berada di Teipei Taiwan. Sebagai pencakar langit setinggi 101 tingkat dengan ketinggian 608 meter terletak di Distrik Xinyi. Atau bisa juga disebut dengan nama Gedung Finansial International Taipei. Angka 101 sebagai nama menara mengambil hari nasional Taiwan yang dirayakan setiap 10 Oktober atau 10-10 atau yang dikenal sebagai DoubleTenth National Day. Sempat masuk ke dalam juga pada saat itu, namun hanya sampai berada pada lift 1, karena semakin kita naik ke lift berikutnya akan dikenakan tarif biaya. Akhirnya kami pun hanya cukup berfoto-foto didepan.

Selanjutnya, kami terbagi menjadi dua. Dimana ada yang mau ikut untuk ke pasar makanan di Ximending Market, Taipei dan ada yang lebih memilih pulang terlebih dahulu. Lokasinya yang berada di pusat keramaian wisatawan, membuat pasar malam ini selalu dijejali pengunjung setiap malamnya. Penggemar belanja pasti akan sangat dimanjakan di pasar ini. Dengan pernak-pernik barang dan suvenir yang lucu, pasti membuat wisatawan betah untuk menyusuri tiap lorongnya. Untuk harganya pun tidak terlalu mahal. Selain suvenir, terdapat pula berbagai macam rumah makan, atraksi jalanan, department store, batu giok, pakaian, dan tentu saja berderet makanan ringan khas Taiwan yang sudah tersohor di seluruh dunia.

Barulah selanjutnya, kami pulang ke tempat penginapan. Tidak lupa, kami pun harus siap-siap packing terlebih dahulu. Dimana besok adalah hari terakhir kami untuk di Taipei.

Selasa, 18 Oktober 2016

Kami dijadwalkan untuk ke KDEI(Kantor Dagang Ekonomi Indonesia) dipagi harinya. Di KDEI ini kami beretemu dengan pengurus-pengurus yang mengurusi KDEI ini. Lain halnya itu, kami diajak diskusi juga mengenai keadaan yang ada di Taiwan ini. Dari mulai membahas terkait tenaga kerja Indonesia di Taiwan, mahasiswa Indonesia, maupun terkait sistem pendidikan dan kehidupan Taiwan.

Kurang lebih bincang-bincang selesai sampai sekitar waktu dhuhur tiba. Setelah itu, kami makan dan berfoto bersama. Selagi makan, beberapa dari kami diajak untuk melakukan wawancara atas perjalanan festival tari yang dilakukan selama kurang lebih 2 minggu kemarin.

Lain halnya itu, kami sempat diliput oleh Media TV di Taiwan. Selengkapnya dapat dilihat di Link Youtobe ini 

Berikutnya kami ketempat perbelanjaan hingga malam hari, dimana kami dapat sesuka hati untuk memakan makanan yang ada disekeliling tempat oleh-oleh ini. Tidak lupa pastinya, kami juga harus memilih barang-barang yang nantinya untuk kami bawa pulang di Indonesia. mengingat bus di Taiwan itu hanya sampai jam 9 malam. Sehingga, pada pukul 8 malam kami harus siap-siap untuk pulang dengan membawa barang-barang dari hasil memborong.

Namun, beberapa kami dari kami masih ada yang belum puas, sehingga beberapa dari kami sempat ada yang ke Shialin Market untuk melihat apakah ada barang-barang yang cocok untuk kami beli. Shilin Night Market (pasar malam Shilin) merupakan pasar malam terbesar dan paling terkenal di Taipei Taiwan, khususnya berkaitan dengan makanan, dan merupakan tempat favorit bagi pengunjung disana untuk kehidupan malam. Pasar malam ini terletak dekat lokasi bekas sebuah dermaga di Sungai Keelung. Pasar malam Shiilin resmi didirikan di daerah ini pada tahun 1909. Dengan masuknya para pelanggan, bisnis-bisnis baru dan penjual makanan mulai membangun diri di daerah ini. Disamping pasar malam Shilin juga terdapat penjual makanan dan restoran-restoran kecil serta toko-toko penjual bukan makanan. Di pasar malam Shilin tedapat 539 kios dengan lahan parkir yang dapat menampung kurang lebih 400 kendaraan mobil. Selain penjual makanan di sekitar pasar malam Shiling juga ramai berjualan seperti pakaian-pakaian, souvenir, mainan hingga tempat karaoke dan bioskop.

Sesampainya di penginapan, kami pun beres barang-barang kami untuk pergi esok harinya.

Rabu, 19 Oktober 2016

Kalau kemarin, kami berpisah dan pergi di Tainan, kalau untuk kali ini  kami harus berpisah di Taipei. Sungguh berasa sedih, berkali-kali kami harus berpisah dengan orang dan tempat yang kami cintai. Mobil yang kami sewa untuk menuju ke bandara sudah siap berada di depan penginapan kami. Lo kami pun masih mendampingi kami sampai benar-benar sampai di Bandara.

Sekitar jam 10 pagi kami sudah mulai check ini untuk perjalanan dari Bandara Internasional Taoyuan, Taipei menuju Hongkong. Beberapa dari kami oun ada yang sempat menangis karena harus bepisah dengan LO kami, dan kami pun tidak lupa mengenang foto bersama di Bandara. Usai kami selesai check in dan melakukan penerbangan untuk transit beberapa jam di Hongkong. Akan tetapi, ada masalah pada saat kami berada di Hongkong. Pasalnya pesawat yang akan kami tumpangi ternyata Delay sekitar 3 jam. Sehingga, atas kesalahan yang ada dipesawat. Kami pun diberikan semacam voucher makan di dalam bandara. Beruntung juga, dimana kami dapat menikmati makan sambil beristirahat.

Usai makan, kami pun langsung menuju ke tempat check in dan melanjutkan penerbangan dari Hongkong ke Jakarta. Sampai di Jakarta sekiatr pukul 9 malam. Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan dari Jakarta menuju ke Jogja sekitar pukul 3 pagi dan sampai siang di Jogja.

Alhamdulillah, akhirnya kami sampai juga di Jogja, Indonesia.

Tagged , , , ,